Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibina YDBA, Bengkel Kampoeng Auto Naik Omzet 10 Kali Lipat

Kompas.com - 12/08/2024, 12:28 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Pengelolaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) seperti bengkel masih belum sepopuler bidang usaha lainnya. Padahal, jika dikelola dengan baik, layanan jasa ini dapat memberikan keuntungan yang tidak sedikit. 

Karena hal ini pula, Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) menjalankan program pembinaan kepada pelaku usaha bengkel mobil, termasuk di daerah Banyuwangi, Jawa Timur. 

Salah satu bengkel yang mendapat binaan YDBA adalah Bengkel Kampoeng Auto. SI pemilik, Didit Nuriyanto, mengatakan usahanya yang berdiri sejak 2018 semakin mengalami perkembangan setelah bergabung sebagai binaan YDBA sekitar 1-2 tahun terakhir. 

Baca juga: Cerita Bengkel Azzahra Banyuwangi Bisa Berkembang Setelah Didampingi YDBA

"Dulu, untuk manajemennya belum terkoordinir. Dalam artian itu pengambilan spare part, pengambilan oli, ganti oli, servis, dan perbaikan, ada spare part yang tidak tercatat. Alhamdulillah setelah ikut YDBA, pelan-pelan kami mulai berbenah," ujar Didit saat ditemui di lokasi bengkel, Dusun Sumberluhur, Tegaldlimo, Banyuwangi, Kamis (8/8/2024). 

Dengan program pelatihan dan pendampingan rutin, Bengkel Kampoeng Auto mengalami peningkatan pengelolaan peralatan, pengembangan kemampuan mekanik dan karyawan, peningkatan kebersihan, hingga omset. 

"Dulu rata-rata biasanya pemasukan Rp 10 juta per bulan. Sekarang alhamdulillah bisa hampir 10 kali lipatnya," imbuh dia. 

Didit menjelaskan, salah satu perubahan mindset yang dirasakan adalah, jika dulu bekerja di bengkel itu harus kotor, saat ini ia berpikiran sebaliknya. Artinya, lebih baik bersih dan rapi, namun pekerjaan tetap selesai dan pelanggan puas. 

Hingga 2024 ini, kata Didit, beberapa pelatihan dari YDBA yang diikuti, antara lain pelatihan Basic Mentality, pelatihan dan pendampingan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin) serta SA (Service Advisor), pelatihan QCC (Quality Control Circle), pelatihan Digital Marketing, sampai pendampingan perizinan usaha dan perpajakan. 

Tambah karyawan dan promosi digital

Selama beberapa tahun terakhir, Didit menyampaikan bengkelnya sampai berpindah lokasi ke tempat yang lebih luas. Bidang usaha bengkel Kampoeng Auto pun berkembang ke beberapa bidang seperti sparepart dan aksesori mobil.

"Kalau harian rata-rata bisa 6-8 mobil datang kalau lagi ramai. Kalau ditotal sama yang menginap di bengkel bisa sampai 20an mobil. Tapi kadang juga yang masuk 4-5 mobil," terangnya. 

Tak hanya ramai, ia mengaku cukup banyak pelanggan yang datang membawa mobil dari daerah yang cukup jauh, luar Banyuwangi, seperti berjarak waktu tempuh 1,5 jam. 

Baca juga: Kelola Bisnis Bengkel Secara Kekeluargaan Kini Tak Relevan Lagi...

Oleh karena itu, ia terus meningkatkan kompetensi dan kemampuan para karyawan di Bengkel Kampoeng Auto, terutama para mekanik. Saat ini, total karyawan yang dimilikinya sudah berjumlah 16 orang, yang sebagian besarnya merupakan siswa lulusan SMK di area sekitar. 

"Mekaniknya sendiri ada 7. Untuk upgrade skill kami juga ada beberapa kursus, khusus untuk teman-teman konten dan admin," ujar Didit. 

Kehadiran pelanggan dari daerah yang jauh, kata dia, tak lepas dari strategi pemasarannya melalui berbagai kanal media sosial. Seperti Youtube, Instagram, Facebook, hingga TikTok. 

Menurutnya, promosi digital melalui media sosial dirasa cukup efektif menjangkau pemilik kendaraan yang berlokasi cukup jauh dari bengkelnya. Dengan konsistensi mengunggah konten secara rutin, diiringi konten edukasi, ia merasa ada peningkatan cukup pesat. 

"Terutama yang dari wilayah yang lebih jauh, tahu bengkel kami karena sosmed. Kami itu untuk sosmed sendiri ada timnya. Jadi teman-teman itu satu hari wajib mengunggah tiga video, bisa di Youtube, Instagram, TikTok sama Facebook. Itu kami kejar untuk promosi," tutur Didit. 

Baca juga: Usaha Bengkel Custom Punya Peluang Cuan Besar, Tertarik Coba?

Untuk meningkatkan engagement di media sosial, ia mengatakan para karyawannya juga diminta untuk aktif memberikan komentar, tanda suka, hingga sharing (menyebarkan) kepada orang lain. 

Rombongan dari Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) saat mengunjungi binaannya, UMKM Bengkel Kampoeng Auto di Dusun Sumberluhur, Tegaldlimo, Banyuwangi, Kamis (8/8/2024).KOMPAS.com/FAQIHAH MUHARROROH ITSNAINI Rombongan dari Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) saat mengunjungi binaannya, UMKM Bengkel Kampoeng Auto di Dusun Sumberluhur, Tegaldlimo, Banyuwangi, Kamis (8/8/2024).

Harapan menjadi mandiri

Didit berharap, bengkel miliknya bisa semakin membantu banyak orang, dan menjadi bengkel mobil terbaik di Indonesia yang mengutamakan kepuasan pelanggan, didukung dengan peralatan dan tenaga ahli yang berkompeten pada bidangnya. 

"Saya harap untuk YDBA selalu bisa mendampingi kami untuk menjadi yang lebih baik lagi. Ya dalam artian itu mendukung masalah skill, masalah penataan bengkel, semuanya. Karena saya rasa untuk di YDBA sendiri itu semuanya ada," terang Didit. 

Baca juga: Tips Bisnis Bengkel Modifikasi Motor

Lebih jauh lagi, ia memiliki mimpi agar ke depannya, Bengkel Kampoeng Auto bisa menjadi mandiri dan berjalan dengan kaki tangan sendiri.  

"Mimpinya ke depan, menjadi mandiri, bengkel Kampoeng Auto ini bisa berdiri sendiri. Mandiri dalam artian ketika nanti kami misalnya mau keluar kota, bengkel itu bisa berjalan sendiri. Autopilot ya. Dan semoga bisa membuat cabang-cabang yang lain," pungkasnya. 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau