Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBOIN, Wadah bagi Pelaku UMKM Bengkel di Indonesia untuk Berkembang

Kompas.com - 13/05/2023, 19:03 WIB
Zalafina Safara Nasytha,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Persatuan Bengkel Otomotif Indonesia atau biasa disebut dengan PBOIN merupakan wadah bagi para pelaku UMKM di bidang otomotif atau bengkel yang ada di Indonesia untuk sama-sama memperjuangkan nasib bengkel UMKM.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Umum PBOIN, Hermas E. Prabowo, dalam acara Bronis UMKM Kompas.com, Kamis (11/5/2023).

“Wadah ini bertujuan menghimpun dan bersama-sama memperjuangkan nasib bengkel UMKM, termasuk dalam hal ini membangun iklim investasi, iklim usaha yang baik, bagaimana kita berbisnis bengkel secara profesional,” ucapnya.

Baca juga: LIVE BRONIS UMKM 11 MEI 2023: Trik Merintis Usaha Bengkel Agar Jadi Pilihan Konsumen

Menurutnya, dengan bersama-sama terhimpun dalam PBOIN, akan memudahkan proses komunikasi atau diskusi ketika ada suatu hal yang perlu disuarakan.

PBOIN dapat menjadi wadah untuk hal tersebut, terlebih lagi, teknologi terus berkembang dari waktu ke waktu, termasuk dalam bidang otomotif atau bengkel.

Hermas juga menjelaskan cara untuk bergabung ke dalam PBOIN bagi kamu pemilik usaha bengkel, terutama dalam skala UMKM.

“Tinggal buka saja websitenya PBOIN, terus nanti setelah itu tinggal masuk ke menu pendaftaran. Nanti ada 2 pilihan, apakah statusnya sebagai bengkel atau mekanik. Jadi kita tidak bengkel saja, tetapi ada juga mekanik yang kalau mau daftar ya boleh,” tuturnya.

Tenang saja, untuk bergabung ke dalam PBOIN sendiri, kamu tidak perlu mengeluarkan biaya pendaftaran apapun alias gratis.

Hal ini sesuai dengan tujuan PBOIN yang secara murni ingin memajukan bengkel UMKM secara bersama-sama.

Baca juga: Tips Penting Sebelum Merintis Usaha Bengkel untuk Pelaku UMKM

Dalam pelaksanaannya, PBOIN juga memberikan fasilitas berupa konsultasi dan panduan bagi pelaku UMKM sebelum membuka usaha bengkel sehingga dapat lebih terarah nantinya.

“Nanti kita kan ada juga divisi tenaga kerja, divisi pengembangan bisnis, divisi pengembangan bengkel gitu ya, nah nanti dari situ tinggal coaching saja, misal mau konsultasi dan sebagainya supaya nanti ketika kita mulai di bisnis itu kita nggak kesasar, gitu kan,” ujar Hermas.

“Kita juga ada kerja sama dengan lembaga pelatihan untuk memberikan skill-skill dasar bagi calon mekanik sehingga minimal mereka memahami skill dasarnya. Jadi ketika mereka datang ke bengkel mereka sudah bisa melakukan pekerjaan-pekerjaan sederhana,” tambahnya.

Baca juga: Usaha Bengkel Custom Punya Peluang Cuan Besar, Tertarik Coba?

Menurut Hermas, wajar jika seorang mekanik hanya ahli dalam bidang tertentu dan tidak semuanya. Nantinya, hal tersebut akan saling terpenuhi dengan bekerja bersama dengan mekanik lainnya dengan keahlian berbeda dan masing-masing mekanik bisa terus mendalami keahliannya.

Ia juga menegaskan, kesungguhan dan niat dalam belajar adalah yang terpenting dalam memulai suatu usaha atau mempelajari sesuatu.

“Jadi apapun yang kita kerjakan itu harus totalitas dan kita harus menguasai secara teknik apa yang menjadi bidang pekerjaan kita, kita harus menguasai itu. Karena ketika kita menguasai hal itu, ketika kita merektur SDM itu kita dapat melatih SDM itu sendiri gitu,” pungkasnya.

Baca juga: Dukung UMKM Naik Kelas, PLUT Lombok Tengah Mulai Dikerjakan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com