Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Perajin Batik Kujur Tanjung Enim Angkat Warisan, Inovasi, dan Keberlanjutan

Kompas.com - 04/11/2024, 12:18 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

Meningkatkan Perekonomian Perajin dan Warga Sekitar

Keberhasilan Batik Kujur tidak hanya membawa dampak pada pelestarian budaya mereka, tetapi juga membuka peluang ekonomi yang signifikan bagi masyarakat Tanjung Enim.

Sebelum bergabung dengan komunitas pengrajin batik, banyak ibu rumah tangga di sana yang tidak memiliki penghasilan tetap. Namun dengan bergabungnya Batik Kujur menjadi UMKM Binaan PTBA atau yang lebih dikenal dengan Sentra Bisnis Bukit Asam (SIBA), para ibu di Tanjung Enim memiliki peluang untuk memajukan bisnis Batik Kujur.

Baca juga: Lewat Photoshoot, Cara Helwa Branding Batik jadi Tak Kuno

Seiring berjalannya waktu, penghasilan para pengrajin meningkat, terutama setelah batik mereka semakin dikenal dan mendapat banyak pesanan dari luar daerah.

Seperti cerita Mayar yang merasakan sendiri peningkatan perekonomiannya. Pada awal 2020, penghasilan Mayar dari batik yang diproduksi kelompoknya mencapai Rp 20 juta per bulan, meningkat drastis dari tahun-tahun sebelumnya.

“Awalnya tahun 2019 itu penghasilan saya sekitar Rp 1 juta sampai Rp 2 juta dari batik pertama kami bikin itu. Nah, di awal tahun 2020 itu sudah meningkat bahkan bisa mencapai Rp 20 juta perbulan penghasilannya. Taraf hidup dan perekonomian masyarakat juga meningkat dan terbantu,” ungkapnya.

Peningkatan pesanan batik ini juga mendorong keterlibatan warga sekitar yang bekerja sebagai freelancer. Setiap ada permintaan besar, kelompok Mayar membuka kesempatan bagi warga setempat untuk ikut membantu produksi.

Baca juga: Perjalanan Ratna Merintis Batik Handayani Geulis, Mulai dari Melahirkan Pengrajin Batik Bogor

“Kami melibatkan warga sekitar sebagai freelancer, sehingga mereka juga bisa mendapat penghasilan. Dengan begitu, ekonomi lokal pun ikut terbantu,” tambahnya.

Membawa Batik Kujur Ke New York

Keikutsertaan Batik Kujur dalam berbagai pameran dan acara promosi merupakan bagian dari langkah besar menuju pasar yang lebih luas. PT Bukit Asam mendukung upaya ini dengan mengikutsertakan Batik Kujur dalam banyak pameran dan mengiklankannya melalui platform online.

Dengan cara ini, Batik Kujur tidak hanya dikenal di Sumatera Selatan, tetapi juga di Jakarta, Surabaya, dan kota-kota besar lainnya. Bahkan, Batik Kujur sempat tampil di ajang fashion show di New York, sebuah pencapaian yang membanggakan bisa membawa produk lokal dari Tanjung Enim tampil di ajang luar negeri.

Baca juga: Kembangkan Batik Kujur, Bukit Asam Berdayakan Ibu Rumah Tangga di Tanjung Enim

Mayar berharap, ke depan, Batik Kujur bisa terus memperluas jangkauan pemasarannya dan masuk ke pasar internasional. Dengan dukungan berbagai pihak, ia optimistis bahwa batik dari Tanjung Enim ini akan dikenal lebih luas dan semakin dihargai.

"Harapan saya, Batik Kujur dapat terus berkembang dan dikenal di mancanegara. Kami ingin membawa nama Tanjung Enim dan memperkenalkan batik yang terinspirasi dari warisan leluhur ke seluruh dunia," ungkapnya penuh harap.

Mayar Rizki, Ketua Batik Kujur Quineemay, sekaligus menjadi pengrajin aktif Batik Kujur Tanjung Enim dalam kegiatan Workshop Membatik di acara Langkah Membumi Festival 2024Kompas.com - Anagatha Kilan Sashikirana Mayar Rizki, Ketua Batik Kujur Quineemay, sekaligus menjadi pengrajin aktif Batik Kujur Tanjung Enim dalam kegiatan Workshop Membatik di acara Langkah Membumi Festival 2024

Mengedukasi Generasi Muda untuk Mencintai Batik

Selain pemasaran dan produksi, Batik Kujur juga fokus pada edukasi budaya kepada generasi muda. Mayar mengungkapkan, PTBA sering membawa Batik Kujur untuk mengadakan pameran dan workshop di event-event besar, misalnya INACRAFT dan Langkah Membumi Festival 2024.

Baca juga: Didukung PTBA, Usaha Jamur Tiram di Muara Enim Bangkit dari Dampak Pandemi

Pada acara Langkah Membumi Festival 2024, Batik Kujur berkesempatakan menggelar kegiatan workshop membatik yang yang melibatkan anak-anak muda. Melalui kegiatan ini, mereka mengedukasi dan memperkenalkan proses membatik kepada generasi muda.

"Saat ini, batik masih sering dianggap sebagai pakaian orang tua, padahal batik adalah identitas kita yang seharusnya juga bisa dibanggakan anak-anak muda," ujar Mayar.

Menurutnya, workshop ini adalah bagian dari misi untuk melestarikan batik sebagai warisan budaya sekaligus mengenalkan generasi muda pada proses produksi yang berkelanjutan.

Baca juga: Kopi Semende Binaan PTBA Sukses Berkibar di Kancah Nasional

Mayar juga menjelaskan mulai dari produksi hingga distribusi, semuanya berfokus pada prinsip-prinsip keberlanjutan. Ia ingin anak muda tahu bahwa batik ini bukan hanya kain, tetapi juga kisah dan komitmen untuk menjaga lingkungan dan ia berusaha menyampaikan pesan itu melalui kegiatan workshop di acara LMF 2024.

Bagi Mayar Rizki dan komunitas Batik Kujur, masih banyak impian dan rencana untuk masa depan yang ingin mereka capai dengan Batik Kujur. Dukungan dari PT Bukit Asam dan respons positif dari masyarakat semakin memotivasi mereka untuk terus berkarya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Menteri UMKM Meminta Pengusaha UMKM Adopsi Teknologi Digital

Menteri UMKM Meminta Pengusaha UMKM Adopsi Teknologi Digital

Program
Manfaat Teknologi Digital CRM untuk Bisnis, Simak Pengalaman Seed Paper Indonesia

Manfaat Teknologi Digital CRM untuk Bisnis, Simak Pengalaman Seed Paper Indonesia

Training
Seed Paper Indonesia, Jaga Lingkungan dan Berdayakan Masyarakat

Seed Paper Indonesia, Jaga Lingkungan dan Berdayakan Masyarakat

Training
Cerita Rizka Fadilla, Buat Kertas Bibit Pohon dari Limbah Kertas

Cerita Rizka Fadilla, Buat Kertas Bibit Pohon dari Limbah Kertas

Jagoan Lokal
6 Ide Bisnis Mudah Bermodal Uang Pesangon untuk Karyawan yang Terkena PHK

6 Ide Bisnis Mudah Bermodal Uang Pesangon untuk Karyawan yang Terkena PHK

Training
WamenKop: Koperasi Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Jeratan Rentenir

WamenKop: Koperasi Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Jeratan Rentenir

Training
5 Ide dan Peluang Binsis Produk Skincare dari Susu Sapi

5 Ide dan Peluang Binsis Produk Skincare dari Susu Sapi

Training
Olah Limbah Jadi Mainan Anjing, Warga Purworejo Sukses Ekspor Produk Ke Belgia

Olah Limbah Jadi Mainan Anjing, Warga Purworejo Sukses Ekspor Produk Ke Belgia

Program
Tantangan dan Strategi Tarunira Mendorong Digitalisasi Petani Lontar

Tantangan dan Strategi Tarunira Mendorong Digitalisasi Petani Lontar

Training
Kisah I Komang Sukarma, Berdayakan Petani Lontar di Karangasem Melalui Tarunira

Kisah I Komang Sukarma, Berdayakan Petani Lontar di Karangasem Melalui Tarunira

Jagoan Lokal
Pemerintah Jadikan KSUKB Bank Nagari sebagai Role Model Holdingisasi Koperasi

Pemerintah Jadikan KSUKB Bank Nagari sebagai Role Model Holdingisasi Koperasi

Training
iFortepreneur 2024 Dorong Transformasi Digital UKM Indonesia

iFortepreneur 2024 Dorong Transformasi Digital UKM Indonesia

Program
Cerita Ryan, Berbisnis Helm Anak Berawal dari Rasa Peduli

Cerita Ryan, Berbisnis Helm Anak Berawal dari Rasa Peduli

Jagoan Lokal
Tren Bisnis Laundry Tahun 2025, Seperti Apa Prediksinya?

Tren Bisnis Laundry Tahun 2025, Seperti Apa Prediksinya?

Training
Seminar Laundry Innovation Summit 2024 Akan Digelar pada 9-10 Desember

Seminar Laundry Innovation Summit 2024 Akan Digelar pada 9-10 Desember

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau