Keberhasilan Batik Kujur tidak hanya membawa dampak pada pelestarian budaya mereka, tetapi juga membuka peluang ekonomi yang signifikan bagi masyarakat Tanjung Enim.
Sebelum bergabung dengan komunitas pengrajin batik, banyak ibu rumah tangga di sana yang tidak memiliki penghasilan tetap. Namun dengan bergabungnya Batik Kujur menjadi UMKM Binaan PTBA atau yang lebih dikenal dengan Sentra Bisnis Bukit Asam (SIBA), para ibu di Tanjung Enim memiliki peluang untuk memajukan bisnis Batik Kujur.
Baca juga: Lewat Photoshoot, Cara Helwa Branding Batik jadi Tak Kuno
Seiring berjalannya waktu, penghasilan para pengrajin meningkat, terutama setelah batik mereka semakin dikenal dan mendapat banyak pesanan dari luar daerah.
Seperti cerita Mayar yang merasakan sendiri peningkatan perekonomiannya. Pada awal 2020, penghasilan Mayar dari batik yang diproduksi kelompoknya mencapai Rp 20 juta per bulan, meningkat drastis dari tahun-tahun sebelumnya.
“Awalnya tahun 2019 itu penghasilan saya sekitar Rp 1 juta sampai Rp 2 juta dari batik pertama kami bikin itu. Nah, di awal tahun 2020 itu sudah meningkat bahkan bisa mencapai Rp 20 juta perbulan penghasilannya. Taraf hidup dan perekonomian masyarakat juga meningkat dan terbantu,” ungkapnya.
Peningkatan pesanan batik ini juga mendorong keterlibatan warga sekitar yang bekerja sebagai freelancer. Setiap ada permintaan besar, kelompok Mayar membuka kesempatan bagi warga setempat untuk ikut membantu produksi.
Baca juga: Perjalanan Ratna Merintis Batik Handayani Geulis, Mulai dari Melahirkan Pengrajin Batik Bogor
“Kami melibatkan warga sekitar sebagai freelancer, sehingga mereka juga bisa mendapat penghasilan. Dengan begitu, ekonomi lokal pun ikut terbantu,” tambahnya.
Keikutsertaan Batik Kujur dalam berbagai pameran dan acara promosi merupakan bagian dari langkah besar menuju pasar yang lebih luas. PT Bukit Asam mendukung upaya ini dengan mengikutsertakan Batik Kujur dalam banyak pameran dan mengiklankannya melalui platform online.
Dengan cara ini, Batik Kujur tidak hanya dikenal di Sumatera Selatan, tetapi juga di Jakarta, Surabaya, dan kota-kota besar lainnya. Bahkan, Batik Kujur sempat tampil di ajang fashion show di New York, sebuah pencapaian yang membanggakan bisa membawa produk lokal dari Tanjung Enim tampil di ajang luar negeri.
Baca juga: Kembangkan Batik Kujur, Bukit Asam Berdayakan Ibu Rumah Tangga di Tanjung Enim
Mayar berharap, ke depan, Batik Kujur bisa terus memperluas jangkauan pemasarannya dan masuk ke pasar internasional. Dengan dukungan berbagai pihak, ia optimistis bahwa batik dari Tanjung Enim ini akan dikenal lebih luas dan semakin dihargai.
"Harapan saya, Batik Kujur dapat terus berkembang dan dikenal di mancanegara. Kami ingin membawa nama Tanjung Enim dan memperkenalkan batik yang terinspirasi dari warisan leluhur ke seluruh dunia," ungkapnya penuh harap.
Selain pemasaran dan produksi, Batik Kujur juga fokus pada edukasi budaya kepada generasi muda. Mayar mengungkapkan, PTBA sering membawa Batik Kujur untuk mengadakan pameran dan workshop di event-event besar, misalnya INACRAFT dan Langkah Membumi Festival 2024.
Baca juga: Didukung PTBA, Usaha Jamur Tiram di Muara Enim Bangkit dari Dampak Pandemi
Pada acara Langkah Membumi Festival 2024, Batik Kujur berkesempatakan menggelar kegiatan workshop membatik yang yang melibatkan anak-anak muda. Melalui kegiatan ini, mereka mengedukasi dan memperkenalkan proses membatik kepada generasi muda.
"Saat ini, batik masih sering dianggap sebagai pakaian orang tua, padahal batik adalah identitas kita yang seharusnya juga bisa dibanggakan anak-anak muda," ujar Mayar.
Menurutnya, workshop ini adalah bagian dari misi untuk melestarikan batik sebagai warisan budaya sekaligus mengenalkan generasi muda pada proses produksi yang berkelanjutan.
Baca juga: Kopi Semende Binaan PTBA Sukses Berkibar di Kancah Nasional
Mayar juga menjelaskan mulai dari produksi hingga distribusi, semuanya berfokus pada prinsip-prinsip keberlanjutan. Ia ingin anak muda tahu bahwa batik ini bukan hanya kain, tetapi juga kisah dan komitmen untuk menjaga lingkungan dan ia berusaha menyampaikan pesan itu melalui kegiatan workshop di acara LMF 2024.
Bagi Mayar Rizki dan komunitas Batik Kujur, masih banyak impian dan rencana untuk masa depan yang ingin mereka capai dengan Batik Kujur. Dukungan dari PT Bukit Asam dan respons positif dari masyarakat semakin memotivasi mereka untuk terus berkarya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.