Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Perbedaan Modern Trade dan General Trade dalam Bisnis Ritel

Kompas.com - 03/12/2024, 22:00 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Dalam industri bisnis ritel, terdapat istilah modern trade dan general trade. Perlu diketahui bahwa keduanya memiliki perbedaan di berbagai aspek, baik itu dalam pengertian, cara operasional, target pasar, hingga variasi produk.

Maka dari itu, bagi para pengusaha UMKM yang bergerak di sektor ritel, ada baiknya mengetahui apa aitu Modern Trade (MT) dan General Trade (GT), apa saja perbedaannya, dan model mana yang paling cocok dengan bisnis kamu.

Simak penjelasannya berikut ini, seperti yang dilansir dari beberapa sumber, termasuk beatroute.io,

Baca juga: Modern Trade dalam Bisnis Ritel: Karakteristik dan Keunggulannya

1. Definisi dan Cirinya

Terlebih dahulu harus dipahami apa itu Modern Trade dan General Trade dari segi definisinya. Modern Trade merujuk pada model perdagangan yang berbasis pada sistem distribusi modern.

Nantinya produk akan didistribusikan dan dijual melalui gerai ritel besar. Contoh dari jaringan ritel modern trade antara lain supermarket, hypermarket, minimarket, dan toko swalayan.

Biasanya ciri utama dari modern trade yaitu memiliki sistem pengelolaan stok yang terintegrasi, serta mengandalkan teknologi untuk manajemen operasionalnya. Lokasi berbelanja juga lebih nyaman dan strategis.

Baca juga: Perbedaan Bisnis Grosir dan Bisnis Eceran, Catat!

Sementara General Trade adalah perdagangan tradisional yang melibatkan jaringan toko kelontong, warung, pasar tradisional, dan pedagang grosir kecil.

Ciri dari model general trade adalah transaksi yang umumnya dilakukan secara langsung tanpa dukungan teknologi yang canggih. Lokasi belanja biasanya lebih terletak di dalam perumahan atau pinggir jalan, dan toko yang tidak terlalu besar.

2. Sistem Operasional

Jika dilihat dari perbedaan sistem operasionalnya, modern trade dalam operasional bisnis cenderung lebih terorganisir dan menggunakan teknologi. Teknologi yang digunakan secara umum seperti sistem POS (Point of Sale), manajemen inventaris otomatis, dan integrasi data dalam pengelolaan stok.

Baca juga: Transaksi Reversal dan Refund: Perbedaan dan Penjelasan Resikonya

Sebagai contoh, stok barang di minimarket akan diperbarui secara otomatis melalui sistem setelah transaksi terjadi. Sebagai pemilik barang, kamu biasanya akan mendapat laporan dari penjualan produk kamu untuk kemudian diteruskan dengan perputaran stok yang baru.

Sementara dalam model general trade, cenderung mengandalkan pencatatan manual dan stok barang dikelola secara sederhana melalui pekerjaan dari sumber daya manusia itu sendiri.

Sebagai contoh, penjualan produk akan dihitung secara langsung oleh pekerja di toko kemudian hasil dan jumlah penjualan dicatat secara manual menggunakan buku catatan.

3. Jangkauan dan Skala Usaha

Jika berbicara mengenai jangkauan dan skala usaha, tentu pada dasarnya modern trade terbilang lebih luas, karena biasanya dikelola oleh jaringan skala besar dengan cabang di berbagai lokasi.

Baca juga: Sering Dianggap Sama, Ini Perbedaan White Label dan Private Label

Dengan jangkauan dan skala yang lebih luas ini, memungkinkan merek atau produk untuk menjangkau konsumen di berbagai segmentasi pasar, bahkan hingga pembeli dari luar.

Sementara untuk general trade jangkauan dan skala usahanya memang lebih lokal. Karena biasanya general trade hanya melayani kebutuhan di sekitar lokasi toko saja, jadi jangkauannya seperti masyarakat di lingkungan perumahan atau pasar tradisional.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau