Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ana Khairani Membangun Batik Organik hingga Diminati Pasar Global

Kompas.com - 13/12/2024, 18:06 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

“Saat saya tanya ke customer dari Filipina, mereka menggunakan kain batik kami untuk membuat matras yoga. Ini salah satu contoh bagaimana fleksibilitas produk kami memungkinkan eksplorasi ke berbagai kebutuhan,” ceritanya.

Baca juga: Pemkab Serang Siapkan Sentra 12 Motif Batik Kabupaten Serang

Menurut Ana, salah satu alasan mengapa Batik Organik cukup diminati oleh pasar internasional adalah karena memiliki Unique Selling Proposition (USP) dan Unique Value Proposition (UVP) tersendiri.

“Seiring dengan perkembangan, makin kesini kami ternyata sudah menemukan USP dan UVP, di mana kami itu advantage-nya menjadi pembeda yang lebih inovatif dibandingkan produk-produk lain,” kata Ana.

Menghadirkan Motif Unik dan  Filosofis

Batik Organik terus berinovasi dalam desain dan kategori produk. Saat ini, mereka memiliki tiga kategori utama yaitu artsy, panoramic, dan kultural.

Baca juga: Sandiaga Uno Nilai Batik Gonggong Tanjungpinang Adaptif ke Nuansa Kekinian

Motif Artsy ini menghadirkan motif kekinian yang digemari anak muda, termasuk warna-warna pastel dan solid yang sedang tren. Motifnya lebih banyak matrix dan pola yang berulang tetapi disusun dengan seimbang.

“Kalau motif artsy ini kami membuat pola-nya juga disusun dengan baik. Jadi gimana caranya kalua dilihat dari berbagai sisi itu tetap masuk, misalnya kain ini dibalik, atau dipasang dengan arah yang berbeda itu tetap bisa,” jelasnya.

Motif Panoramik biasanya menampilkan ikon pariwisata Indonesia seperti Labuan Bajo hingga Danau Toba. Motif Panoramik ini mengangkat keindahan dan kekayaan alam daerah-daerah di Indonesia.

Baca juga: Batik Kendal Andalkan Motif yang Gambarkan Kondisi Geografis

“Nah panoramik ini lebih banyak diminati sama instansi atau orang-orang di daerah nya. Karena mungkin ingin punya batik yang khas daerah nya tapi versi desainer, jadi kalau versi nya pengrajin kan sudah ada nih pengrajin batik di daerah masing-masing,” kata Ana.

Batik Organik dengan motif panoramikKompas.com - Anagatha Kilan Sashikirana Batik Organik dengan motif panoramik
Motif Kultural adalah motif yang engangkat nilai budaya lokal. Seperti motif Prasasti Batu Tulis yang menggambarkan filosofi hidup berdampingan dengan alam dan masyarakat.

Bahkan, Ana pun baru menyadari ada cerita yang berkesinambungan tersebut saat ia sedang membuat motif batik tersebut. Dirinya baru tahu kalau ternyata di dalam prasasti tersebut mengandung kisah yang mengajarkan tentang keberlanjutan. Tentunya, hal ini sangat sesuai dengan konsep bisnisnya tersebut.

Baca juga: Tips Jualan Daster Batik di TikTok, Bisa Dapat Omzet Selangit

“Kami angkat juga Prasasti Batu Tulis. Awalnya hanya ‘menarik deh motif Prasasti ini kita angkat sebagai motif’, tapi ternyata setelah kami ulik-ulik eksplor dari sisi budaya, Prasasti Batu Tulis artinya itu mengajarkan sustainable living, berkesenambungan dengan alam, untuk menjaga alam, kemudian juga untuk bermasyarakat dengan baik, tatanan sosial dengan baik seperti menghindari perang, seperti itu. Menarik ya ternyata orang di zaman dulu pun sudah memikirkan hidup berdampingan dengan alam,” ujar Ana.

Dorong Bisnis Inklusif

Selain berfokus pada bisnis, Batik Organik juga memiliki misi sosial yang kuat dan dapat dibilang sebagai bisnis inklusif. Di Bogor, Ana telah memberdayakan lebih dari 19 pengrajin batik tulis dan melatih ibu-ibu marginal melalui program Kelompok Usaha Bersama (KUB) Tumbuh.

Baca juga: Lewat Photoshoot, Cara Helwa Branding Batik jadi Tak Kuno

Kelompok Usaha Bersama ini bertujuan untuk memberdayakan perempuan dan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar Desa Cipaku Bogor.

“Akhirnya lebih membantu untuk menjalankan ekonomi inklusif khususnya wilayah sekitar Bogor. Saat ini ada kurang lebih 19 pengrajin batik, tapi berfokus pada batik tulis warna alamnya. Kemudian ada pemanfaatan pekarangan, kami juga ada penciptaan kaderisasi ataupun training untuk beberapa ibu-ibu yang marginal. Kemudian kita berdayakan dan bisa bertumbuh sebagai kader untuk edukasi membatiknya juga,” jelasnya.

Tak hanya itu, Batik Organik juga aktif dalam program penghijauan melalui donasi untuk penanaman pohon.

Baca juga: Perjalanan Ratna Merintis Batik Handayani Geulis, Mulai dari Melahirkan Pengrajin Batik Bogor

“Jadi kami sangat-sangat mendukung dan concern banget sama alam. Sekarang juga kami banyak juga donasi ke lindungi hutan melalui program-program penanaman hutan, penanaman pohon, atau reaktivasi lahan hutan,” katanya.

Sebagai informasi tambahan, Batik Organik juga mendapatkan dukungan dengan mengikuti berbagai program pemerintah dan kolaborasi dengan jaringan investor seperti ANGIN (Angel Investment Network Indonesia). Adapun pada 2023, Batik Organik terpilih sebagai salah satu champion dalam program EnterDev.

“Selama ini kami coba mengikuti beberapa program pemerintah. Alhamdulillah binaan Kementerian UMKM juga melalui program EntreDev, karena kami terkurasi sebagai champion di tahun 2023 kemarin,” tambah Ana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau