Namun, menjual teh berkualitas saja tidak cukup. Gitta menyadari perlunya edukasi untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap teh.
Oleh karena itu, Pasarteh mengadakan kelas-kelas yang mengajarkan cara meracik teh, termasuk membuat tea blend dengan dried flowers dan dried fruits untuk menciptakan minuman yang lebih menarik.
Baca juga: 6 Alasan Bisnis Es Teh Bisa Laris Manis di Indonesia
"Dulu fokus orang banyaknya di kopi, teh itu dulu tidak ada nilai tambahnya. Kami menyiasatinya dengan kelas-kelas edukasi bahwa teh itu menyenangkan dan bisa asyik. Contoh, kita sajikan tea blend dengan dried flowers, dried fruits, jadi kita racik berbagai menu supaya mereka tertarik untuk membeli," tutur Gitta kepada Kompas.com, Kamis, (17/11/2022).
Saat ini, Pasarteh juga memperluas jangkauannya, dari awalnya hanya melayani bisnis B2B (kafe, hotel, dan restoran) hingga menjangkau konsumen individu.
Mereka menjual teh dalam berbagai kategori seperti black tea, green tea, hingga flavour tea, lengkap dengan alat-alat minum (teaware).
"Kami ada black tea, green tea, white tea, oolong, sampai flavour tea. Essence untuk dicampur di teh, tea blend, juga kita jual Teaware, alat minum tehnya. Beberapa kali juga mengadakan pelatihan ke perkebunan teh dengan pengajarnya," jelas Gitta.
Baca juga: 6 Tips Memulai Bisnis Teh Artisan
Pendekatan dengan cara edukasi seperti ini ternyata berhasil menjadikan Pasarteh bukan sekadar toko teh biasa, tetapi sebqagai tempat untuk konsumen mengenal dan eksplorasi teh.
Berbeda dengan cerita dari Rahadika Widya Nugraha, bersama dua temannya yang menghadirkan konsep unik dalam bisnis es teh melalui Pertehmina.
Dengan mengadaptasi konsep pengisian bahan bakar di pom bensin, Pertehmina memberikan pengalaman yang baru dan terkesan lebih seru kepada pembelinya.
Kreativitas mereka tampak dari detail konsep, mulai dari nama merek yang mirip dengan perusahaan energi terkenal, hingga pramuniaga yang mengenakan seragam seperti petugas SPBU lengkap dengan topi.
Baca juga: Cerita di Balik Uniknya Pertehmina, Gerai Es Teh Berkonsep Pom Bensin
"Kami coba buat seperti pom bensin, karena ingin memberikan pengalaman yang berbeda dan belum pernah ada sebelumnya, jadi terlahirlah Pertehmina ini," ungkap Dika kepada Kompas.com, Jumat (3/11/2023).
Diluncurkan pada Oktober 2023 dengan modal Rp 9,9 juta, Pertehmina berhasil menarik perhatian masyarakat. Dalam waktu singkat, konsep ini menjadi viral khususnya di platform TikTok.
Gaya mereka yang unik dalam menjual es teh dengan konsep pom bensin ini bahkan berhasil menarik hingga 30 calon mitra untuk membuka cabang di berbagai kota, termasuk Bandung dan Banjarmasin.
Baca juga: Pertehmina, Franchise Usaha Es Teh Konsep Pom Bensin
Tidak hanya itu, konsep unik mereka juga terbukti menarik secara finansial, dengan penjualan mencapai Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta di setiap event atau pameran.
"Saat viral kemarin, kita sudah dihubungi oleh 25-30 mitra untuk program kemitraan. Mitra paling dekat berlokasi di Bandung dan paling jauh hingga ke Banjarmasin," tuturnya.
Dari ketiga cerita pengusaha minuman es teh tersebut, ternyata inovasi bukan hanya soal produk, tetapi juga ide-ide kreatif dan pengalaman yang ditawarkan kepada pelanggan.
Melalui cara berjualan yang unik, minuman sederhana seperti es teh pun bisa dibawa ke level yang berbeda dan menjadi peluang bisnis yang menjanjikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.