KOMPAS.com - Mengelola keuangan untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memang penuh tantangan dan banyak pertimbangannya. Tak jarang pemilik UMKM yang lebih fokus dengan operasional sehari-hari sehingga melewatkan beberapa anggaran yang justru sebenarnya penting untuk mengembangka usaha mereka.
Anggaran bisnis bukan hanya mengenai biaya operasional dan gaji karyawan saja, tetapi ada baiknya pengusaha UMKM juga menyisihkan anggaran untuk keperluan lain yang bisa menjadi pendorong keberhasilan usaha itu sendiri.
Baca juga: Harga Kompetitif: Penjelasan dan Alasan Penting dalam Bisnis
Beberapa anggaran ini mungkin masih sering diabaikan oleh pengusaha UMKM, padahal anggaran ini termasuk penting dan bisa berguna untuk keberlangsungan jangka panjang. Simak apa saja anggarannya berikut ini, seperti yang dilansir dari Forbes.com.
Anggaran untuk karyawan nampaknya bukan hanya mengenai gaji saja. Karyawan juga perlu diberi pelatihan agar mereka semakin kompeten dan bisa maksimal dalam bekerja.
Sering kali pelatihan karyawan dianggap sebagai pengeluaran yang tidak mendesak oleh para pengusaha UMKM. Padahal, karyawan yang terampil bisa meningkatkan produktivitas dan kualitas layanan bisnis.
Baca juga: Mengapa Sponsorship Penting untuk Bisnis? Ini Tujuan dan Manfaatnya
Sebenarnya wajar jika beberapa pemilik usaha mungkin merasa enggan memberikan pelatihan karena khawatir jika karyawannya semakin kompeten, ada kemungkinan mereka akan keluar dari pekerjaannya dan mencari kesempatan yang lebih besar.
Namun, pelatihan justru bisa meningkatkan loyalitas karyawan. Itu sebabnya sebagai pemilik usaha, kamu perlu mendampingi karyawan kamu dan tunjukkan budaya kerja yang bersifat mutualisme, sehingga karyawan juga semakin loyal.
Tipsnya, kamu bisa alokasikan sebagian kecil dari pendapatan untuk pelatihan rutin, seperti workshop, kursus online, atau pelatihan teknis. Jangan lupa untuk fokus pada pelatihan yang relevan dengan kebutuhan bisnis kamu.
Baca juga: Tak Melulu Berupa Uang, Ini Jenis Modal Non-finansial yang Juga Penting
Percaya tak percaya, masih banyak UMKM yang mengandalkan cara promosi tradisional, padahal dunia sudah serba digital. Tanpa anggaran untuk digital marketing, bisnis bisa tertinggal jauh dari kompetitor.
Seperti yang diketahui, UMKM juga beragam skalanya, masih banyak pengusaha dengan skala mikro atau kecil yang mungkin lebih mementingkan bagaimana cara agar produknya habis terjual pada hari itu, alih-alih melakukan investasi pada digital marketing.
Mengapa anggaran untuk digital marketing ini menjadi penting? Karena konsumen saat ini lebih banyak mencari produk atau layanan melalui internet. Bisnis yang tidak hadir secara online sama saja kehilangan peluang besar.
Baca juga: 6 Hal Penting Website untuk Dorong Pertumbuhan Bisnis
Tipsnya, para pengusaha UMKM bisa memulainya dengan anggaran kecil untuk membuat akun media sosial profesional, iklan di platform seperti Google atau Instagram, atau bahkan website sederhana.
Sering dianggap tidak perlu, padahal riset pasar membantu bisnis memahami kebutuhan konsumen dan tren yang sedang berkembang. Tanpa riset, mungkin saja kamu bisa salah langkah dalam mengambil keputusan.
Sayangnya, beberapa pengusaha UMKM hanya fokus pada produk dan tidak menyesuaikan apakah produk tersebut sesuai dengan kebutuhan dan permintaan pasar.
Padahal, segmentasi pasar yang sama saja mungkin memiliki preferensi yang berbeda tiap individunya, sehingga sangat penting bagi bisnis untuk bisa mengetahui mayoritas pasarnya menginginkan produk yang seperti apa.
Baca juga: 3 Strategi Bisnis yang Berorientasi Pelanggan, Penting Bagi Usaha Kecil
Sehingga tipsnya untuk para pengusaha UMKM, usahan sisihkan dana untuk survei, wawancara pelanggan, atau analisis kompetitor. Jika masih enggan untuk menyisihkan anggaran besar, setidaknya mulai dengan menggunakan tools gratis seperti Google Trends atau survei online.
Anggaran ini sering diabaikan karena sifatnya yang "tidak terlihat". Terkadang pengusaha UMKM baru menyadari pentingnya anggaran ini saat bisnis mereka sudah mengalami krisis bahkan terancam gulung tikar.
Anggaran untuk manajemen risiko adalah anggaran penting yang seringkali diabaikan oleh pengusaha UMKM. Padahal, asuransi, dana darurat, atau proteksi lain bisa menyelamatkan bisnis kamu di masa sulit, seperti saat ada pandemic, bencana, hingga terkena tipu.
Baca juga: 3 Hal yang Penting Dimiliki Pemilik Bisnis UMKM
Tipsnya, kamu bisa mulai dengan identifikasi risiko terbesar bisnis kamu, perkirakan berapa dana yang cukup kamu butuhkan jikalau mengalami krisis tersebut, lalu investasikan dalam asuransi yang sesuai. Jangan lupa buat juga dana cadangan untuk situasi darurat.
Banyak UMKM mengabaikan perawatan alat kerja hingga akhirnya alat rusak total. Akibatnya, biaya penggantian justru lebih besar. Itulah sebabnya kamu juga butuh anggaran untuk pemeliharaan peralatan.
Memelihara peralatan untuk operasional bisnis tak perlu dilakukan setiap hari. Jika barang yang kamu gunakan adalah barang elektronik, kamu bisa mengeluarkan anggaran setidaknya dalam beberapa bulan sekali atau bahkan setahun sekali tergantung dengan kebutuhan.
Baca juga: 3 Alasan Penting Harus Menjaga Hubungan dengan Konsumen
Maka dari itu, tipsnya kamu bisa membuat jadwal perawatan rutin untuk peralatan. Alokasikan anggaran khusus untuk memastikan semua alat bekerja optimal dan gunakan anggaran tersebut sesuai dengan jadwal.
Logo, desain kemasan, atau bahkan tagline yang menarik sering kali tidak mendapatkan prioritas. Padahal, branding adalah investasi jangka panjang yang memperkuat identitas bisnis kamu di mata pelanggan.
Mungkin beberapa UMKM sudah menyadari pentingnya branding, tetapi belum sampai membuat anggaran tersendiri untuk hal ini. Dalam kata lain, logo, desain kemasan, tagline, dan sebagainya masih dibuat seadanya tanpa diberikan perhatian yang lebih detail.
Baca juga: Memulai Bisnis? Simak 3 Pelajaran Penting Ini Terlebih Dahulu
Sehingga tips untuk memperbaiki hal ini, mulailah dengan menyisihkan dana untuk desain logo profesional atau memperbaiki tampilan media sosial. Menyisihkan anggaran dan menggunakan jasa professional mungkin lebih efektif.
Mengabaikan teknologi dalam operasional bisa membuat UMKM kalah bersaing. Terlebih lagi di era yang serba modern seperti saat ini, semua orang bergantung pada teknologi.
Mulai dari aplikasi kasir hingga software akuntansi, teknologi sebenarnya mempermudah pekerjaan sekaligus meningkatkan efisiensi bisnis. Namun, teknologi juga membutuhkan biaya yang relatif besar, sheingga kamu juga perlu membuat anggaran untuk hal ini.
Baca juga: Seberapa Penting Pemberian Apresiasi kepada Karyawan? Simak Alasannya
Tipsnya, kamu bisa cari solusi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran kamu. Tak perlu impulsif dan memaksakan teknologi paling canggih dan mahal tetapi tak menutup anggaran. Kamu bisa gunakan teknologi yang memang kamu butuhkan saja.
Bahkan, sebenarnya banyak juga tools yang menawarkan versi gratis atau uji coba sebelum berlangganan. Kamu bisa memastikan apakah kamu membutuhkan teknologi itu dengan melakukan uji coba terlebih dahulu.
UMKM sering melewatkan kegiatan sosial karena dianggap bukan prioritas. Namun, CSR justru bisa meningkatkan citra bisnis sekaligus memberikan dampak positif bagi komunitas.
Baca juga: 4 Poin Penting dalam Membuat Lingkungan Kerja yang Nyaman
Mungkin beberapa pengusaha UMKM merasa akan lebih baik jika fokus mengembangkan bisnis saja terlebih dahulu, alih-alih mengeluarkan dana untuk kegiatan CSR. Namun, CSR adalah bentuk tanggung jawab bisnis terhadap masyarakat dan lingkungan.
Tidak perlu besar, mulailah dari hal kecil seperti mendukung acara lokal atau memberikan donasi dari sebagian keuntungan. Hal ini bisa menjadi strategi marketing sekaligus kontribusi sosial bisnis kamu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya