Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK Persiapkan UMKM Masuk Taksonomi Hijau

Kompas.com - 28/12/2021, 16:56 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mendorong bertumbuhnya pelaku usaha UMKM dengan menyiapkan kuota KUR sebesar Rp 280 triliun pada 2022.

Ketua Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menuturkan dengan alokasi sebesar itu, pelaku UMKM diharapkan bisa menjadi bagian dari implementasi taksonomi hijau.

Taksonomi hijau dapat didefinisikan sebagai klasifikasi sektor berdasarkan kegiatan usaha yang mendukung upaya perlindungan lingkungan hidup dan mitigasi serta adaptasi perubahan iklim yang telah sejalan dengan definisi di beberapa negara lain seperti EU Green Taxonomy dan China Green Catalogue.

Baca juga: Cerita Mahasiswa Bangun UMKM dan Tingkatkan Omzet di Momen Nataru

Saat ini persiapan mengenai taksonomi hijau tengah disiapkan oleh OJK dan para pemangku kepentingan lainnya di kantor pusat

"Pendaan UMKM sudah disediakan luar biasa melalui KUR. Subsidinya ini cukup besar yakni 6 persen. Pada 2021 jumlahnya disediakan Rp 285 triliun dan semuanya tersalurkan. Bahkan pada 2022 akan ditambah kuotanya dan dipermudah. Ini sedang kami diskusikan tapi lebih besar dari Rp 280 triliun," ujarnya sebagaimana dikutip dari keterangan resmi, Selasa (28/12/2021).

Wimboh menuturkan, pihaknya tak hanya sebatas membantu pendanaan bagi UMKM, namun juga membina, mengelola, dan menjual produk yang dihasilkan.

"Jadi kami minta perbankan untuk membuka akses digital sehingga bisa lebih mudah," jelas dia.

Sementara itu - Deputi Komisioner Stabilitas Sistem Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Agus Edy Siregar mengatakan bahwa pandemi COVID-19 menjadi momentum untuk menciptakan lapangan kerja yang ramah lingkungan atau green jobs.

"Untuk Indonesia, ada beberapa sektor yang potensial untuk dijadikan green job. Pertama, sektor pertanian yang cukup berpeluang di pekerjaan yang ramah lingkungan, kemudian pariwisata dan energi," kata Agus dalam webinar "Tantangan Milenial Merebut Peluang Akses Pembiayaan Ekonomi Hijau" yang dipantau di Jakarta, Selasa.

Sektor pariwisata, menurutnya, berpotensi menciptakan lapangan kerja yang ramah lingkungan karena saat ini ekoturisme dan wellness diminati oleh banyak masyarakat.

Sementara itu, sektor energi baru dan terbarukan juga diproyeksikan dapat membuka lapangan pekerjaan bagi 43 juta orang pada 2050.

"Pandemi sebenarnya menjadi wake up call untuk mencari sektor sumber pertumbuhan ekonomi baru, salah satunya di green economy. Ini menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru dan akan menjadi bagian dari proses pemulihan ekonomi nasional," katanya.

Menurutnya, berdasarkan perkiraan World Economic Forum (WEF), terdapat 395 juta lapangan kerja ramah lingkungan baru akibat penyebaran pandemi COVID-19.

Sebanyak 95 persen dari total pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia juga menyatakan minat pada praktik usaha yang ramah lingkungan.

Baca juga: Difasilitasi BNI, Sejumlah UMKM di Jatim Sukses Tembus Pasar Ekspor

Sementara itu Deputi Komisioner Stabilitas Sistem Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Agus Edy Siregar mengatakan bahwa pandemi COVID-19 menjadi momentum untuk menciptakan lapangan kerja yang ramah lingkungan atau green jobs.

"Untuk Indonesia, ada beberapa sektor yang potensial untuk dijadikan green job. Pertama, sektor pertanian yang cukup berpeluang di pekerjaan yang ramah lingkungan, kemudian pariwisata dan energi," kata Agus dalam webinar "Tantangan Milenial Merebut Peluang Akses Pembiayaan Ekonomi Hijau" sebagaimana dikutip dari Antara.

Sektor pariwisata, menurutnya, berpotensi menciptakan lapangan kerja yang ramah lingkungan karena saat ini ekoturisme dan wellness diminati oleh banyak masyarakat.

Sementara itu, sektor energi baru dan terbarukan juga diproyeksikan dapat membuka lapangan pekerjaan bagi 43 juta orang pada 2050.

"Pandemi sebenarnya menjadi wake up call untuk mencari sektor sumber pertumbuhan ekonomi baru, salah satunya di green economy. Ini menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru dan akan menjadi bagian dari proses pemulihan ekonomi nasional," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Cerita Mira Membangun Makacha Bakery, Berawal karena Anaknya Tak Mau Makan Nasi

Cerita Mira Membangun Makacha Bakery, Berawal karena Anaknya Tak Mau Makan Nasi

Jagoan Lokal
Usung Ramah Lingkungan, Kawedo Juice Siap Beli Lagi Botol Produknya

Usung Ramah Lingkungan, Kawedo Juice Siap Beli Lagi Botol Produknya

Jagoan Lokal
Wajib Halal Resmi Ditunda, LPPOM Dorong Pemerintah Fokus Menyelesaikan Permasalahan di Hulu

Wajib Halal Resmi Ditunda, LPPOM Dorong Pemerintah Fokus Menyelesaikan Permasalahan di Hulu

Program
Cerita Zahro Manfaatkan Arang Batok Kelapa untuk Bisnis Pakaian

Cerita Zahro Manfaatkan Arang Batok Kelapa untuk Bisnis Pakaian

Jagoan Lokal
Memberikan Voucer dapat Menguntungkan Bisnis? Simak Alasannya

Memberikan Voucer dapat Menguntungkan Bisnis? Simak Alasannya

Training
Astra Gandeng Sarinah untuk Pengembangan dan Memperluas Pasar UMKM

Astra Gandeng Sarinah untuk Pengembangan dan Memperluas Pasar UMKM

Program
Owner APRC Indonesia Ungkap Cara Menjaga Partnership dengan Pebisnis Luar Negeri

Owner APRC Indonesia Ungkap Cara Menjaga Partnership dengan Pebisnis Luar Negeri

Training
Ide Bisnis Jasa Yang Banyak Peminatnya, Ramai Terus Auto Cuan

Ide Bisnis Jasa Yang Banyak Peminatnya, Ramai Terus Auto Cuan

Training
Cerita Laily Merintis Bisnis Parfum, Berawal dari Bertemu Wisatawan India

Cerita Laily Merintis Bisnis Parfum, Berawal dari Bertemu Wisatawan India

Jagoan Lokal
Keuntungan Bisnis Jasa, Tak Perlu Modal Besar tapi Cuannya Tinggi

Keuntungan Bisnis Jasa, Tak Perlu Modal Besar tapi Cuannya Tinggi

Training
Strategi Aris untuk Branding Produk Fesyen Titik Nyaman

Strategi Aris untuk Branding Produk Fesyen Titik Nyaman

Training
Ini Situasi yang Tepat untuk Menggunakan Endorsement Marketing

Ini Situasi yang Tepat untuk Menggunakan Endorsement Marketing

Training
Pahami 4 Hal Ini Sebelum Menggunakan Influencer untuk Marketing

Pahami 4 Hal Ini Sebelum Menggunakan Influencer untuk Marketing

Training
Ini 4 Cara Content Marketing Kamu Bisa Menghasilkan Cuan

Ini 4 Cara Content Marketing Kamu Bisa Menghasilkan Cuan

Training
Ka Nung Bakery Ungkap Strategi Bisnisnya hingga Mampu Bertahan Puluhan Tahun

Ka Nung Bakery Ungkap Strategi Bisnisnya hingga Mampu Bertahan Puluhan Tahun

Jagoan Lokal
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com