Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sukses Tak Pandang Usia, Ini Cara Memulai Bisnis Setelah Pensiun

Kompas.com - 22/05/2022, 16:00 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap pekerja pasti akan menjejaki masa pensiun. Adalah masa ketika seseorang telah mencapai usia tertentu dan diharuskan berhenti bekerja.

Umumnya, usia 55 tahun merupakan masa pensiun karyawan swasta. Saat itulah, diharapkan kamu dapat menikmati masa tua bersama keluarga.

Bagi sebagian orang, masa pensiun dianggap sebagai momok. Karena tidak bekerja, maka tidak menerima gaji tetap lagi seperti biasanya. Kecuali untuk pensiunan PNS yang masih mendapat jatah bulanan dari pemerintah.

Namun jika kamu berpikir positif, meski di masa pensiun, kamu tetap bisa produktif dan menghasilkan lebih banyak uang. Masa pensiun bukan berarti menganggur di rumah, tetapi justru memiliki waktu lebih untuk mengerjakan hal-hal yang tidak sempat dilakukan selama bekerja.

Salah satunya membuka bisnis. Saat tubuh mulai renta dan tidak lagi bekerja, berbisnis atau usaha adalah jalan keluar untuk menopang kebutuhan hidup. Contohnya bisnis sembako, jadi juragan kontrakan, bisnis kuliner, rental kendaraan, bisnis pertanian, waralaba, dan sebagainya.

Berikut adalah beberapa langkah cerdas memulai bisnis di masa pensiun agar sukses, seperti dikutip dari Cermati.com.

Tidak terburu-buru menarik dana pensiun

Ketika sudah pensiun atau tidak lagi bekerja, pasti kamu akan langsung berpikir menarik dana pensiun, baik itu yang ditempatkan di Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) ataupun BPJS Ketenagakerjaan dengan tujuan untuk modal usaha.

Hal ini memang sangat menguntungkan. Kamu tidak perlu mengajukan pinjaman untuk kebutuhan modal bisnis. Tetapi perlu diingat, menarik uang pensiun di DPLK sebelum periode pencairan memiliki risiko.

Misalnya, kamu pensiun di usia 55 tahun. Sementara batas usia penarikan DPLK umur 60 tahun. Jika dicairkan sebelum waktunya, kamu akan kehilangan potensi pengembangan uang pensiun selama lima tahun.

Risiko lainnya adalah dikenakan penalti dan pajak yang cukup besar. Kalau ditotal, jumlah yang harus kamu bayar untuk biaya penalti dan pajak dana pensiun sangat besar, sehingga malah membuatmu tekor.

Oleh sebab itu, bila kamu masih punya tabungan di luar dana darurat, sebaiknya gunakan simpanan tersebut sebagai modal usaha atau menutup kekurangan modal usaha. Atau jika tidak memiliki dana nganggur, kamu bisa gadai atau jual barang berharga, seperti perhiasan.

Pilih bisnis yang diminati dan sesuai kemampun finansial

Sama seperti memulai bisnis di usia muda, membangun bisnis di masa pensiun juga harus dipikir dan direncanakan dengan matang. Pilih bisnis yang sesuai dengan passion atau diminati.

Saat menjalani bisnis yang dicintai, maka akan terasa menyenangkan dan mudah. Selain itu, lebih bersemangat untuk memberikan hasil yang terbaik.

Tidak hanya yang kamu sukai, tetapi pilih juga yang sesuai kemampuan finansial. Tidak perlu langsung besar, seperti membuat PT, menyewa ruko tiga lantai, mempekerjakan karyawan. Mulai saja dulu dari usaha kecil atau rumahan. Sehingga modal yang dibutuhkan tidak terlalu besar dan cepat berputar.

Baca Juga: 7 Risiko Bisnis Sepatu dan Cara Mengatasinya Agar Bisnis Sukses

Investasi jangka panjang

Bisnis memang kegiatan usaha yang menghasilkan uang. Namun harus dibarengi dengan investasi sebagai salah satu cara mendapatkan potensi keuntungan di kemudian hari. Dana investasi dapat diambil dari keuntungan usaha.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jumico Jacobs Ungkap Cara Produknya Lolos Kurasi dan Dipajang di Uniqlo

Jumico Jacobs Ungkap Cara Produknya Lolos Kurasi dan Dipajang di Uniqlo

Jagoan Lokal
Agar Pelanggan Loyal, Pebisnis Harus Paham Cara Menjalin Komunikasi

Agar Pelanggan Loyal, Pebisnis Harus Paham Cara Menjalin Komunikasi

Training
Perjalanan Jumico Jacobs, Merintis Bisnis Ecoprint hingga Lahirkan Banyak Pengrajin

Perjalanan Jumico Jacobs, Merintis Bisnis Ecoprint hingga Lahirkan Banyak Pengrajin

Jagoan Lokal
3 Cara Efektif Pemasaran Online Menurut Owner Yummy Food

3 Cara Efektif Pemasaran Online Menurut Owner Yummy Food

Training
Cerita Paijo Madin Memberdayakan Para Petani Kopi di Lereng Merbabu

Cerita Paijo Madin Memberdayakan Para Petani Kopi di Lereng Merbabu

Jagoan Lokal
Kisah Fatma, Lulusan Tata Rias yang Banting Setir jadi Pebisnis Kue

Kisah Fatma, Lulusan Tata Rias yang Banting Setir jadi Pebisnis Kue

Jagoan Lokal
Ingin Bisnis Kelapa Kopyor? Perhatikan Sifat-sifat Ini, Jangan Salah

Ingin Bisnis Kelapa Kopyor? Perhatikan Sifat-sifat Ini, Jangan Salah

Training
Tak Banyak Anak Muda yang Tahu Kelapa Kopyor, Begini Cara Kopyor Bogor Memperkenalkannya

Tak Banyak Anak Muda yang Tahu Kelapa Kopyor, Begini Cara Kopyor Bogor Memperkenalkannya

Training
Paijo Madin Rintis Bisnis Kopi Sekaligus Jaga Kelestarian Mata Air di Lereng Merbabu

Paijo Madin Rintis Bisnis Kopi Sekaligus Jaga Kelestarian Mata Air di Lereng Merbabu

Jagoan Lokal
3 Manfaat Melakukan Kolaborasi untuk Bisnis

3 Manfaat Melakukan Kolaborasi untuk Bisnis

Training
Mengenal 'Lifestyle Content', Strategi Pemasaran untuk Para Pebisnis

Mengenal "Lifestyle Content", Strategi Pemasaran untuk Para Pebisnis

Training
Dwi Kuntari Rela Lepaskan Profesi Bidan demi Fokus Usaha Jamu

Dwi Kuntari Rela Lepaskan Profesi Bidan demi Fokus Usaha Jamu

Jagoan Lokal
Kopyor Bogor Ungkap Peluang Bisnis Kelapa Kopyor yang Menguntungkan

Kopyor Bogor Ungkap Peluang Bisnis Kelapa Kopyor yang Menguntungkan

Jagoan Lokal
3 Tips Memaksimalkan Google Maps untuk Bisnis

3 Tips Memaksimalkan Google Maps untuk Bisnis

Training
IMA Perkuat Kolaborasi dalam Hadapi Ketidakpastian Ekonomi

IMA Perkuat Kolaborasi dalam Hadapi Ketidakpastian Ekonomi

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com