Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teten Masduki: Banyak Pelaku UMKM Pendidikan Rendah dan Tak Familiar Teknologi

Kompas.com - 01/09/2022, 19:09 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Teten Masduki menyebutkan, banyak pelaku UMKM belum masuk ke ekosistem digital

Teten menekankan, pelaku UMKM penting untuk masuk ke ekosistem digital.

"UMKM kita (Indonesia) masih banyak yang belum terhubung di ekosistem digital. Banyak pendidikan rendah yang tak familiar dengan teknologi," kata Teten dalam sambutan acara Indonesia Digital Meetup 2022 di Gedung Smesco Indonesia, Kamis (1/9/2022) siang.

Teten tak menyebutkan, berapa jumlah pelaku UMKM yang belum terhubung ekosistem digital. Presiden Joko Widodo sendiri dalam Sidang Tahunan MPR menargetkan jumlah UMKM yang masuk ekosistem digital dapat meningkat menjadi 30 juta UMKM pada 2024.

Presiden Jokowi menyebutkan, 19 juta pelaku UMKM sudah masuk ke dalam ekosistem digital. Ia menekankan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) harus terus didukung agar bisa segera naik kelas.

"Indonesia itu negara UMKM. Karena ekonomi Indonesia, 99,9 itu UMKM. Jadi yang usaha yang besar itu cuma 0,01 persen. Dan 97 persen lapangan kerja disediakan oleh sektor mikro," lanjutnya.

Teten menyebutkan, KemenKopUKM membutuhkan bantuan dari para internet marketer terkait optimalisasi ekosistem digital. Bantuan yang dimaksud adalah pasokan data dan dukungan untuk menjual produk lokal. 

"Kalau para jagoan di internet ini saling mendukung, ekonomi kita bisa luar biasa. Temen-teman internet marketer ini bantu jual produk lokal, produk bangsa kita sendiri. Bisa jualan di medsos, marketplace," kata Teten.

"Kami juga butuh dibuatkan aplikasi untuk menangkap demand, bukan hanya jenis produk tapi juga harganya," kata MenKopUKM.

Teten mengakui, UMKM masih membutuhkan inovasi seperti aplikasi yang menunjang dalam mempromosikan produknya. Terbukti saat pandemi, KemenKopUKM sukses menyelenggarakan Pahlawan Digital Award yang menjaring 30 pengembang aplikasi baru, inovasi anak muda yang sangat membantu UMKM jualan secara online.

"Target kami, sekecil apapun produk UMKM harus bisa dijual secara online dan masuk ke ekosistem digital," kata Teten.

Indonesia Digital Meetup 2022

Smesco Indonesia menggelar Indonesia Digital Meetup 2022 (IDM22) di SMESCO Indonesia Convention and Exhibition Hall, Jakarta pada 1-2 September.

Acara IDM22 diharapkan menjadi titik kumpul dan berjejaring yang baik bagi pelaku UMKM digital serta membantu UMKM masuk tahapan digitalisasi.

“IDM22 telah menjadi melting point bagi para enthusiast dan pemilik bisnis yang ingin scale up secara digital," jelas Teten.

Meski banyak bisnis yang jatuh akibat pandemi Covid-19, bisnis berbasis digital terbukti menjadi salah satu yang mampu bertahan bahkan berkembang positif. Bisnis berbasis digital diperkirakan akan menjadi channel utama masa depan.

Dalam IDM22 ada pameran dan seminar bagi para pelaku industri UMKM di Indonesia. Acara IDM22 juga akan menghadirkan lebih dari 15 pakar dari dalam dan luar negeri yang akan berbagi kesuksesan dan pengalaman mereka dalam mengembangkan platform bisnis digital.

Beberapa nama pakar yang akan menjadi pembicara di sesi conference day antara lain dr. Tirta (Influencer), Yaroslav Zhuliy (MGID), Yudi Hamka (CTO MNC Grup), Akbar Alatas (Haraka), Dewa Eka Prayoga (Billionaire Store). Hingga saat ini, tercatat 1.500 orang terdaftar sebagai peserta seminar dan conference.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Peluang Bisnis Ecoprint, Dari Guguran Daun Bisa Bernilai Jutaan Rupiah

Peluang Bisnis Ecoprint, Dari Guguran Daun Bisa Bernilai Jutaan Rupiah

Training
Jumico Jacobs Ungkap Cara Produknya Lolos Kurasi dan Dipajang di Uniqlo

Jumico Jacobs Ungkap Cara Produknya Lolos Kurasi dan Dipajang di Uniqlo

Jagoan Lokal
Agar Pelanggan Loyal, Pebisnis Harus Paham Cara Menjalin Komunikasi

Agar Pelanggan Loyal, Pebisnis Harus Paham Cara Menjalin Komunikasi

Training
Perjalanan Jumico Jacobs, Merintis Bisnis Ecoprint hingga Lahirkan Banyak Pengrajin

Perjalanan Jumico Jacobs, Merintis Bisnis Ecoprint hingga Lahirkan Banyak Pengrajin

Jagoan Lokal
3 Cara Efektif Pemasaran Online Menurut Owner Yummy Food

3 Cara Efektif Pemasaran Online Menurut Owner Yummy Food

Training
Cerita Paijo Madin Memberdayakan Para Petani Kopi di Lereng Merbabu

Cerita Paijo Madin Memberdayakan Para Petani Kopi di Lereng Merbabu

Jagoan Lokal
Kisah Fatma, Lulusan Tata Rias yang Banting Setir jadi Pebisnis Kue

Kisah Fatma, Lulusan Tata Rias yang Banting Setir jadi Pebisnis Kue

Jagoan Lokal
Ingin Bisnis Kelapa Kopyor? Perhatikan Sifat-sifat Ini, Jangan Salah

Ingin Bisnis Kelapa Kopyor? Perhatikan Sifat-sifat Ini, Jangan Salah

Training
Tak Banyak Anak Muda yang Tahu Kelapa Kopyor, Begini Cara Kopyor Bogor Memperkenalkannya

Tak Banyak Anak Muda yang Tahu Kelapa Kopyor, Begini Cara Kopyor Bogor Memperkenalkannya

Training
Paijo Madin Rintis Bisnis Kopi Sekaligus Jaga Kelestarian Mata Air di Lereng Merbabu

Paijo Madin Rintis Bisnis Kopi Sekaligus Jaga Kelestarian Mata Air di Lereng Merbabu

Jagoan Lokal
3 Manfaat Melakukan Kolaborasi untuk Bisnis

3 Manfaat Melakukan Kolaborasi untuk Bisnis

Training
Mengenal 'Lifestyle Content', Strategi Pemasaran untuk Para Pebisnis

Mengenal "Lifestyle Content", Strategi Pemasaran untuk Para Pebisnis

Training
Dwi Kuntari Rela Lepaskan Profesi Bidan demi Fokus Usaha Jamu

Dwi Kuntari Rela Lepaskan Profesi Bidan demi Fokus Usaha Jamu

Jagoan Lokal
Kopyor Bogor Ungkap Peluang Bisnis Kelapa Kopyor yang Menguntungkan

Kopyor Bogor Ungkap Peluang Bisnis Kelapa Kopyor yang Menguntungkan

Jagoan Lokal
3 Tips Memaksimalkan Google Maps untuk Bisnis

3 Tips Memaksimalkan Google Maps untuk Bisnis

Training
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com