Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengulik Tren Bisnis Thrifting di Purworejo, Bertahan di Kalangan Millenial

Kompas.com - 07/09/2022, 18:22 WIB
Bayu Apriliano,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Tren belanja pakaian impor bekas (thrifting) masih bertahan di kalangan millenial Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Bahkan, omzet per harinya bisa mencapai hingga Rp1-2 juta.

Seperti yang terlihat dalam Creathrift Youth Bazaar yang digelar oleh Paguyuban Purworejo Thrift Market Purworejo di Gedung Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKP-RI). Para pengunjung membludak berebut memilih produk thrift kesukaan mereka.

Ketua Panitia Creathrift Youth Bazar, Cahyo Widodo (24), menyebutkan, event berlangsung selama empat hari tersebut banyak didatangi oleh masyarakat Purworejo. Dalam dua hari terakhir, tingkat kunjungan mencapai ratusan orang yang didominasi oleh kaum millenial.

“Omzet rata-rata tenant itu sekitar Rp1 juta hingga Rp2 juta per hari. Harapannya pengunjung lebih puas dengan produk yang kita berikan,” kata Cahyo saat dikonfirmasi.

Terkait adanya kebijakan pembatasan impor pakaian bekas oleh pemerintah akhir-akhir ini, Cahyo menilai hal itu memiliki dampak negatif dan positif. Dampak negatifnya, barang jadi lebih mahal karena semakin sedikit, sedangkan dampak positifnya penjual menjadi lebih bersaing.

“Ini bagus sih karena kan untuk mengurangi limbah. Kami juga jadi lebih selektif dalam memilih barang,” kata Cahyo.

Lebih lanjut disampaikan bazaar kali ini merupakan acara keenam. Lewat event ini Purworejo Thrift Market ingin mendekatkan pembeli dan penjual dengan pilihan produk yang lebih banyak dan harga bersaing.

“Antusia pengunjung sangat baik. Rata-rata per hari itu sekitar 200 orang yang didominasi anak-anak muda,” kata Cahyo.

Creathrift Youth Bazar yang digelar oleh Paguyuban Purworejo Thrift Market Purworejo di Gedung Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKP-RI) Creathrift Youth Bazar yang digelar oleh Paguyuban Purworejo Thrift Market Purworejo di Gedung Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKP-RI)

Cahyo menambahkan, pada event kali ini, terdapat 16 thrift tenant dan food tenant dalam Creathrift Youth Bazar yang merupakan gabungan dari 20 orang pelaku bisnis thrift.

Di lokasi bazaar yang buka mulai pukul 10.00 hingga 23.00 WIB itu, pengunjung dapat memilih langsung beragam produk pakaian impor berkas dari sejumlah negara, seperti Jepang, Korea, dan Paris. Produk yang ditawarkan variatif, mulai dari baju pria maupun wanita, celana, topi, hingga sepatu, semua merupakan produk dengan brand ternama.

“Dari alas kaki sampai penutup kepala ada. Harga mulai Rp35.000-an hingga jutaan, bergantung merek, kualitas, dan bahan,” jelas Cahyo.

Salah satu pengunjung asal Kecamatan Pituruh, Sahara Dewianty (21), menyebutkan, banyaknya produk bermerek yang ditawarkan membuat pengunjung lebih leluasa memilih dan membeli. Apalagi, meskipun produk bekas, seluruhnya masih tampak berkualitas.

"Banyak pilihannya sih jadi kita bebas memilih di sini, harganya juga cukup terjangkau," kata Dewi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Peluang Bisnis Ecoprint, Dari Guguran Daun Bisa Bernilai Jutaan Rupiah

Peluang Bisnis Ecoprint, Dari Guguran Daun Bisa Bernilai Jutaan Rupiah

Training
Jumico Jacobs Ungkap Cara Produknya Lolos Kurasi dan Dipajang di Uniqlo

Jumico Jacobs Ungkap Cara Produknya Lolos Kurasi dan Dipajang di Uniqlo

Jagoan Lokal
Agar Pelanggan Loyal, Pebisnis Harus Paham Cara Menjalin Komunikasi

Agar Pelanggan Loyal, Pebisnis Harus Paham Cara Menjalin Komunikasi

Training
Perjalanan Jumico Jacobs, Merintis Bisnis Ecoprint hingga Lahirkan Banyak Pengrajin

Perjalanan Jumico Jacobs, Merintis Bisnis Ecoprint hingga Lahirkan Banyak Pengrajin

Jagoan Lokal
3 Cara Efektif Pemasaran Online Menurut Owner Yummy Food

3 Cara Efektif Pemasaran Online Menurut Owner Yummy Food

Training
Cerita Paijo Madin Memberdayakan Para Petani Kopi di Lereng Merbabu

Cerita Paijo Madin Memberdayakan Para Petani Kopi di Lereng Merbabu

Jagoan Lokal
Kisah Fatma, Lulusan Tata Rias yang Banting Setir jadi Pebisnis Kue

Kisah Fatma, Lulusan Tata Rias yang Banting Setir jadi Pebisnis Kue

Jagoan Lokal
Ingin Bisnis Kelapa Kopyor? Perhatikan Sifat-sifat Ini, Jangan Salah

Ingin Bisnis Kelapa Kopyor? Perhatikan Sifat-sifat Ini, Jangan Salah

Training
Tak Banyak Anak Muda yang Tahu Kelapa Kopyor, Begini Cara Kopyor Bogor Memperkenalkannya

Tak Banyak Anak Muda yang Tahu Kelapa Kopyor, Begini Cara Kopyor Bogor Memperkenalkannya

Training
Paijo Madin Rintis Bisnis Kopi Sekaligus Jaga Kelestarian Mata Air di Lereng Merbabu

Paijo Madin Rintis Bisnis Kopi Sekaligus Jaga Kelestarian Mata Air di Lereng Merbabu

Jagoan Lokal
3 Manfaat Melakukan Kolaborasi untuk Bisnis

3 Manfaat Melakukan Kolaborasi untuk Bisnis

Training
Mengenal 'Lifestyle Content', Strategi Pemasaran untuk Para Pebisnis

Mengenal "Lifestyle Content", Strategi Pemasaran untuk Para Pebisnis

Training
Dwi Kuntari Rela Lepaskan Profesi Bidan demi Fokus Usaha Jamu

Dwi Kuntari Rela Lepaskan Profesi Bidan demi Fokus Usaha Jamu

Jagoan Lokal
Kopyor Bogor Ungkap Peluang Bisnis Kelapa Kopyor yang Menguntungkan

Kopyor Bogor Ungkap Peluang Bisnis Kelapa Kopyor yang Menguntungkan

Jagoan Lokal
3 Tips Memaksimalkan Google Maps untuk Bisnis

3 Tips Memaksimalkan Google Maps untuk Bisnis

Training
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com