Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Manfaat Desain Fashion 3D dan Pola Digital untuk Usaha Garmen

Kompas.com - 02/03/2024, 10:31 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Fesyen akan terus memunculkan tren baru setiap tahunnya. Itulah mengapa, membuka bisnis di bidang fesye  terbilang menguntungkan, karena banyak orang yang rela membeli pakaian hanya untuk terlihat hits dan trendy.

Apalagi, sekarang dunia fesyen juga telah mengalami kemajuan, karena mengikuti arus digitalisasi. Terbukti, akhir-akhir ini mulai berkembang aplikasi untuk desain fashion 3D dan pola digital.

Bahkan, ada kursus yang memberikan pelatihan membuat desain fashion 3D, salah satunya Pushka School Indonesia.

Baca juga: Pentingnya Mengenal Jenis Kain sebelum Memulai Bisnis Fesyen

 

Saat ini tercatat sebanyak 10.000 murid secara global yang telah bergabung. Umumnya, aplikasi yang mereka gunakan adalah CLO3D.

Jika dahulu desainer membuat ide pakaian secara manual menggunakan kertas, kini melalui desain fashion 3D, mereka dapat membuat pola secara digital. Selain lebih mudah, membuat desain fashion 3D mampu memprediksi hasil akhir pakaian dengan lebih akurat.

Hal ini tentunya memberikan manfaat kepada pelaku usaha garmen, yang membuat kain menjadi pakaian jadi.

Berikut ini adalah beberapa manfaat menggunakan desain fashion 3D, bagi para pelaku usaha garmen.

Baca juga: Kenali Bisnis Sustainable Fashion yang Punya Peluang Jangka Panjang

1. Efisiensi waktu dan biaya produksi

Mendesain pakaian menggunakan kertas membutuhkan banyak waktu dan tenaga.

Tidak dapat dipungkiri mulai dari mencari ide, membuat pola, mendesain baju, hingga mewarnai sudah menguras banyak energi.

Selain itu menggambar desain dan menarik garis satu persatu hingga menjadi desain yang utuh, juga sangat memakan waktu.

“Dengan menggunakan aplikasi, tentu lebih efisiensi waktu dan biaya produksi. Karena fashion desainer dan tukang pola bisa dijadikan satu. Jadi menguntungkan para pengusaha garmen," ucap Naresta selaku profesional digital fashion ilustrator Pushka School Indonesia saat mengisi Craft Workshop di acara INACRAFT 2024, di Jakarta, Kamis (29/02/2024).

2. Hasil lebih akurat

Terkadang kelemahan mendesain manual menggunakan kertas adalah banyak kesalahan yang tidak terduga. Mulai dari kesalahan ukuran dan hasil yang kurang mirip dengan desain.

Namun dengan desain fashion 3D, para desainer cukup mengukur ukuran tubuh klien menggunakan meteran kemudian memasukkannya ke aplikasi desain. Dalam waktu singkat pola akan dibuat dengan tepat.

Baca juga: Tren Custom Fashion, Peluang UMK Kuasai Pasar Lokal

“Hasil jadi presentase kemiripannya 99,9% dengan desain 3D nya. Kalau manual kan pakai imajinasi saja, nanti hasil jadi saat dikenakan manusia seperti apa," kata Naresta.

"Tapi di sini bisa dilihat, nanti kain itu jatuhnya seperti apa saat digunakan oleh manusia, melalui avatar yang bisa bergerak di aplikasinya” paparnya.

3. Permintaan skill digital fashion meningkat

Banyak desainer yang ingin belajar desain fashion 3D untuk mempermudah pekerjaannya. Terlebih lagi ,mempresentasikan hasil desain dalam bentuk avatar interaktif di aplikasi jauh lebih eye catching untuk dilihat klien.

“Banyak penjahit yang ingin upgrade skills di Pushka. Di Indonesia, market fashion-nya sangat besar, kita banyak brand yang bergerak di fesyen. Jadi ini cocok buat teman-teman yang ingin freelance job atau ingin jadi desainer” ujar Naresta.

Oleh karena itu, penting bagi seorang desainer belajar membuat desain fashion 3D dan pola digital untuk menunjang kariernya.

Selamat mencoba!

Baca juga: Antarestar Bisa Survive Hadapi Perubahan di Pasar Fesyen, Apa Strateginya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau