Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Erna Susilowati, Berawal dari Hutang, Kini Beromzet Lebih dari Rp100 Juta dari Bisnis Roti

Kompas.com - 24/11/2022, 07:00 WIB
Bayu Apriliano,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Membangun bisnis bukanlah satu hal yang mudah. Butuh keberanian dan perencanaan yang matang serta berbagai tantangan yang harus dilalui seorang pengusaha.

Seperti kisah wanita asal Desa Bayem, Kecamatan Kutoarjo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah bernama Erna Susilowati (45). Erna mulai mengeluti usaha roti sejak 15 tahun silam, tepatnya sejak tahun 2007 yang lalu.

Baca juga: Berawal dari Bosan saat Pandemi, Pemuda asal Purworejo Ubah Pakis Hutan jadi Uang

Berangkat dari kesenangannya memasak dan membuat roti akhirnya Erna memutuskan untuk mulai berusaha memproduksi roti. Modal yang pas-pasan membuat wanita paruh baya ini harus berhutang ke bank untuk menambah modal usaha produksi roti miliknya.

"Kita benar-benar mulai dari nol mas. Malah dulu untuk pertama kali produksi banyak, kita berhutang Rp20 juta ke salah satu bank," kata Erna saat ditemui di rumah produksinya pada Selasa (22/11/2022).

Dengan suntikan dana hutang tersebut, Erna kemudian mulai memproduksi macam-macam roti dan kue. Ia menitipkan roti dan kue buatannya ke toko-toko yang ada di sekitaran rumahnya.

Wanita asal Desa Bayem, Kecamatan Kutoarjo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah bernama Erna Susilowati (45). Erna mulai mengeluti usaha roti sejak 15 tahun silam, tepatnya sejak tahun 2007 yang lalu.KOMPAS.com/BAYU APRILIANO Wanita asal Desa Bayem, Kecamatan Kutoarjo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah bernama Erna Susilowati (45). Erna mulai mengeluti usaha roti sejak 15 tahun silam, tepatnya sejak tahun 2007 yang lalu.

Bukan tanpa halangan. Kadang kala barang yang ia titipkan harus kembali dan tidak laku terjual. Hingga pada tahun 2011 Erna mulai menyewa sebuah ruko yang ada di samping Terminal Kutoarjo untuk menjajakan produknya.

"Ya awalnya kita titipkan ke warung-warung, itu berjalan bertahun-tahun sampai pada tahun 2011 kita baru bisa menyewa ruko untuk jualan," kata ibu tiga anak ini.

Dengan perencanaan yang matang Erna kemudian membuat brand produknya dengan nama Tulip Stars. Tulip Stars yang awalnya memiliki satu gerai pada tahun 2011. Kini berhasil dikenal luas dan sudah membuka hingga lima gerai di dua kota yakni Purworejo dan Kebumen.

Baca juga: Kisah Hadi Suwignyo, Guru di Purworejo Sukses Budiyakan Burung Perkutut hingga Beromzet Jutaan Rupiah

Erna Susilowati percaya bisnis bisa dimulai dengan modal kecil dan berhutang untuk mengembangkan usaha. Namun, konsep dan perencanaan yang matang wajib dilakukan agar bisnis bisa mempertahankan eksistensinya hingga belasan tahun seperti bisnisnya.

"Sekarang masih lima gerai mas, semoga ke depan bisa nambah lagi," kata Erna.

Saat ini puluhan macam roti dan kue sudah tersedia di beberapa gerai miliknya. Bahkan salah satu roti khas Tulip Stars yang dinamakan Jupala (Keju, Kelapa Gula) menjadi primadona di Kabupaten Purworejo.

Wanita asal Desa Bayem, Kecamatan Kutoarjo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah bernama Erna Susilowati (45). Erna mulai mengeluti usaha roti sejak 15 tahun silam, tepatnya sejak tahun 2007 yang lalu.KOMPAS.com/BAYU APRILIANO Wanita asal Desa Bayem, Kecamatan Kutoarjo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah bernama Erna Susilowati (45). Erna mulai mengeluti usaha roti sejak 15 tahun silam, tepatnya sejak tahun 2007 yang lalu.

Harga roti dan kue di gerai miliknya mempunyai sangat variatif dan terjangkau. Paling murah produk rotinya dibanderol Rp5.000 hingga Rp200.000 tergantung permintaan pelanggan.

Omzet usahanya kini sudah mencapai lebih dari Rp100 juta per bulannya. Berkat usahanya yang sukses, kini Ia bisa membuka lapangan pekerjaan bagi tetangga sekitarnya yang sangat membutuhkan pekerjaan.

"Untuk pegawai kita tidak semata-mata terima orang, tapi juga kita prioritaskan orang-orang yang paling membutuhkan," kata Erna.

Baca juga: Kisah Hastin Atasasih, Berbisnis dan Lestarikan Batik Khas Purworejo

Erna menambahkan, sebagai seorang pengusaha dituntut untuk selalu bisa melihat peluang yang bisa dimanfaatkan untuk mendorong penjualan. Tak hanya itu, seorang pengusaha harus mempunyai kepekaan sosial yang tinggi terhadap kehidupan di sekitar.

Sebagai usahawan Erna cukup aktif dalam gerakan sosial, setiap bulannya ia menyisihkan keuntungan usahanya sekitar Rp2-3 juta untuk memberikan santunan kepada anak yatim piatu dan kegiatan sosial masyarakat lainnya.

"(Memberikan santunan kepada anak yatim piatu dan aktif digerakan sosial) Itu kuncinya mas, kita harus banyak bersyukur dengan apa yang sudah kita dapatkan, hasil yang kita dapatkan sebagian adalah hak mereka (anak yatim piatu)," kata Erna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau