Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bambu Jadi Sumber Kehidupan Pelaku UMKM di Desa Penglipuran Bali

Kompas.com - 08/12/2022, 15:17 WIB
Niken Monica Desiyanti,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Tak hanya memiliki manfaat untuk lingkungan, bambu juga juga menjadi penggerak roda ekonomi para pelaku UMKM di Desa Penglipuran Bali, Kabupaten Bangli, Bali.

Di desa ini, bambu memiliki potensi ekonomi luar biasa karena jenis pohon ini menjadi sumber bahan baku berbagai produk, mulai dari kerajinan, bahan baku sabun, shampoo, hingga produk bahan baku untuk kecantikan.

Dijelaskan oleh Peneliti Universitas Udayana Pande Ketut Diah Kencana, selama ini bambu di Desa Panglipuran menjadi bagian dari konservasi lingkungan seperti untuk memunculkan mata air baru, sekaligus untuk mencegah terjadinya longsor.

Baca juga: Luna Guitarworks, Gitar dari Sidoarjo yang Jadi Langganan Musisi Lokal dan Asing

 

Namun seiring dengan penelitian yang dilakukan oleh Universitas Udayana, bambu di Panglipuran juga memiliki nilai ekonomi.

"Sekarang kita menanam bambu, oke lingkungan bisa terjaga. Tapi, apakah secara ekonomi  apakah masyarakat bisa hidup dari bambu itu?" ujarnya beberapa waktu lalu.

Berangkat dari tantangan tersebut, Pande bersama sejumlah mahasiswa melakukan penelitian untuk mendorong pemanfaatan bambu menjadi lebih maksimal.

Terlebih, data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia mengungkapkan bahwa sebagaian besar mata pencaharian masyarakat Desa Penglipuran adalah perajin hingga pedagang souvenir.

Sebagaimana yang dilakukan oleh seorang warga Panglipuran, Adi (48). Dia merupakan salah satu perajin bambu yang telah menjalani profesinya selama kurang lebih 18 tahun. Hasil karyanya sudah didistribusikan oleh agen hingga ke berbagai daerah.

“Ini (kerajinan bambu) katanya sih udah sampai keluar daerah sih, biasanya saya (memasarkannya) lewat agent aja sih,” tuturnya.

Konservasi Bambu

Oleh karena itu, untuk menunjang sekaligus mendukung pelestarian bambu dari segi ekologis hingga ekonomis, PT Bank CIMB Niaga Tbk bekerja sama dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati (KEHATI) menginisiasi program konservasi bambu di berbagai daerah, salah satunya di Bali yang terletak di Gianyar dan Tabanan.

Upaya konservasi bambu sejalan dengan salah satu pilar corporate social responsibility (CSR) CIMB Niaga yaitu pilar iklim dan lingkungan.

Baca juga: Tim Dosen UMM Ini Bantu Penjual Jamu di Malang "Go Digital"

Tak hanya itu, CIMB Niaga juga memberikan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas para petani sehingga memiliki pemahaman budidaya dan pengolahan produksi pasca panen.

Head of Digital Banking, Branchless and Partnership CIMB Niaga, Lusiana Saleh menyebutkan bahwa program konservasi bambu ini terbukti berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi para pelaku UMKM di Desa Penglipuran.

“Tahun ini memang fokusnya di bambu, jadi kita fokus konservasi terhadap bambu dan yang kedua adalah membantu UMKM. Yang pertama adalah edukasi, yang kedua dalam bagaimana membesarkan bisnis UMKM ini,” jelasnya.

Sejak 2012 hingga kini, total pohon bambu yang telah ditanam CIMB Niaga di berbagai wilayah Indonesia sebanyak 49.400 pohon bambu yang tersebar di Bali, Jawa Barat, Jawa Tengah, NTB, dan NTT.

Sebagai informasi CIMB Niaga juga sudah menyelenggarakan Penanaman Bambu di Lombok bersama KEHATI pada 24 September 2022 silam.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau