Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sukses Yohanes Wahyu, Usaha Batik Khas Ngawi yang Mendunia

Kompas.com - 09/06/2023, 16:26 WIB
Rheina Arfiana,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Yohanes yang sedang menjalani program ikatan dinas di Telkom Bandung, mendapatkan kabar bahwa ibunda tercinta terkena stroke. Yohanes lalu memutuskan resign untuk merawat sang ibu sampai sembuh.

Yohanes yang memiliki nama lengkap Yohanes Wahyu Triatmaja (31) asal Ngawi merupakan generasi kedua dari usaha batik khas Ngawi bermotif fosil. Usahanya bernama Batik Widi Nugraha.

“Generasi pertama itu ibu, ibu saya memiliki tiga anak. Anak yang kedua bernama Widi Nugraha itu seorang difabel tuli dari lahir, nah Mas Widi ini memiliki keterampilan menjahit tapi tidak bisa bersaing dengan penjahit normal,” jelas Yohanes ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (6//6/2023).

Selanjutnya, Yohanes meneruskan usaha Batik Widi Nugraha di tahun 2014 yang berkembang sampai saat ini. Hal ini tidak terlalu sulit dilakukan karena ia sudah akrab sekali dengan pemasaran batik.

Baca juga: Kisah Kustalani, Pertahankan Bisnis Batik Tubo Ternate meski Diterpa Pandemi

Memilih batik khas Ngawi karena menyadari setiap daerah di Indonesia memiliki khas geografi dan budaya masing-masing. Sementara motif fosil terinspirasi dari ditemukannya Museum Trinil di Ngawi, yaitu Museum Pithecanthropus erectus.

Sehingga, batik yang dihasilkan motifnya hanya menampilkan desain yang mengandung unsur prehistoric journey atau purbakala, fosil, dan khasanah geografis Ngawi seperti Gunung lawu.

“Syukurlah sampai saat ini pelanggan loyal maupun pelanggan baru banyak tertarik dengan desain kami karena desain terus berkembang seiring dengan zaman. Kami perbaiki dari tahun ke tahun sehingga mengalami beberapa evolusi,” kata Yohanes.

“Mulai dari batik lokal sampai akhirnya memenangi beberapa kompetisi tingkat Jawa Timur seperti di tahun 2020 juara 1 dari Lomba Perkoperasian dan Usaha Kecil dan Menengah,” sambung Yohanes.

Baca juga: Batik Lawasan Jawi Kinasih Andalkan Pameran untuk Raup Cuan

Ia juga mengatakan, bahwa Batik Widi Nugraha diakui Provinsi Jawa Timur sebagai khasanah kekayaan budaya di Jawa Timur. Hal seperti itu, memberikan inspirasi dan dorongan Yohanes untuk terus berkarya.

“Sebelum pandemi Covid hampir memiliki 120 karyawan, maka kami memiliki berbagai segmen, yakni batik yang terjangkau dan premium seri collector yang harganya jutaan rupiah,” kata Yohanes.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com