JAKARTA, KOMPAS.com - Menjadi kreatif di masa sekarang ini adalah suatu hal yang harus sudah dikembangkan dalam diri masing-masing pribadi. Walaupun menjadi kreatif juga membutuhkan proses, butuh banyak belajar untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan kreatif sehingga menimbulkan suatu nilai tersendiri.
Begitulah yang diterapkan oleh Melisa Darmawan, selaku chief executive officer (CEO) dan Art and Craft Engineer Cerita Resin dalam membangun bisnisnya itu.
“Aku sejak awal itu basic-nya kan engineer, dan dulu lebih sering di lapangan pekerjaan proyek gitu. Ya karena itu, jadi aku tuh ga pernah belajar tentang bagaimana caranya membangun usaha,” jelas Melisa saat diwawancarai Kompas.com, Jumat (6/10/2023).
Baca juga: Kisah Nunik Anurningsih, Berawal Hobi Desain, Kini Sukses Berbisnis Perhiasan
Melisa sebenarnya sudah tumbuh di tengah keluarga pengusaha. Dari kakek dan neneknya, orang tuanya menjalani bisnis sebagai pemasok bahan-bahan kimia dan pengembang aroma wewangian khas Daerah Istimewa Yogyakarta.
Adanya bisnis orang tua tidak menjadi alasan Melisa untuk sekedar menikmati dan berdiam diri untuk lebih menggali potensi diri.
Sebelum memulai usahanya, ia telah lebih dahulu menganalisis strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunity (kesempatan), dan threats (ancaman) dari analisis SWOT.
Dari penjabaran analisis SWOT itulah, Melisa mendapatkan hasil bahwa ia mampu memanfaatkan dan mengembangkan potensi dari usaha milik orangtuanya.
Kini, Melisa juga telah mengembangkan bisnisnya sehingga sekarang memiliki total empat cabang bisnis yang semuanya masih saling memiliki keterkaitan satu sama lainnya. Tentunya pengembangan bisnisnya ini sudah diperhitungkan dan dipersiapkan jauh sebelum resmi dirilis untuk pemasaran.
Baca juga: Kisah Gaby, Raup Omzet Puluhan Juta Rupiah dari Bisnis Coffee Shop
Jenuh bekerja dan didorong keinginan besar untuk membuat sebuah usaha yang tidak hanya sekedar menjual produk, tetapi yang juga mengemas filosofi dan dampak sosial dalam suatu karya yang diproduksi.
Keinginan besarnya itu membawa dirinya untuk mengikuti sebuah kelas pelatihan tentang branding dengan mentor terkemuka, Pak Bi, serta pelatihan untuk membuat sebuah merek.
“Saat ikut pelatihan branding itu, kebetulan mentornya adalah Pak Bi atau Pak Subiarto. Kemudian aku juga belajar bagaimana cara membuat sebuah brand sehingga brand juga memiliki sebuah value dan tindakan call to action,’ jelasnya.
Bisnisnya yang bernama ‘Cerita Resin’ itu memiliki nilai tersendiri, yakni bahwa dengan resin ini, kamu bisa mengisahkan segal segala momen yang terjadi dalam hidup bisa diabadikan melalui kerajinan resin. Ini senada dengan tagline Cerita Resin, yaitu “abadikan kisah hidupmu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.