MUARA ENIM, KOMPAS.com - Meningkatnya kesadaran terhadap implementasi ESG di berbagai korporasi telah mendorong bertumbuhnya peluang usaha di bidang lingkungan yang bisa dijalankan oleh masyarakat luas.
Salah satu pelaku industri yang serius mengimplementasikan ESG adalah perusahaan pertambangan batu bara PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
Hal ini terlihat dari langkah PTBA dalam menjalankan kegiatan reklamasi tambang di kawasan Muara Enim, Sumatera Selatan guna memenuhi aspek environment atau lingkungan dalam kegiatan bisnisnya.
Baca juga: Febri Sumantri Sukses Berdayakan Ekonomi Warga melalui Kolaborasi dengan PTBA
Seiring dengan hal tersebut, PTBA mulai melibatkan pelaku usaha lokal untuk ambil bagian dalam kegiatan reklamasi.
Salah satu pelaku usaha yang digandeng oleh PTBA adalah Febri Sumantri (34), warga Desa Keban Agung, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim.
Saat berbincang dengan Kompas.com, Febri mengungkapkan peluang usaha di sektor lingkungan merupakan bisnis yang sangat prospektif, terlebih bagi masyarakat yang tinggal di kawasan industri pertambangan seperti Muara Enim.
"Potensi bisnis bibit dan reklamasi lingkungan ini besar, karena perusahaan tambang termasuk PTBA mengambil bibit pohon dari berbagai daerah untuk mencukupi kebutuhan reklamasi," ujarnya saat berbincang dengan Kompas.com, Rabu (20/12/2023).
Proyeksi Febri benar adanya. Belum genap 4 tahun bisnis dijalankan, usaha pembibitan dan jasa reklamasi tambang terus berkembang. Terlebih, dia kemudian dipercaya oleh PTBA menjadi mitra dalam kegiatan reklamasi.
Sementara bagi PTBA, hadirnya pelaku usaha lokal yang terlibat dalam kegiatan reklamasi juga menjadi kebanggan tersendiri.
Lantas, apa saja kiat-kiat yang perlu dilakukan agar bisnis di bidang jasa lingkungan ini bisa sukses sebagaimana yang dilakukan Febri?
Fokus pada Pekerjaan
Febri beserta sejumlah warga Desa Keban Agung merupakan pelaku usaha binaan PTBA melalui program Eco Agrotomation. Program ini diinisiasi oleh perusahaan pertambangan tersebut dengan membina mitra lokal untuk mendukung kegiatan reklamasi lahan tambang.
Febri menceritakan, sebelum terjun bisnis sepenuhnya, dia pernah bekerja di salah satu anak usaha PTBA dengan posisi terakhir setara asisten manajer.
"Saya kemudian memilih keluar karena saya melihat hal usaha ini sangat prospektif. Apalagi ketika masih di perusahaan, saya adalah karyawan bagian lingkungan, sehingga saya tahu perusahaan tambang itu butuhnya apa," jelas dia.
Baca juga: Didukung PTBA, Petani di Lampung Ini Berhasil Kembangkan Usaha ke Peternakan
Dia memulai bisnis pembibitan dan jasa perawatan tanaman di lahan reklamasi tambang mulai tahun 2020 ketika pandemi Covid-19 mulai merebak. Saat itu, dia mulai merekrut karyawan dari warga sekitar yang terdampak pandemi.