Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Tan Ek Tjoan Bakery Bertahan dari Persaingan Bisnis dan Perubahan Zaman

Kompas.com - 23/04/2024, 09:05 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Bogor punya toko roti legendaris yang sudah berdiri sejak tahun 1920. Tan Ek Tjoan Bakery yang berlokasi di Sukasari, Kota Bogor, masih eksis sampai hari ini.

Meskipun telah lintas generasi dan kini dipegang oleh generasi ketiga, yaitu Lydia C Elia (68) bersama dengan suaminya Hadi D Setiawan (70), tetapi roti Tan Ek Tjoan masih terus dicari oleh banyak orang khususnya masyarakat Bogor.

Dari masa kolonial Belanda hingga kini Indonesia sudah berada di era digital, selama ratusan tahun menjual roti, bagaimana cara Tan Ek Tjoan tetap mempertahankan pamornya?

Menjaga mutu dan mengikuti perkembangan teknologi adalah salah satu kunci Tan Ek Tjoan untuk terus berinovasi di industri ini.

Baca juga: Sejarah Tan Ek Tjoan, Roti Legendaris asal Bogor Sejak 1920

Mempertahankan Mutu dari Generasi ke Generasi

Salah satu alasan mengapa Tan Ek Tjoan memiliki pelanggan setia adalah, karena kualitas roti yang mereka buat konsisten.

Sejak generasi pendiri pertama di tahun 1920, kemudian dilanjutkan oleh generasi kedua di tahun 1959 dan generasi ketiga di tahun 1980, cita rasa roti Tan Ek Tjoan tidak berubah.

Resep turun temurun juga terus dipakai, meskipun berpindah tangan kepengurusan ke generasi berikutnya.

Kini Tan Ek Tjoan telah banyak memiliki varian baru, tetapi mutu roti tetap sama, karena semua produknya dibuat secara handmade, mulai dari roti, kue basah, hingga es krim.

"Dari kecil saya sudah terbiasa membantu urus toko roti. Jadi diajarkan juga resep turun-temurun yang tidak berubah sampai hari ini. Nilai yang kami pegang adalah jaga kualitas dan mutu dari roti Tan Ek Tjoan, serta layani konsumen dengan baik," ungkap Lydia saat diwawancara oleh Kompas.com, Rabu (17/4/2024).

Generasi ketiga, Lydia owner Tan Ek TjoanKompas.com - Anagatha Kilan Sashikirana Generasi ketiga, Lydia owner Tan Ek Tjoan

Mengatasi Kenaikan Harga Bahan Baku

Untuk mempertahankan mutu, bisnis roti akan sangat bergantung dengan bahan baku.

Tak bisa dipungkiri, harga dan supply bahan baku tidak konsisten setiap waktu. Terkadang harga bahan baku bisa naik, tetapi sebagai toko roti tidak bisa sembarangan menaikkan harga.

Menyikapi hal ini, Tan Ek Tjoan tetap berupaya menjaga kepuasan pelanggan. Jika dalam kondisi seperti ini, Tan Ek Tjoan lebih memilih mengurangi jumlah produksi dibandingkan harus mengurangi takaran atau memperkecil ukuran roti.

"Bisnis ini sangat berpengaruh oleh bahan baku, seperti tepung dan gandum. Saat ada kenaikan harga bahan baku, kami tidak bisa juga sembarangan menaikkan harga jual," kata Lydia.

"Kalau takarannya berkurang, konsumen akan tanya 'rasanya kenapa beda?' Kalau ukurannya jadi lebih kecil juga mereka akan tanya. Jadi kami biasanya mengurangi jumlah produksi, agar takaran dan ukuran roti tidak berubah, meskipun bahan bakunya terbatas," lanjut Lydia menjelaskan.

Baca juga: Kisah di Balik Kopi Tjap Teko, Si Legedaris Lintas Generasi

Menyikapi Persaingan dan Tren Musiman Industri FnB

Saat ini banyak sekali pesaing toko roti yang muncul, tetapi Tan Ek Tjoan tetap fokus pada tokonya sendiri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Festival Budaya dan UMKM Hajat Betawi Condet Kembali Digelar, Hadirkan 100 UMKM

Festival Budaya dan UMKM Hajat Betawi Condet Kembali Digelar, Hadirkan 100 UMKM

Program
PON XXI 2024 Aceh-Sumut Pemkot, Medan Tampilkan Produk UMKM Khas

PON XXI 2024 Aceh-Sumut Pemkot, Medan Tampilkan Produk UMKM Khas

Training
5 Alasan Mengapa Bisnis Salon Berpeluang Berhasil, Tertarik?

5 Alasan Mengapa Bisnis Salon Berpeluang Berhasil, Tertarik?

Training
Lewat Fasilitas PKE, LPEI Dorong Eksportir Indonesia Garap Pasar Afrika

Lewat Fasilitas PKE, LPEI Dorong Eksportir Indonesia Garap Pasar Afrika

Training
Pemerintah AS Umumkan Bantu Infrastruktur dan Usaha Kecil Milik Perempuan Senilai Lebih dari Rp 10 Triliun

Pemerintah AS Umumkan Bantu Infrastruktur dan Usaha Kecil Milik Perempuan Senilai Lebih dari Rp 10 Triliun

Program
KemenKopUKM Siapkan Lima Fondasi Transformasi UMKM

KemenKopUKM Siapkan Lima Fondasi Transformasi UMKM

Program
Tantangan Menjual Produk Tunggal dan Strategi untuk Mengatasinya

Tantangan Menjual Produk Tunggal dan Strategi untuk Mengatasinya

Training
Sri Sultan HB X Ajak Masyarakat Gunakan Produk Lokal

Sri Sultan HB X Ajak Masyarakat Gunakan Produk Lokal

Training
Kisah Perubahan di Desa Semedo, Kini Ekspor Puluhan Ton Gula Semut

Kisah Perubahan di Desa Semedo, Kini Ekspor Puluhan Ton Gula Semut

Jagoan Lokal
FIA UI Gelar Pelatihan Kaizen dan “Japanese Management” Untuk Siswa LPK

FIA UI Gelar Pelatihan Kaizen dan “Japanese Management” Untuk Siswa LPK

Training
Total Membantu UMKM

Total Membantu UMKM

Program
Kelebihan Menjual Produk Tunggal, Lebih Efisien dan Dinantikan Pembeli

Kelebihan Menjual Produk Tunggal, Lebih Efisien dan Dinantikan Pembeli

Training
KemenKopUKM Fasilitasi Sertifikasi Halal bagi 1.000 Usaha Mikro di Banten

KemenKopUKM Fasilitasi Sertifikasi Halal bagi 1.000 Usaha Mikro di Banten

Program
Tingkatkan Kesejahteraan Petani, Pemerintah RI Dorong Program Kerjasama Kemitraan Closed Loop Agribisnis Hortikultura

Tingkatkan Kesejahteraan Petani, Pemerintah RI Dorong Program Kerjasama Kemitraan Closed Loop Agribisnis Hortikultura

Program
Bappenas Temukan Sejumlah PLUT KUMKM Hadapi Kendala dan Belum Optimal

Bappenas Temukan Sejumlah PLUT KUMKM Hadapi Kendala dan Belum Optimal

Training
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau