Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Bisnis Legendaris AGTL Ny. Nani S, Berdiri Sejak Tahun 1989

Kompas.com - 08/05/2024, 10:52 WIB
Ester Claudia Pricilia,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Cahyo mengatakan, kendala tersulit bagi dirinya selama menjalankan usaha adalah ketika dilanda pandemi Covid-19.

Apalagi, penutupan cabang-cabang usaha tersebut berdampak bagi tenaga kerja ATGL Ny. Nani S. Mereka terpaksa harus merumahkan banyak pekerja.

Namun demikian, AGTL Ny. Nani S tetap berjualan selama pandemi. Justru saat pandemi, menjadi momen penting bagi AGTL Ny. Nani S, dengan mengeluarkan produk nasi boks.

“Waktu itu karena ada kebijakan enggak boleh makan di tempat dan enggak boleh berkumpul, maka nasi boks jadi solusinya. Saat itu kami bisa kirim-kirim ke rumah sakit atau orang-orang yang tidak berani keluar rumah,” jelasnya.

Baca juga: Kisah Ayam Goreng Berkah Rachmat yang Mampu Bertahan hingga Puluhan Tahun

Penurunan Produksi Pasca Pandemi

Pasca pandemi, rupanya masalah belum selesai. Dampak pandemi masih terasa. Diakui Cahyo, banyak perubahan terjadi, khususnya pada produksi ayam mereka.

“Sebelum pandemi kami bisa memotong 500 ekor ayam per harinya, pasca pandemi cukup turun drastis. Jadi sekarang sekitar 50% nya saja, sekitar 200-250 ekor lah per harinya,” ujarnya.

Tapi hal itu tak memengaruhi kualitas ayam AGTL Ny. Nani S. Cahyo memastikan, ukuran, bumbu yang digunakan, hingga cita rasa tetap sama. Baik bisnis dalam kondisi ramai atau sepi.

Terbukti, upaya itu berhasil mempertahankan pelanggan setia AGTL Ny. Nani S. Cahyo menyebut, pembeli AGTL Ny. Nani S hingga saat ini kebanyakan dari pelanggan setia yang sudah membeli AGTL Ny. Nani S sejak dulu.

“Sebanyak 95 persen pembeli kami dari pelanggan setia semua. Menurut saya memang testimoni terbaik itu ya adanya repeat order tersebut,” kata Cahyo.

Baca juga: Kisah Hotifah, Merintis Bisnis Kentang Mustofa Bermodal Rp 500 Ribu Setelah Kena PHK

Berhasil Mencapai Ribuan Pesanan Nasi Boks

Seperti kata pepatah “Usaha tak mengkhianati hasil,” begitu juga upaya keluarga mereka untuk tetap melanjutkan bisnisnya. Saat ini AGTL Ny. Nani S. mempunyai tiga cabang tersisa di Jakarta.

Mereka seakan juga berhasil membuktikan tagline mereka, yaitu “Rajanya Nasi Box”. Pasalnya sekarang ini, pesanan nasi boks yang masuk bisa mencapai ribuan, yaitu di angka 10 ribu sampai 15 ribu, dengan rekor tertinggi adalah 25 ribu nasi boks dalam sekali kirim.

Padahal, saat pandemi mereka hanya menerima pesanan ratusan nasi boks.

“Pengiriman dalam jumlah banyak itu kami selalu jamin bisa cepat, tepat, dan aman,” katanya.

Cahyo menjelaskan, biasanya pesanan - pesanan nasi boks yang masuk, datang dari acara-acara seperti arisan, rapat RT atau RW, kenaikan kelas, wisuda, rapat perkantoran, dan sebagainya.

Berkat pesanan yang melonjak, saat ini mereka kembali mempekerjakan 25-30 orang, gabungan dari ketiga cabang itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Festival Budaya dan UMKM Hajat Betawi Condet Kembali Digelar, Hadirkan 100 UMKM

Festival Budaya dan UMKM Hajat Betawi Condet Kembali Digelar, Hadirkan 100 UMKM

Program
PON XXI 2024 Aceh-Sumut Pemkot, Medan Tampilkan Produk UMKM Khas

PON XXI 2024 Aceh-Sumut Pemkot, Medan Tampilkan Produk UMKM Khas

Training
5 Alasan Mengapa Bisnis Salon Berpeluang Berhasil, Tertarik?

5 Alasan Mengapa Bisnis Salon Berpeluang Berhasil, Tertarik?

Training
Lewat Fasilitas PKE, LPEI Dorong Eksportir Indonesia Garap Pasar Afrika

Lewat Fasilitas PKE, LPEI Dorong Eksportir Indonesia Garap Pasar Afrika

Training
Pemerintah AS Umumkan Bantu Infrastruktur dan Usaha Kecil Milik Perempuan Senilai Lebih dari Rp 10 Triliun

Pemerintah AS Umumkan Bantu Infrastruktur dan Usaha Kecil Milik Perempuan Senilai Lebih dari Rp 10 Triliun

Program
KemenKopUKM Siapkan Lima Fondasi Transformasi UMKM

KemenKopUKM Siapkan Lima Fondasi Transformasi UMKM

Program
Tantangan Menjual Produk Tunggal dan Strategi untuk Mengatasinya

Tantangan Menjual Produk Tunggal dan Strategi untuk Mengatasinya

Training
Sri Sultan HB X Ajak Masyarakat Gunakan Produk Lokal

Sri Sultan HB X Ajak Masyarakat Gunakan Produk Lokal

Training
Kisah Perubahan di Desa Semedo, Kini Ekspor Puluhan Ton Gula Semut

Kisah Perubahan di Desa Semedo, Kini Ekspor Puluhan Ton Gula Semut

Jagoan Lokal
FIA UI Gelar Pelatihan Kaizen dan “Japanese Management” Untuk Siswa LPK

FIA UI Gelar Pelatihan Kaizen dan “Japanese Management” Untuk Siswa LPK

Training
Total Membantu UMKM

Total Membantu UMKM

Program
Kelebihan Menjual Produk Tunggal, Lebih Efisien dan Dinantikan Pembeli

Kelebihan Menjual Produk Tunggal, Lebih Efisien dan Dinantikan Pembeli

Training
KemenKopUKM Fasilitasi Sertifikasi Halal bagi 1.000 Usaha Mikro di Banten

KemenKopUKM Fasilitasi Sertifikasi Halal bagi 1.000 Usaha Mikro di Banten

Program
Tingkatkan Kesejahteraan Petani, Pemerintah RI Dorong Program Kerjasama Kemitraan Closed Loop Agribisnis Hortikultura

Tingkatkan Kesejahteraan Petani, Pemerintah RI Dorong Program Kerjasama Kemitraan Closed Loop Agribisnis Hortikultura

Program
Bappenas Temukan Sejumlah PLUT KUMKM Hadapi Kendala dan Belum Optimal

Bappenas Temukan Sejumlah PLUT KUMKM Hadapi Kendala dan Belum Optimal

Training
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau