JAKARTA, KOMPAS.com – Berjualan di platform online nyatanya memiliki strategi promosi yang berbeda dengan berjualan di offline store. Terdapat perbedaan yang cukup signifikan, tetapi masih banyak pebisnis online pemula yang belum tahu jurus jitu bagaimana cara gencarkan promosi di platform e-commerce khususnya Lazada.
Salah satu pemain lama di Lazada, yang tokonya sudah berstatus Flagship Store, bahkan di tiga bulan pertamanya langsung masuk ke dalam LazMall, membagikan rahasia sukses penjualannya karena tig acara promosi utama.
Baca juga: Strategi Sukses Berbisnis Online ala Ika Puspa Sari
Ika Puspa Sari (42), pemilik Al-Mubarokah Herbal di Lazada, telah menemukan bagaimana cara promosi yang efektif di e-commerce untuk mengembangkan bisnis herbalnya.
Usut punya usut, dalam sehari minimal Al-Mubarokah Herbal bisa memproduksi 300-500 kilogram madu herbal. Tentu saja menjual ribuan bungkus madu setiap hari nampaknya sudah menjadi rutinitas bagi toko online yang satu ini.
Di balik itu semua, Ika menemukan bahwa strategi promosi di Lazada memiliki dampak besar kepada penjualan toko online-nya. Iklan, Voucher, dan Flexi Combo adalah tiga tips strategi promosi favorit Ika di Lazada.
Baca juga: Begini Persiapan Lazada dan UMKM Sambut Harbolnas 2024
Dari ketiga tips ini, Ika mengungkapkan bahwa kunci utama dalam promosi di e-commerce adalah mengenali fitur-fitur yang tepat dan memaksimalkannya.
“Semua fitur promosi di Lazada itu sudah saya coba, dan tiga promosi ini yang menurut saya paling mantap untuk meningkatkan penjualan,” kata Ika kepada Kompas.com, di acara Media Gathering Lazada Level Up 2024, (25/10/2024).
Di era digital seperti saat ini, iklan ternyata tetap menjadi cara paling efektif untuk mempromosikan produk. Baik itu bisnis offline maupun online, tetap membutuhkan iklan, tetapi dengan cara yang berbeda.
Baca juga: Usaha Ingin Naik Kelas? Simak Tips dari Ketua Komunitas Lazada Berikut
Jika bisnis offline, mungkin membuat iklan dengan brosur, poster, hingga menggunakan baliho terbilang cukup berpengaruh.
Namun di bisnis online, iklan seperti itu ternyata tidak terlalu efektif karena lebih baik memasang iklan yang langsung bisa dilihat saat pengguna membuka aplikasi atau web e-commerce.
Misalnya saat berbisnis online di Lazada, Ika menyadari bahwa iklan online jauh lebih efektif daripada metode konvensional seperti baliho atau brosur karena mampu menargetkan calon pembeli langsung di aplikasi Lazada.
Dengan membayar dan memasang iklan di Lazada, produk Al-Mubarokah Herbal bisa langsung muncul di tampilan awal, terutama saat pengguna mengetik kata kunci “madu”.
Baca juga: Lazada Implementasikan Langkah Go Green Untuk Industri E-commerce
“Kalau di iklan Lazada, bayar iklan itu tujuannya agar gimana caranya produk kita bisa langsung tampil di tayangan awalnya Lazada. Itu penting untuk menarik pelanggan pertama kali dan memastikan produk kita terlihat lebih menonjol di antara produk lainnya,” jelasnya.
Diskon masih menjadi strategi promosi andalan di setiap bisnis baik itu offline maupun online. Siapa yang tidak suka diskon? Calon pembeli tentu akan langsung tertarik saat membuka toko online dan mendapat diskon dari toko tersebut.
Ternyata Ika juga memanfaatkan fitur voucher di Lazada untuk menarik perhatian konsumen baru. Dengan voucer ini, ia memberikan potongan harga yang tujuannya bisa mendorong pembeli segera melakukan transaksi.
Baca juga: Inovasi Fitur LazLive, Upaya Lazada Bantu Tingkatkan Penjualan UMKM