Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Es Teh Semakin Menjamur, Bisa Dijalankan oleh Siapa Saja

Kompas.com - 16/12/2024, 15:10 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

Tegoeh juga mengakui bahwa ia memulai bisnis ini secara otodidak. Meskipun sibuk dengan profesi dokternya, Tegoeh tetap membagi waktu untuk menjalankan bisnisnya. Ia bahkan menangani operasional sendiri pada awalnya, mulai dari meracik teh hingga melayani pelanggan.

Baca juga: 6 Alasan Bisnis Es Teh Bisa Laris Manis di Indonesia

"Belajar secara otodidak, istilahnya ilmu-ilmu jalanan saja. Waktu mau lulus pendidikan itu banyak waktu kosong, jadi sering main ke angkringan lihat bagaimana cara orang membuat teh," imbuhnya.

Dengan ketekunannya tersebut, kini Kedai Es Teh Jaya Abadi berhasil berkembang dengan konsep kedai minum teh yang jadul dan estetik. Bahkan kini sudah memiliki cabang di Cibinong, dan semakin dikenal oleh masyarakat sekitar hingga habis ribuan cup tiap minggunya.

Membangun "Pasar Teh" Karena Susah Dapat Teh Berkualitas

Cerita lain datang dari founder Pasarteh, Gitta A. Badruddin yang justru memulai bisnis ini karena keresahannya terhadap minimnya akses masyarakat terhadap teh berkualitas.

Kini setelah melihat bisnis Pasarteh yang semakin melejit, Gitta mengatkan pada dasarnya siapa pun bisa berkecimpung di industri ini, mengingat industri teh yang beragam dan bisa disesuaikan dengan modal yang dimiliki.

Baca juga: Kisah Gitta Badruddin, Rintis Bisnis Berawal dari Sulitnya Akses Teh Berkualitas

"Berapa modalnya untuk usaha teh bebas tergantung budget, bisa disesuaikan dengan target pasarnya masing-masing," kata Gitta kepada Kompas.com, Kamis, (17/11/2022).

Seperti Gitta yang berbisnis karena keresahan sejak 2019, Pasarteh hadir sebagai pasar teh yang menawarkan berbagai jenis teh pilihan dari kebun-kebun terbaik di Indonesia.
Menariknya, Gitta menggunakan jalur edukasi untuk menarik perhatian masyarakat terhadap teh.

"Dulu fokus orang banyaknya di kopi, teh itu dulu tidak ada nilai tambahnya. Kami menyiasatinya dengan kelas-kelas edukasi bahwa teh itu menyenangkan dan bisa asyik. Contoh, kita sajikan tea blend dengan dried flowers, dry fruits, jadi kita racik berbagai menu supaya mereka tertarik untuk membeli," ujarnya.

Baca juga: Tips biar Bisnis Es Teh Makin Laris Manis

Pasarteh kini melayani berbagai segmen pasar, dari B2B hingga konsumen individu. Dengan berbagai varian teh dan peralatan (teaware) yang tersedia.

Bisnis Teh Kombucha Karena Terinspirasi Dari Keluarga

Berbeda pula dengan cerita yang datang dari founder Aventurine ID Healthy Fermented Tea, Michael Brian Lawadi yang memanfaatkan potensi teh kombucha untuk bisnisnya karena terinspirasi dari pengalaman keluarganya.

Dengan melihat keluarganya mengkonsumsi teh kombucha untuk kesehatan, Michael jadi terdorong untuk berbisnis minuman teh kombucha, teh herbal yang difermentasi dengan ragi dan probiotik.

Bisnis Teh Kombucha milik Michael Brian LawadiRheina Arfiana Bisnis Teh Kombucha milik Michael Brian Lawadi

“Jadi awalnya itu 18 tahun lalu, nenek saya itu menderita penyakit tumor payudara kemudian oleh dokter disarankan untuk meminum kombucha sebagai proses pemulihan pasca-operasi dan dokter tersebut juga kebetulan herbalis dan peneliti kombucha,” jelas Michael kepada Kompas.com, Senin (10/4/2023).

Baca juga: Michael Sukses Berbisnis Teh Kombucha yang Menyehatkan

Dengan memanfaatkan kombucha untuk pemulihan kesehatan, Michael memulai bisnis ini pada 2020 di tengah pandemi Covid-19. Ia menjalankan bisnis ini dengan modal kurang dari Rp 5 juta dan berhasil menghasilkan omzet hingga Rp 10 juta per bulan.

"Strategi penjualannya sendiri saya mulai dari yang terdekat seperti ke keluarga dan teman, kemudian kita manfaatkan juga sosial media," ujar Michael.

Dengan fokus pada manfaat kesehatan kombucha dan pemasaran melalui komunitas, bisnis Michael terus berkembang. Ia juga mengikuti pelatihan untuk meningkatkan kualitas produknya yang kini sudah memiliki izin BPOM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Kisah Kegigihan Buruh Tani asal Malang hingga Punya Toko Sembako

Kisah Kegigihan Buruh Tani asal Malang hingga Punya Toko Sembako

Program
LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau