KOMPAS.com - Es teh memang minuman sederhana yang digemari banyak orang, tetapi justru karena hal tersebut pula yang membuat es teh membuka peluang besar dalam dunia bisnis.
Menariknya, beberapa pengusaha berhasil membangun bisnis minuman es teh meskipun berasal dari latar belakang yang beragam. Tak perlu seseorang yang ahli dalam industri teh untuk memulai bisnis ini.
Inspirasi untuk berbisnis es teh bisa dimulai karena hobi, melihat lingkungan sekitar, atau memang pernah berbisnis Food and Beverage (FnB) sebelumnya. Seperti empat cerita pengusaha yang berbisnis minuman es teh ini, mereka memiliki background dan alasan yang berbeda-beda.
Baca juga: Berapa Modal yang Dibutuhkan untuk Franchise Bisnis Minuman Es Teh?
Mereka membuktikan bahwa siapa saja bisa terjun ke bisnis ini dengan kreativitas dan daya tarik masing-masing. Tak heran, mungkin hal ini menjadi salah satu alasan mengapa belakangan ini menjamur bisnis minuman es teh di Indonesia, baik itu dengan toko, gerobak, hingga penjual es teh keliling.
Semakin banyak orang yang mencoba dan berhasil berbisnis minuman es teh, tentu mendorong banyak calon pengusaha baru untuk mencoba industri bisnis yang sama.
Seperti founder Pertehmina, Rahadika Widya Nugraha bersama dua temannya menciptakan Pertehmina, sebuah bisnis es teh yang menghadirkan pengalaman unik seperti mengisi bahan bakar di pom bensin.
Baca juga: Cerita di Balik Uniknya Pertehmina, Gerai Es Teh Berkonsep Pom Bensin
Mereka memutuskan untuk berbisnis es teh karena cuaca di Indonesia yang semakin panas dan mereka melihat menjamurnya orang yang menjual minuman es teh. Tak ingin ketinggalan dan melewati kesempatan tersebut, Dika akhirnya ikut berbisnis es teh tetapi dengan konsep yang menarik.
“Awalnya kami lihat cuaca yang lagi panas di seluruh Indonesia. Di samping itu, kami juga lihat berjamurnya UMKM es teh, mulai dari es teh ruko sampai es teh pinggiran. Kami coba buat seperti pom bensin, karena ingin memberikan pengalaman yang berbeda dan belum pernah ada sebelumnya, jadi terlahirlah Pertehmina ini,” kata Rahadika kepada Kompas.com, Jumat (3/11/2023).
Selain itu, beberapa orang juga memutuskan untuk berbisnis karena memiliki background dalam dunia bisnis sebelumnya. Pernah berkecimpung di dunia Food and Beverages (FnB) juga bisa menjadi salah satu pendorong untuk berbisnis minuman es teh karena masih di ranah bisnis yang sama.
Baca juga: Pertehmina, Franchise Usaha Es Teh Konsep Pom Bensin
Usut punya usut, sebelum memulai usaha Pertehmina ini, Dika juga pernah membuka usaha kuliner. Memang ia akui, setiap membangun usaha ia ingin menghadirkan value yang membuat produknya unik dan disukai oleh masyarakat.
Dengan modal Rp 9,9 juta, bisnis ini diluncurkan pada Oktober 2023 dan langsung menarik perhatian masyarakat karena konsepnya yang kreatif. Tak heran bisnisnya ini berhasil mendapat antusiasme dari mitra yang ingin membuka cabang di berbagai kota, termasuk Bandung dan Banjarmasin.
Cerita unik tentang pengusaha bisnis minuman es teh yang satu ini datang dari Kota Bogor. Founder Kedai Es The Jaya Abadi, Tegoeh Winandar adalah seorang dokter spesialis bedah di RSUD Leuwiliang yang berhasil mengelola bisnis minuman es teh-nya.
Baca juga: Kedai Es Teh Jaya Abadi, Buktikan Bisnis Minuman Teh Tak Kalah dengan Kopi
Hal yang mendorong Tegoeh untuk merambah ke dunia bisnis karena Tegoeh mengatakan ini adalah alter ego-nya, ingin membuat tempat minum teh eksklusif tetapi dengan harga yang terjangkau untuk semua orang.
Dibuka pada April 2022, kedai teh ini dirintis dari tempat kecil berkapasitas 15 orang, dengan konsep es teh berkualitas rasa autentik khas Jawa.
"Awalnya memang ingin buat tempat minum teh yang eksklusif, tapi harganya murah. Jadi dulu hanya menjual teh dan tempatnya mungkin cukup untuk 15 orang saja," kata Tegoeh kepada Kompas.com, Kamis (25/04/2024).
Tegoeh juga mengakui bahwa ia memulai bisnis ini secara otodidak. Meskipun sibuk dengan profesi dokternya, Tegoeh tetap membagi waktu untuk menjalankan bisnisnya. Ia bahkan menangani operasional sendiri pada awalnya, mulai dari meracik teh hingga melayani pelanggan.
Baca juga: 6 Alasan Bisnis Es Teh Bisa Laris Manis di Indonesia
"Belajar secara otodidak, istilahnya ilmu-ilmu jalanan saja. Waktu mau lulus pendidikan itu banyak waktu kosong, jadi sering main ke angkringan lihat bagaimana cara orang membuat teh," imbuhnya.
Dengan ketekunannya tersebut, kini Kedai Es Teh Jaya Abadi berhasil berkembang dengan konsep kedai minum teh yang jadul dan estetik. Bahkan kini sudah memiliki cabang di Cibinong, dan semakin dikenal oleh masyarakat sekitar hingga habis ribuan cup tiap minggunya.
Cerita lain datang dari founder Pasarteh, Gitta A. Badruddin yang justru memulai bisnis ini karena keresahannya terhadap minimnya akses masyarakat terhadap teh berkualitas.
Kini setelah melihat bisnis Pasarteh yang semakin melejit, Gitta mengatkan pada dasarnya siapa pun bisa berkecimpung di industri ini, mengingat industri teh yang beragam dan bisa disesuaikan dengan modal yang dimiliki.
Baca juga: Kisah Gitta Badruddin, Rintis Bisnis Berawal dari Sulitnya Akses Teh Berkualitas
"Berapa modalnya untuk usaha teh bebas tergantung budget, bisa disesuaikan dengan target pasarnya masing-masing," kata Gitta kepada Kompas.com, Kamis, (17/11/2022).
"Dulu fokus orang banyaknya di kopi, teh itu dulu tidak ada nilai tambahnya. Kami menyiasatinya dengan kelas-kelas edukasi bahwa teh itu menyenangkan dan bisa asyik. Contoh, kita sajikan tea blend dengan dried flowers, dry fruits, jadi kita racik berbagai menu supaya mereka tertarik untuk membeli," ujarnya.
Baca juga: Tips biar Bisnis Es Teh Makin Laris Manis
Pasarteh kini melayani berbagai segmen pasar, dari B2B hingga konsumen individu. Dengan berbagai varian teh dan peralatan (teaware) yang tersedia.
Berbeda pula dengan cerita yang datang dari founder Aventurine ID Healthy Fermented Tea, Michael Brian Lawadi yang memanfaatkan potensi teh kombucha untuk bisnisnya karena terinspirasi dari pengalaman keluarganya.
Dengan melihat keluarganya mengkonsumsi teh kombucha untuk kesehatan, Michael jadi terdorong untuk berbisnis minuman teh kombucha, teh herbal yang difermentasi dengan ragi dan probiotik.
“Jadi awalnya itu 18 tahun lalu, nenek saya itu menderita penyakit tumor payudara kemudian oleh dokter disarankan untuk meminum kombucha sebagai proses pemulihan pasca-operasi dan dokter tersebut juga kebetulan herbalis dan peneliti kombucha,” jelas Michael kepada Kompas.com, Senin (10/4/2023).
Baca juga: Michael Sukses Berbisnis Teh Kombucha yang Menyehatkan
Dengan memanfaatkan kombucha untuk pemulihan kesehatan, Michael memulai bisnis ini pada 2020 di tengah pandemi Covid-19. Ia menjalankan bisnis ini dengan modal kurang dari Rp 5 juta dan berhasil menghasilkan omzet hingga Rp 10 juta per bulan.
"Strategi penjualannya sendiri saya mulai dari yang terdekat seperti ke keluarga dan teman, kemudian kita manfaatkan juga sosial media," ujar Michael.
Dengan fokus pada manfaat kesehatan kombucha dan pemasaran melalui komunitas, bisnis Michael terus berkembang. Ia juga mengikuti pelatihan untuk meningkatkan kualitas produknya yang kini sudah memiliki izin BPOM.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.