Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Michael Sukses Berbisnis Teh Kombucha yang Menyehatkan

Kompas.com - 12/04/2023, 14:44 WIB
Zalafina Safara Nasytha,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comTeh kombucha merupakan salah satu minuman teh yang difermentasi dengan ragi dan probiotik sehingga memberikan pengaruh yang berkhasiat bagi tubuh.

Diklaim oleh founder Aventurine ID Healthy Fermented Tea, Michael Brian Lawadi (29), bahwa ada berbagai manfaat dari teh ini, seperti meningkatkan sistem kekebalan tubuh, memperlancar sistem peredaran darah, memperbaiki sistem pencernaan dan sistem metabolisme tubuh.

Michael terinspirasi menjadikan teh kombucha ini sebagai bisnis berdasarkan pengalaman keluarganya sendiri.

Baca juga: Cara Sukses Memulai Bisnis, Awali dari Hobi hingga Ikuti Tren

“Jadi awalnya itu 18 tahun lalu, nenek saya itu menderita penyakit tumor payudara kemudian oleh dokter disarankan untuk meminum kombucha sebagai proses pemulihan pasca-operasi dan dokter tersebut juga kebetulan herbalis dan peneliti kombucha,” jelasnya Senin (10/4/2023), di Jakarta.

Tak hanya neneknya, ia sekeluarga juga turut meminum kombucha karena memang sudah terbiasa untuk meminumnya.

Berangkat dari hal tersebut, Michael berkeinginan untuk berbagi kepada orang di sekitar, seperti teman dan keluarga untuk membantu mereka meningkatkan kesehatan, terutama di tengah pandemi Covid-19.

“Pada saat awal Covid-19 tahun 2020 itu terjadi, tercetus keinginan untuk bisa berbagi kepada sekitar untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Apalagi semenjak Covid-19 itu banyak sekali peminatnya kan di mana banyak orang cari vitamin dan minuman herbal,” ucapnya.

Baca juga: Cara Membuat Bisnis Pangan jadi Industri Ramah Lingkungan

Michael mengatakan, bahwa ia mengelola bisnis ini sendirian mulai dari proses produksinya hingga pemasarannya.

“Terus terang saya memang masih mengelola semuanya sendiri, operasional, pemasaran, bahan baku, pembukuan, keuangan, strategi, semuanya masih handle sendiri dan sejauh ini sudah mampu memproduksi hingga 200-300 liter per bulannya,” tutur Michael.

“Strategi penjualannya sendiri saya mulai dari yang terdekat seperti ke keluarga dan teman kemudian kita manfaatkan juga sosial media ya lewat Instagram dan WhatsApp. Nah sejak saat itu mulai berkembang lagi dengan ikut bergabung bersama komunitas, baik dari swasta maupun pemerintah,” tambahnya.

Tak berhenti di situ, ia juga mengikuti training dan pelatihan untuk terus mengembangkan bisnisnya supaya bisa terus naik kelas, meskipun sekelas UMKM.

Baca juga: Resmi Diluncurkan, Smesco-Skyeats Siapkan Teknologi Retort untuk UMKM Kuliner

Omzet Bisnis

Dengan modal kurang dari 5 juta, Michael menyebutkan saat ini ia berhasil mendapatkan omzet hingga Rp 10 juta per bulannya dengan harga jual produk mulai Rp15 ribu hingga Rp125 ribu sesuai dengan ukuran yang disediakan.

Bahkan, produk teh miliknya ini kini sudah memiliki izin BPOM sehingga lebih meyakinkan pelanggan untuk membeli teh kombucha yang diproduksinya.

Untuk saat ini, Michael fokus ingin menyasar pasar offline dan berharap teh kombucha miliknya dapat lebih dikenal banyak orang dengan manfaat yang baik bagi kesehatan tubuh.

Baca juga: Pemerintah Dorong Sertifikasi Halal UMKM untuk Raih Peluang Pasar Dunia

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Dompet Dhuafa Kenalkan Potensi Ekonomi Kaki Gunung Lawu lewat 'Fun Run'
Dompet Dhuafa Kenalkan Potensi Ekonomi Kaki Gunung Lawu lewat "Fun Run"
Program
Kajari Kota Malang Blusukan ke Pasar Klojen, Dorong UMKM Miliki Legalitas Usaha
Kajari Kota Malang Blusukan ke Pasar Klojen, Dorong UMKM Miliki Legalitas Usaha
Training
Miliki 45 Juta Peserta Aktif, BPJS Ketenagakerjaan Bidik Pekerja Informal
Miliki 45 Juta Peserta Aktif, BPJS Ketenagakerjaan Bidik Pekerja Informal
Program
Berdayakan Perempuan, Penerbitan Orange Bond oleh PNM Diapresiasi
Berdayakan Perempuan, Penerbitan Orange Bond oleh PNM Diapresiasi
Program
Ekonomi Lesu, Ajang Fashion Show Jadi Panggung Harapan UMKM Fesyen
Ekonomi Lesu, Ajang Fashion Show Jadi Panggung Harapan UMKM Fesyen
Program
Dukung Petani Kopi Lokal, DBS Salurkan 'Blended Finance' ke Adena Coffee
Dukung Petani Kopi Lokal, DBS Salurkan "Blended Finance" ke Adena Coffee
Program
Ekspor Minuman Naik Tajam, UMKM Punya Peluang Tembus Pasar Global
Ekspor Minuman Naik Tajam, UMKM Punya Peluang Tembus Pasar Global
Jagoan Lokal
APINDO: UMKM Jangan Hanya Bertahan, Tapi Harus Berkelanjutan
APINDO: UMKM Jangan Hanya Bertahan, Tapi Harus Berkelanjutan
Training
Dukung Usaha Digital, Kemenko PM Gandeng Google-Meta Luncurkan Program Pemberdayaan
Dukung Usaha Digital, Kemenko PM Gandeng Google-Meta Luncurkan Program Pemberdayaan
Program
Menteri UMKM Janji Dampingi Pengusaha 'Outdoor' untuk Perluas Akses Pasar
Menteri UMKM Janji Dampingi Pengusaha "Outdoor" untuk Perluas Akses Pasar
Training
Kualitas Peralatan Outdoor Lokal Tak Kalah dari Produk Luar
Kualitas Peralatan Outdoor Lokal Tak Kalah dari Produk Luar
Training
Beri Perlindungan Hukum ke UMKM, Pemerintah Gandeng Kongres Advokat Indonesia
Beri Perlindungan Hukum ke UMKM, Pemerintah Gandeng Kongres Advokat Indonesia
Program
Kreasi Pala Nusantara Manfaatkan Limbah Kayu Jadi Produk Bernilai saat Ekonomi Lesu
Kreasi Pala Nusantara Manfaatkan Limbah Kayu Jadi Produk Bernilai saat Ekonomi Lesu
Jagoan Lokal
Usia 25, Yoel Punya 3 Gerai Makanan Sehat Berkat Kebiasaan Lama
Usia 25, Yoel Punya 3 Gerai Makanan Sehat Berkat Kebiasaan Lama
Jagoan Lokal
Panen Tebu di Blitar Melimpah, Pabrik GulaIni  Naikkan Target Giling
Panen Tebu di Blitar Melimpah, Pabrik GulaIni Naikkan Target Giling
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau