Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi Gejolak Ekonomi, Industri Mebel di Jateng Sasar Segmen High End

Kompas.com - 10/10/2022, 19:46 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JEPARA, KOMPAS.com - Para pelaku usaha mulai mengatur strategi untuk menghadapi gejolak ekonomi dan kenaikan harga di dalam negeri. Begitu pula industri manufaktur asal Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Furncraft.id yang melakukan beragam inovasi agar dapat terus berkembang.

Owner Furncraft.id, Kartika Dwi Damayanti menyampaikan, badai pandemi yang telah terjadi selama dua tahun lalu menjadi pembelajaran dan pengalaman berharga bagi industri mebel supaya bisa bertahan.

Menurutnya, strategi penjualan melalui online menjadi cara jitu untuk dapat menyasar konsumen yang lebih luas. Sehingga cara itu pula yang akan dilakukan untuk menghadapi tantangan dunia usaha pada 2023 mendatang.

Baca juga: 4 Strategi Dasar Sukses Berjualan di Marketplace bagi Pemula

Lewat akun instagram furncraft.id dan website www.furncraft.id, pihaknya menyasar konsumen kelas menengah ke atas yang mayoritas berasal dari wilayah ibukota Jakarta.

"Penjualan secara online ini lebih efektif pada kondisi ekonomi begini, karena setiap orang bisa melihat secara langsung produk yang diinginkannya," kata wanita yang akrab disapa Tika Gumelar, dalam penjelasannya pekan lalu.

Terbukti, pada saat pandemi, penjualan melalui online dapat membantu peningkatan jumlah transaksi.

Tika mencontohkan, sebelum pandemi jumlah transaksi per bulan untuk konsumen lokal 100 kali, namun saat pandemi turun menjadi 30 transaksi per bulannya.

"Sekarang kondisinya sudah mulai pulih menjadi 70-80 transaksi, meskipun kondisi pasar belum kembali seperti sebelum pandemi. Tetapi transaksinya sudah mulai meningkat setelah memasarkan secara online, yang kami lakukan lewat instagram dan website," ungkap Tika.

Adapun produk mebel yang saat ini masih diminati konsumen adalah sofa dan kursi yang menggunakan kulit asli. Harga produk yang dijual tersebut mulai jutaan hingga puluhan juta rupiah.

Bila dibandingkan produk mebel dengan merek yang lainnya, harga yang ditawarkan Furncraft.id jauh lebih murah hingga tiga sampai empat kali lipat dengan kualitas yang sama.

"Misalnya kursi dari kulit asli yang kami jual Rp 10 juta per buah, harga merek lain yang dijual di Jakarta bisa sampai Rp 30 juta hingga Rp 40 juta. Padahal kualitasnya sama," jelas anggota Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jawa Tengah ini.

Selain itu, pihaknya juga memberikan layanan aftersales yang baik kepada para konsumen dengan memberikan garansi untuk produk-produk yang dijualnya tersebut.

Baca juga: Semerbak Harum Kopi Manggarai Timur, Tercium hingga ke Eropa

Tika sengaja tak bermain pada kelas menengah ke bawah karena kondisi gejolak ekonomi saat ini. Khusus untuk pasar online, Furncraft.id tidak terlalu terpengaruh dengan kenaikan BBM.

Bahkan beberapa customer Furncraft.id ada yang memborong furniture untuk mengisi rumah baru mereka.

"Saya yakin pengusaha furnitur lain juga bisa mengambil langkah untuk menaikkan kualitas dan mulai memangsa pasar menengah ke atas. Supaya pasar menengah ke atas ini tidak hanya dinikmati oleh brand-brand furnitur dari luar negeri," pungkas Tika.

Furncraft.id merupakan industri mebel yang sudah berdiri sejak tahun 2005 di Jalan Kyai Mojo Raya, Blanten, Genuk, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Saat ini sentra produksi berada di Kabupaten Jepara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

3 Keuntungan Merekrut Pekerja Mahasiswa untuk Bisnis Anda

3 Keuntungan Merekrut Pekerja Mahasiswa untuk Bisnis Anda

Training
Ini Dua UMKM yang Paling Laris di Acara 'Daihatsu Kumpul Sahabat' di Bekasi

Ini Dua UMKM yang Paling Laris di Acara "Daihatsu Kumpul Sahabat" di Bekasi

Jagoan Lokal
Layang-layang, Permainan Tradisional yang Tetap Memiliki Nilai Ekonomi

Layang-layang, Permainan Tradisional yang Tetap Memiliki Nilai Ekonomi

Jagoan Lokal
Cerita Liana Jadi Reseller Dimsum Teh Irma, Kini Sudah Punya Dua Cabang

Cerita Liana Jadi Reseller Dimsum Teh Irma, Kini Sudah Punya Dua Cabang

Training
Pandemi yang Mengubah Jalan Hidup Perajin Loyang di Citeureup

Pandemi yang Mengubah Jalan Hidup Perajin Loyang di Citeureup

Program
3 Model Pendekatan Emosional dengan Konsumen yang Bisa Kamu Coba

3 Model Pendekatan Emosional dengan Konsumen yang Bisa Kamu Coba

Training
Kemenparekraf Siapkan Siapkan Cendera Mata dan Paket Wisata dalam WWF ke-10

Kemenparekraf Siapkan Siapkan Cendera Mata dan Paket Wisata dalam WWF ke-10

Training
Jadi Bahan Pokok di Indonesia, Intip Tips Sukses Berbisnis Beras bagi Pemula

Jadi Bahan Pokok di Indonesia, Intip Tips Sukses Berbisnis Beras bagi Pemula

Training
5 Langkah Mulai Mengubah Bisnis Konvensional ke Online

5 Langkah Mulai Mengubah Bisnis Konvensional ke Online

Training
Kapan Waktu yang Tepat Merekrut Karyawan untuk Usaha Anda?

Kapan Waktu yang Tepat Merekrut Karyawan untuk Usaha Anda?

Training
6 Alasan Pentingnya Bagikan Sample Gratis dalam Berbisnis

6 Alasan Pentingnya Bagikan Sample Gratis dalam Berbisnis

Training
Astra Jaring Anak Muda Inspiratif di Bengkulu Lewat SATU Indonesia Awards 2024

Astra Jaring Anak Muda Inspiratif di Bengkulu Lewat SATU Indonesia Awards 2024

Program
4 Cara Menciptakan Komunikasi Positif dengan Konsumen

4 Cara Menciptakan Komunikasi Positif dengan Konsumen

Training
Brand Skincare Tulus Skin Andalkan Dua Hal Ini untuk Mendapatkan Kepercayaan Konsumen

Brand Skincare Tulus Skin Andalkan Dua Hal Ini untuk Mendapatkan Kepercayaan Konsumen

Jagoan Lokal
5 Hal yang Harus Diketahui Sebelum Membangun Bisnis, Pelaku Usaha Pemula Wajib Tahu

5 Hal yang Harus Diketahui Sebelum Membangun Bisnis, Pelaku Usaha Pemula Wajib Tahu

Training
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com