Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semerbak Harum Kopi Manggarai Timur, Tercium hingga ke Eropa

Kompas.com - 10/10/2022, 09:00 WIB
Markus Makur,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

BORONG, KOMPAS.com - Produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) kopi Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur menembus pasar ekspor ke negara-negara Eropa dan Asia. Kopi Manggarai Timur sudah terjual ke Belanda, Jerman dan Italia. 

Dampak ekspor kopi di kawasan Lembah Kopi Colol, Manggarai Timur tersebut menjadi harga jual kopi dari petani sangat bagus yakni Rp 29.000 per kilogram.

Hal tersebut dijelaskan pegiat sekaligus pemilik Kopi Po'ong di Desa Uluwae, Kecamatan Lambaleda Timur, Agustinus Andre Djasmin, kepada Kompas.com beberapa waktu lalu di sel-sela kegiatan sosialisasi Keamanan Pangan dan Halal Kabupaten Manggarai Timur di Aula Kevikepan Borong.

Biasa disapa Andre Po'ong menjelaskan, kopi dengan cita rasa tinggi dari kawasan Lembah Kopi Colol diminati oleh pasar-pasar dari negara Eropa.

"Beberapa waktu lalu, saya mengirim kopi sebanyak 1 ton kepada jejaring kopi di Kabupaten Ngada dengan harga yang bagus. Tahun lalu, kopi dari Manggarai Timur diekspor ke Jerman," jelas Andre Po'ong.

Jejaring Kopi Ngada, lanjut Andre Po'ong meminta dirinya untuk stok 10 ton. Salah satu jaringan kopi di Kota Bajawa membutuhkan stok 10 ton kopi robusta.

"Era sekarang kerja jaringan memudahkan penjualan kopi dan harga penjualan kopi pasti bagus," ujar Andre Po'ong.

Data dari Dinas Pertanian Kabupaten Manggarai Timur menunjukkan, untuk kopi Arabika produksi pada tahun 2021 berjumlah 3,784,79 ton dari 9,416, 27 luas areal hektar. Lahan perkebunan kopi tersebut dimiliki oleh 15.788 kepala keluarga di 12 kecamatan di Manggarai Timur.

Sementara itu, untuk kopi robusta, produksi 2021, 6,431,53 ton dari luar areal 18,501,78 hektar. Lahan tersebut dimiliki dengan jumlah pemilik kebun kopi 31.676 kepala keluarga dari 12 kecamatan di Manggarai Timur.

Soal HAKI dan Sertifikat Halal

Kopi Merk Po'ong dipajang di Kedai Kopi Po'ong, Desa Uluwae, Kecamatan Lambaleda Timur, Manggarai Timur, Flores, NTT, Kamis, (6/10/2022). KOMPAS.com/MARKUS MAKUR Kopi Merk Po'ong dipajang di Kedai Kopi Po'ong, Desa Uluwae, Kecamatan Lambaleda Timur, Manggarai Timur, Flores, NTT, Kamis, (6/10/2022).

Andre Po'ong mengatakan, dirinya sudah mendaftarkan merk kopi Po'ong ke dalam Hak Kekayaan Intelektual (HAKI). Mudahnya pengurusan HAKI dinilai sebagai dampak kemudahan aplikasi di era teknologi yang bisa dikirim dari pelosok Manggarai Timur.

"Ini aplikasinya yang sudah saya daftar di Kemenkumham untuk mendapatkan HAKI. Saya tinggal update lagi untuk masa tiga tahun ke depannya. Teknologi yang terus berkembang saat ini memudahkan pegiat- pegiat dan pemilik kopi untuk mendaftarkan secara online," tambah Andre Po'ong.

Andre Po'ong mengikuti Sosialisasi Keamanan Pangan dan halal yang diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian, perdagangan dan Koperasi Manggarai Timur agar Kopi Po'ong mendapatkan sertifikat halal. Label halal memudahkan produk-produk lokal dipasarkan di berbagai pasar lokal, regional, nasional dan internasional.

"Saya harus tahu aturan sesuai dengan regulasi agar produk merk Kopi Po'ong mendapatkan label Halal untuk memudahkan penjualan kopi di supermarket dan kedai-kedai kopi di seluruh Indonesia. Kopi kemasan Po'ong harus ada label halalnya," kata Andre Po'ong.

Belanda, Manggarai Timur, dan Meksiko

Kopi Robusta Manggarai Timur, Flores, NTT, Kamis, (6/10/2022)KOMPAS.com/MARKUS MAKUR Kopi Robusta Manggarai Timur, Flores, NTT, Kamis, (6/10/2022)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com