Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sukses 2 Ibu Muda Pasca Ikut Program Kedai Kreatif Susu Kental Manis Frisian Flag

Kompas.com - 09/09/2022, 11:56 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Merantau di kota yang asing untuk mengikuti suami tidak menyurutkan langkah dua ibu rumah tangga, yakni Nurin Silvia dan Wedarningtyas dalam mengembangkan passion atau minat mereka di bidang kuliner.

Meski harus meninggalkan kota kelahiran, kedua ibu muda peserta program Dapur Ibu Bersama ini bisa mencapai kemandirian finansial mereka. Salah satunya dengan mengandalkan pemasaran digital dalam usaha kuliner.

Untuk diketahui, Dapur Ibu Bersama merupakan bagian dari program Kedai Kreatif Susu Kental Manis Frisian Flag®: Bersama Majukan UMKM Indonesia.

Program tersebut adalah hasil kolaborasi antara PT Frisian Flag Indonesia (FFI) dan Komunitas Ibu Profesional.

Baca juga: Kisah Sukses Afriandi, Penerus Usaha Kuliner Nasi Gurih dan Lontong Hj Hajrah

Salah satu peserta program Dapur Ibu Bersama, Nurin Silvia.DOK. Humas PT Frisian Flag Indonesia Salah satu peserta program Dapur Ibu Bersama, Nurin Silvia.

Pada kesempatan itu, Nurin menceritakan bahwa dirinya sudah cukup lama merantau dari Surabaya ke Tangerang Selatan (Tangsel) untuk mengikuti sang suami.

Setelah menikah dan punya anak, Nurin mendapat dorongan dari sang suami untuk mengembangkan diri dalam bidang memasak.

Pasalnya, semasa kuliah, ia mengaku tidak mendapat kesempatan mengasah bakat memasak. Dorongan dari suami inilah yang membuat Nurin kini ikut andil dalam perekonomian keluarga.

Nurin mengungkapkan bahwa dirinya mulai mendirikan Dapur MamaRins pada Agustus 2018, dengan menu andalan donat.

Awalnya, dia pernah menjajal jualan secara offline dengan menitipkan dagangannya di toko-toko sekitar rumah. Namun, cara ini dianggap kurang menjanjikan karena Nurin harus tergantung pada kondisi sekitar.

Apalagi, ia tinggal di daerah pinggiran sehingga tak bisa mematok harga yang terlalu tinggi. Di sisi lain, mobilitas Nurin pun terbatas.

Baca juga: Belajar Digital Marketing Jadi Cara Greysia Polii Mengembangkan Bisnisnya

“Dari situ saya belajar digital dan memberanikan diri jualan secara daring,” kata Nurin dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Jumat (9/9/2022).

Setelah berjalan setahun dan menerima pesanan secara pre-order, lanjut dia, Dapur MamaRins mulai berjualan aneka kukis.

Kemudian pada 2019, Nurin memperluas jaringannya dengan bergabung dalam komunitas usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), termasuk Komunitas Ibu Profesional untuk belajar bisnis secara daring dan serius mengembangkan pemasaran secara digital.

Dari ilmu pemasaran digital itu, ia mulai melayani jualan dari WhatsApp dan akhirnya merambah ke Instagram @dapur.mamarins, Shopee, Tokopedia, hingga robot chat khusus untuk UMKM yang difasilitasi oleh Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM).

Nurin mengaku, mengembangkan bisnis lewat pemasaran digital memberikan respons yang sangat menjanjikan.

Baca juga: Guru Besar UPI Jelaskan Pentingnya Strategi Pemasaran Digital untuk Kenali Kebutuhan Pelanggan

“Pasar saya menjadi sangat luas, dari luar kota seperti Jakarta, Depok, dan lainnya. Akan tetapi, tantangannya adalah harus lebih memperhatikan konten, kekuatan branding, dan kualitas foto,” tutur Nurin.

Apalagi sebagai ibu rumah tangga dan juga guru, dirinya mengaku butuh dan harus berbagi tugas dengan suami, mencari ide, dan sebagainya.

Dari situlah Nurin kemudian berkenalan dengan Dapur Ibu Bersama. Dengan mengikuti program ini, ia mendapatkan kesempatan pendampingan, pengembangan soft skill, dan pengetahuan seperti fotografi hingga pentingnya keamanan pangan, serta berbagai tantangan membangun lainnya.

Ketika mengikuti program Dapur Ibu Bersama, Nurin juga menjajal menu baru pie susu dan pie buah, serta kentang mustofa di tokonya.

Baca juga: Resep Pie Buah Creamy Pisang Kacang, Bisa Jadi Ide Jualan Makanan

Pie buah hasil kreasi Nurin Silvia.DOK. Humas PT Frisian Flag Indonesia Pie buah hasil kreasi Nurin Silvia.

Ia tak menyangka dari menu-menu baru tersebut memberikan hasil memuaskan dan bahkan bisa menyamai popularitas donat yang jadi andalan usaha Nurin sejak lama.

Berbeda dari cerita Nurin, Wedarningtyas memutuskan berhenti dari pekerjaannya untuk mengikuti suami yang pindah kerja ke Serang, Banten, pada 2016.

Setahun sebelum pindah, sosok yang akrab dipanggil Tyas ini mendirikan toko kue online @gibran_cakeandcookies sebagai usaha sampingan.

Salah satu peserta program Dapur Ibu Bersama, Wedarningtyas.

DOK. Humas PT Frisian Flag Indonesia Salah satu peserta program Dapur Ibu Bersama, Wedarningtyas.

Dengan cara daring, Tyas bisa menerima lebih banyak pesanan dan memiliki jangkauan pasar yang lebih luas.

Toko kue online milik Tyas menjual aneka kukis dengan gambar-gambar lucu, cake ulang tahun, serta kue-kue lainnya. Toko ini juga menjual aneka sajian khas Ramadan dan Lebaran.

Setelah berhasil berjualan di ranah digital, Tyas melebarkan sayapnya dengan mendirikan kedai bersama teman-temannya pada akhir 2021. Awalnya, mereka berjualan kue, sebelum akhirnya berfokus pada makanan berat yang disukai para mahasiswa.

Semakin haus akan ilmu mengelola usaha, Tyas kemudian bergabung sebagai salah satu peserta Dapur Ibu Bersama pada 2022.

Setelah ikut program itu, Tyas mencoba resep minuman buko nanas dan kopi yang ternyata jadi produk cukup laris sebagai menu berbuka puasa Ramadan.

Baca juga: Meriahnya Menu Berbuka Puasa di Jalanan

“Ikut Dapur Ibu Bersama saya mendapatkan pencerahan, jadi punya ekosistem, dan teman-teman yang saling mendukung. Hasilnya juga bisa menutupi kekurangan pendapatan dari kedai karena bulan puasa malah saya bisa beri tunjangan hari raya (THR),” kata Tyas.

Meski perjalanan usaha Tyas dan Nurin berbeda, tetapi kedua wanita mandiri ini sama-sama memiliki mimpi besar untuk bisnis mereka.

Seperti halnya Tyas ingin mengembangkan produk yang lebih berkelas, tahan lama, dengan kemasan dan label yang keren.

Ia juga ingin meluaskan pasarnya melalui produk yang siap stok di salah satu aplikasi jasa transportasi daring.

Sementara itu, Nurin ingin menyasar pada target market menengah ke atas dengan menawarkan berbagai produk Nurin seperti kukis rendah lemak, rendah kalori, dan serat tinggi.

Baca juga: 5 Beda Cara Membuat Kukis Crispy dan Kukis Lembut, Bahannya Sama

Apresiasi dari Frisian Flag Indonesia

Melihat kejelian serta kegigihan Wedarningtyas dan Nurin Silvia, Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia Andrew F Saputro memberikan apresiasi kepada kedua peserta Dapur Ibu Bersama ini.

Apalagi, kata dia, kedua ibu muda itu bisa melihat luasnya peluang melalui digitalisasi. Hal ini merupakan salah satu materi yang diajarkan di dalam program Kedai Kreatif Susu Kental Manis Frisian Flag®: Bersama Majukan UMKM Indonesia.

“Kami turut bangga melihat usaha para peserta dalam mengembangkan usaha mereka dengan mengaplikasikan apa yang telah didapatkan pada program-program pembinaan dan memanfaatkan jaringan daring,” imbuh Andrew.

Dari berbagai program pembinaan itu, lanjut dia, akhirnya para peserta bisa menuai manfaat perekonomian yang berarti bagi keluarga mereka.

Andrew menjelaskan bahwa inisiatif tersebut adalah salah satu upaya Frisian Flag Indonesia untuk membantu mengembangkan kewirausahaan. Khususnya bagi UMKM sebagai penopang perekonomian bangsa dan secara khusus pelaku usaha perempuan di Indonesia.

Baca juga: Komisi VI DPR Usulkan Adanya Subsidi Bunga untuk Pelaku Usaha Ultra Mikro

“Itu semua sejalan dengan semangat 100 tahun Frisian Flag® #MelajuKuatBersama untuk membangun Indonesia yang sehat, sejahtera, dan selaras," kata Andrew.

Program Dapur Ibu Bersama

Sebagai informasi, Dapur Ibu Bersama merupakan bagian dari program Kedai Kreatif Susu Kental Manis Frisian Flag®: Bersama Majukan UMKM Indonesia, yang diluncurkan pada Desember 2021.

Program Dapur Ibu Bersama dimulai sejak Maret 2022 untuk mendukung 400 UMKM perempuan di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), serta Bandung.

Dukungan tersebut diberikan melalui kegiatan pendampingan, pembinaan dan bantuan pengembangan usaha untuk meningkatkan kapasitas pelaku UMKM.

Program Dapur Ibu Bersama berisi sejumlah kegiatan seperti pelatihan dan web seminar (webinar) mengenai cara memproduksi pangan sesuai standar keamanan pangan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia (RI).

Baca juga: Syarat Mengurus Sertifikat Izin Edar BPOM

BPOM sebagai salah satu pemateri juga ingin menekankan pentingnya inovasi dari pelaku UMKM makanan dan minuman untuk selalu bersandar pada keutamaan keamanan pangan.

Manfaat kegiatan itu sendiri adalah untuk meningkatkan daya saing agar berbanding lurus dengan peningkatan pendapatan dan kesejahteraan para pelaku UMKM.

Sebagai salah satu industri pangan yang berperan serta aktif dalam program Orang Tua Angkat BPOM dan program Frisian Flag®, FFI berharap dapat meningkatkan kesadaran keamanan pangan khususnya di komunitas UMKM.

Selain dari BPOM, para peserta program Dapur Ibu Bersama juga diajarkan cara pemasaran melalui digital marketing oleh ahli pemasaran digital, pengemasan, hingga mengulik kreasi menu berbahan susu kental manis Frisian Flag dari chef profesional.

Baca juga: Susu Kental Manis dalam 5 Resep Sarapan Nikmat dan Praktis

Adapun kreasi menu dari susu kental manis Frisian Flag, mulai dari buko nanas, bola ubi, kentang mustofa, pie susu, pie buah, loukoumades, dan minuman kopi Tualang.

Selain pelatihan, para peserta program Dapur Ibu Bersama juga bisa mengikuti berbagai tantangan kreasi masakan dan kelas memasak atau cooking camp.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com