Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Perjalanan Bisnis Carl & Claire Perfumery, Berawal dari Perasaan Insecure

Kompas.com - 05/09/2023, 17:26 WIB
Nur Wahyu Pratama,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Jakarta, KOMPAS.com – Carl & Claire Perfumery merupakan bisnis parfum yang didirikan oleh Nouva Puspita sejak tahun 2019.

Kondisi masa kecil yang berdampak pada rasa percaya dirinya, membuat wanita berusia 30 tahun ini ingin menciptakan parfum.

“Masa kecil aku terbilang tidak mudah. Karenanya, membentuk diri aku menjadi pribadi yang memiliki kepercayaan diri rendah (insecure). Selain itu, menurut riset, sekitar 80 persen wanita di Indonesia merasa insecure atas dirinya sendiri,” ujar Nouva dalam acara Bronis UMKM di kanal YouTube Kompas.com, Selasa (5/9/2023).

Baca juga: Cerita Mariska Agustina dan Syafii Sugara Berbisnis Inspired Parfum dengan Harga Terjangkau

Alasan itulah yang mengantarkan Nouva ingin menciptakan parfum. Menurutnya, kepercayaan diri seseorang dapat meningkat dengan memakai parfum.

Perempuan yang sebelumnya menduduki posisi brand manager di sebuah perusahaan ini, ingin menciptakan parfum kelas menengah pertama di Indonesia yang memiliki harga terjangkau.

Dengan modal puluhan juta, Ia mulai meracik beberapa parfum dan menjajakan hasil racikan parfumnya kepada teman-temannya.

"Dapat dukungan juga dari teman-teman, ada vendor box, ahli foto media sosial, ahli furniture bazar, dan lainnya, sehingga memudahkan memulai bisnis parfum ini," katanya.

Sementara untuk pemilihan nama merek parfum, ia mengaku memilih nama dengan sentuhan Eropa untuk mempresentasikan kekuatan brand parfumnya.

"Akhirnya dapatlah satu nama yaitu Carl & Claire. Carl memiliki arti strong atau kuat, seperti merepresentasikan parfum dengan wangi yang tahan lama, kuat, noticeable. Sedangkan Claire berarti populer,” jelas founder sekaligus CEO Carl & Clair Perfumery ini.

Baca juga: Mengulik Perjalanan HMNS, Parfum Buatan Lulusan ITB yang Go International

Kesalahan dan Pembelajaran

Layaknya perjalanan sebuah bisnis, Nouva pun mengalami tantangan dan pernah membuat kesalahan dalam membangun bisnisnya.

Diceritakan Nouva, tahun 2019 Carl & Clair Perfumery pernah mengeluarkan 33 sampai 35 varian parfum. Menurutnya, hal ini merupakan sebuah kesalahan, karena justru membuat customer kebingungan memilih varian parfum.

"Kami lalu menyempitkan varian parfum menjadi 20. Evaluasi ini membawa tren penjualan yang positif. Bahkan saat ini, kita hanya ada 10 varian dan akan segera launching 3 varian, jadi total 13," tuturnya.

Dari karakteristik wanginya, parfum Carl & Clair cocok untuk orang yang ingin dinilai elegan, kharismatik, dan percaya diri.

Harga parfum ini di pasaran berkisar antara Rp 99.000 hingga Rp 329.000 per botol.

Menurut Nouva, produknya sebenarnya layak dijual dengan harga yang lebih tinggi, namun karena dedikasinya, harga tersebut sudah sesuai dengan kualitas parfum yang ia produksi.

Dengan harga tersebut, selama empat tahun berdiri, Carl & Clair dapat menjual sekitar 10.000 botol parfum per bulannya.

Baca juga: Raup Omzet Puluhan Juta dari Bisnis Parfum, Begini Tipsnya

 

Halaman:

Terkini Lainnya

Suadesa Festival 2025 Dorong Perputaran Ekonomi di Desa Karangrejo hingga Rp3 Miliar

Suadesa Festival 2025 Dorong Perputaran Ekonomi di Desa Karangrejo hingga Rp3 Miliar

Program
Kembangkan Ruang Ekonomi Baru, PGN Gelar Suadesa Festival di Borobudur

Kembangkan Ruang Ekonomi Baru, PGN Gelar Suadesa Festival di Borobudur

Program
Dana Indonesia Berdayakan UMKM Perempuan dan Penyandang Disabilitas

Dana Indonesia Berdayakan UMKM Perempuan dan Penyandang Disabilitas

Program
Rendang Buya, UMK Binaan PTBA yang Siap Mendunia

Rendang Buya, UMK Binaan PTBA yang Siap Mendunia

Jagoan Lokal
Yayasan Astra bersama Pemerintah Dorong Transformasi IKM Lokal

Yayasan Astra bersama Pemerintah Dorong Transformasi IKM Lokal

Program
Dorong Rantai Pasok Berkelanjutan, Yayasan Astra Tingkatkan Kapasitas IKM Nasional

Dorong Rantai Pasok Berkelanjutan, Yayasan Astra Tingkatkan Kapasitas IKM Nasional

Program
Desa Binaan IPB University Ekspor 36 Ton Pinang

Desa Binaan IPB University Ekspor 36 Ton Pinang

Training
Tokopedia-TikTok Gaet Ibu-Ibu di Makassar Hasilkan Uang dari Rumah

Tokopedia-TikTok Gaet Ibu-Ibu di Makassar Hasilkan Uang dari Rumah

Program
Dukung Industri Kreatif di Daerah, Pemerintah Bakal Bentuk Dinas Ekraf

Dukung Industri Kreatif di Daerah, Pemerintah Bakal Bentuk Dinas Ekraf

Program
YBDA Dampingi 13.000 UMKM, Fokus ke Manajemen dan Akses Pasar

YBDA Dampingi 13.000 UMKM, Fokus ke Manajemen dan Akses Pasar

Program
Jurus Tokopedia Genjot UMKM, Jagokan Produk Lokal hingga Beri Diskon Konsumen

Jurus Tokopedia Genjot UMKM, Jagokan Produk Lokal hingga Beri Diskon Konsumen

Training
Kisah Kegigihan Buruh Tani asal Malang hingga Punya Toko Sembako

Kisah Kegigihan Buruh Tani asal Malang hingga Punya Toko Sembako

Program
LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau