Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Difasilitasi PTBA, Zailani Angkat Ekonomi Masyarakat lewat Usaha Pembibitan Pohon

Kompas.com - 22/12/2023, 07:13 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

MUARA ENIM, KOMPAS.com - Kegiatan penambangan batu bara ilegal menjadi persoalan yang hingga kini belum terselesaikan di wilayah Muara Enim, Sumatera Selatan.

Selain merusak lingkungan, para pekerja tambang ilegal juga menghadapi persoalan kesehatan dan rentannya keselamatan.

Kondisi inilah yang kemudian mendorong Zailani, seorang pengusaha bibit tanaman di Desa Karangan, Desa Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim mencari solusi agar masyarakat yang tinggal di sekitar rumahnya tidak bekerja di pertambangan batu bara ilegal.

Baca juga: PTBA Bangkitkan Minat Pelaku Usaha Lokal Seriusi Bisnis Jasa Lingkungan

Upaya yang dilakukan Zailani adalah merintis usaha baru di bidang pembibitan pohon. Selain untuk menyediakan alternatif pekerjaan bagi para pekerja tambang ilegal tersebut, bibit pohon juga dibutuhkan oleh berbagai perusahaan tambang swasta untuk keperluan reklamasi lahan.

"Saya memulai usaha ini pada tahun 2018 sebagai kelanjutan dari program Kampung Iklim binaan PTBA (PT Bukit Asam Tbk). Usaha pembibitan pohon ini kami jalankan tidak hanya karena saya cinta lingkungan, tapi juga ada nilai pemberdayaannya, karena di Muara Enim ini banyak tambang," kata dia saat ditemui di kediamannya, Kamis (21/12/2023).

Dia mengungkapkan ketika usaha pembibitan pohon mulai berjalan, dia memerlukan tambahan karyawan. Untuk itu, dia merekrut orang di sekitar rumahnya untuk bisa bergabung dalam usaha yang dirintisnya.

Selain ibu-ibu rumah tangga, Zailani juga mengajak para pekerja tambang ilegal untuk ikut serta.

"Keluarga para pekerja pertambangan ilegal juga senang karena risiko bekerja di pembibitan pohon jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan saat mereka kerja di tambang ilegal dan pastinya lingkungan kerja lebih sehat," jelas Zailani.

Dapat Kontrak dari PTBA

Ketika mulai merintis usaha pembibitan pohon, Zailani memanfaatkan media sosial untuk menjangkau pasar. Dia sering memposting di akun medsosnya seputar bibit pohon yang dia jual dari hasil pembibitan.

Promosi tersebut menuai hasil ketika sejumlah perusahaan tambang, termasuk PTBA mengorder bibit pohon kepada Zailani.

"Tapi saat itu sistemnya masih beli putus. Perusahaan-perusahaan beli bibit pohon jika mereka perlu," jelas dia.

Sejak itu dia konsisten menanam bibit pohon dan menyuplai ke berbagai perusahaan. Hingga akhirnya memasuki tahun 2023, Zailani mendapatkan kontrak dari PTBA untuk menyediakan bibit pohon untuk keperluan reklamasi.

Baca juga: Febri Sumantri Sukses Berdayakan Ekonomi Warga melalui Kolaborasi dengan PTBA

Dalam kontrak tersebut, Zailani diminta untuk menyediakan setidaknya 10.000 bibit pohon dalam 3 bulan. Namun dalam praktiknya, dia berhasil memenuhi kebutuhan tersebut dalam 2 bulan.

"Rahasianya saya menggunakan polybag yang sesuai agar bibit pohon bisa cepat berkembang. Rahasia lainnya, saya juga menggunakan kotoran burung walet sebagai pupuk campuran media tanam," jelas Zailani.

Tak hanya mendapatkan kontrak bibit pohon, Zailani bersama timnya juga memperoleh kontrak pemeliharaan tanaman di perusahaan pembangkit listrik milik PTBA.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau