Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Uma Membangun Bisnis Dimsum Uma Yum Cha, Berawal dari Program Diet

Kompas.com - 19/03/2024, 09:15 WIB
Alfiana Rosyidah,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dimsum dikenal sebagai makanan asal Tiongkok yang kaya akan protein dan sering disajikan sebagai kudapan. Biasanya, dimsum dikonsumsi bersama teh saat sedang bersantai. 

Konsep inilah yang diusung oleh Uma (37), pemilik Dimsum Uma Yum Cha di Gedongkiwo, Yogyakarta.

Selain terinspirasi sebagai menu diet, Uma membawa konsep santai ke dalam warung dimsum miliknya. 

Ketika melakukan wawancara bersama Kompas.com pada Senin (18/3/2024), Uma menceritakan awal mula berdirinya Dimsum Uma Yum Cha hingga viral dan dikenal di sekitar Yogyakarta. 

Baca juga: Wahyuningsih, Ibu Rumah Tangga yang Sukses Merintis Unie Dimsum

Berawal dari Membuat Menu Diet

Uma mengungkap, berdirinya Dimsum Uma Yum Cha berawal dari ketidaksengajaan yang dilakukannya.

Awalnya, ia mengikuti program diet dan harus mengonsumsi makanan rendah karbohidrat dan tinggi protein. 

"Makanan rendah karbo dan tinggi protein itu akhirnya ketemu di dimsum, lalu saya dan saudara meracik sendiri. Akhirnya kok banyak yang minta dan saya putuskan untuk dijual saja," tutur Uma kepada Kompas.com, Senin (18/3/2024).

Dengan modal awal sejumlah Rp 2 juta, Uma membeli bahan baku untuk membuat dimsum .

Pada 2018, ia akhirnya mendirikan warung dimsum dengan konsep lesehan di Pasar Condronegaran, Gedongkiwo, Yogyakarta.

Ia membuat warung dimsum tersebut, sebagai tempat yang nyaman untuk bercengkerama dan bersantai.

Baca juga: 5 Tips Membangun Usaha Dimsum ala Owner Unie Dimsum

Uma menyebut, konsep tersebut terinspirasi dari kata Yum Cha di daerah Tiongkok sana.

"Yum Cha itu kan semacam budaya di Tiongkok. Jadi mereka habis bekerja itu istirahat sambil makan kudapan, salah satunya dimsum. Saya ingin menciptakan budaya itu di warung Uma Yum Cha ini," jelasnya. 

Viral di Twitter hingga Di-repost Selebtwit

Mulanya, Uma menjual dimsum tanpa memikirkan keuntungan. Ia hanya berniat membuka warung dimsum, yang bisa menjadi tempat bersantai setelah selesai bekerja.

Tak disangka, setelah beberapa waktu, Dimsum Uma Yum Cha miliknya malah menjadi viral di Twitter. 

Baca juga: Kenali Berbagai Macam Jenis Dimsum untuk Produk Usaha

Produk Dimsum Uma Yum ChaInstagram - @umayumcha Produk Dimsum Uma Yum Cha

"Alhamdulillahnya itu mendadak viral. Ada teman saya yang post dimsum ini di Twitter, terus ramai, banyak yang repost sampai di-repost selebtwit juga. Kayaknya ada 14 ribu yang repost," papar Uma. 

Sejak itu, Dimsum Uma Yum Cha menjadi ramai. Orang-orang mulai mengantre sejak jam 4 sore.

Diakui Uma, hal ini tak pernah terbayang olehnya. Pasalnya, ia memang baru membuka warung dimsum setelah pulang bekerja.

"Jadi yang awalnya saya pikir bisa santai pulang kerja, lalu sambil siap-siap buka warung dimsum, sambil ngobrol sama teman, ternyata jam 4 sore itu sudah ada yang ngantre," ceritanya. 

Baca juga: 7 Langkah Cerdas Mengelola Stok Bahan Baku dalam Bisnis Kuliner

Namun, viralnya Dimsum Uma Yum Cha, membuat Uma bisa membuka cabang baru di Gor Klebengan, Yogyakarta. Selain itu, Uma juga membuka cabang di Solo, Magelang, dan berbagai daerah lainnya. 

Uma yang semula hanya menjual 100 hingga 200 buah dimsum per hari, kini bisa menjual 1.000 hingga 1.500 dimsum per hari di tiap outlet. 

Harga Terjangkau

Pria asli Yogya ini mengaku, bahwa strategi bisnis yang dilakukannya yakni membuat harga yang terjangkau dan memanfaatkan sistem promosi mulut ke mulut dari orang-orang sekitar.

Baca juga: 5 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Merintis Bisnis Kuliner

Harga dimsum yang dijual oleh Uma yaitu Rp 3.000 rupiah per buahnya. Harga ini berlaku di seluruh outlet dan ia meyakini harga tersebut terjangkau oleh banyak orang. 

"Saya dulu juga mahasiswa dan paham kalau harga itu jadi instrumen yang sensitif, terutama di Jogja. Jadi sebisa mungkin saya buat harganya itu terjangkau," ucap lulusan Ekonomi UGM tersebut. 

Lebih lanjut, Uma menyebut bahwa dirinya tidak melakukan promo atau iklan secara berlebihan. 

Baca juga: Pemilik Kalav Burger Bagikan 3 Tips Strategi Marketing untuk Bisnis Kuliner

Hal ini disebabkan, karena pada mulanya ia memang tidak menjadikan Dimsum Uma Yum Cha sebagai lahan untuk meraih keuntungan yang besar. 

"Setting-an awalnya kan memang bukan gimana caranya dimsum ini jadi bisnis yang ramai, tetapi jadi tempat saya bisa ketemu dan ngobrol dengan teman-teman. Atau juga untuk orang lain bisa nongkrong di sana," ungkapnya. 

Selalu Kontrol Rasa Dimsum di Tiap Outlet

Namun demikian, Uma memastikan dimsum yang disajikan di tiap cabang miliknya memiliki rasa dan kualitas yang sama.  

Baca juga: 4 Alasan Pentingnya Inovasi Saat Merintis Bisnis Kuliner

Caranya adalah dengan selalu melakukan controlling. Uma selalu melakukan kontrol ke setiap outlet. Ia memastikan, dimsum dalam kondisi fresh saat dijual di tiap outlet. 

"Jadi kita terus melakukan controlling. Kalau misal waktu sampai outlet ternyata sudah tidak fresh, berarti ada masalah di dapur kita. Nah itu selalu kita pantau," katanya menutup percakapan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau