Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Menjadi Couplepreneur, Tren Bisnis Bareng Pasangan

Kompas.com - 29/05/2024, 19:00 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat ini banyak pasangan muda mudi yang mencoba membangun bisnis bersama. Bahasa gaulnya disebut dengan 'couplepreneur', yaitu pasangan yang menjalankan bisnis bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Biasanya, banyak pasangan yang ingin berbisnis bareng karena ingin sama-sama sukses, karena memiliki hobi yang sama, karena ingin mencapai tujuan bersama dalam jangka panjang, atau karena ingin memiliki kegiatan produktif yang bisa memberi pendapatan lebih.

Tren bisnis dengan pasangan ini memang terdengar menyenangkan. Namun, ternyata menjadi couplepreneur juga tidak mudah.

Bisnis tetaplah bisnis, perlu ada kebijakan yang jelas dan sudah disepakati bersama. Jangan sampai karena bisnis ini dijalankan dengan pasangan kamu, justru menjadi tidak berjalan dengan baik. 

Baca juga: 5 Pilihan Bisnis yang Bisa Dicoba Bareng Pasangan

Tidak perlu khawatir, berikut ini tips yang bisa kamu terapkan saat berbisnis dengan pasangan, seperti yang dilansir dari thebalancemoney.com,

Menghargai Sebagai Partner Bisnis

Bagaimana pun bisnis tetaplah bisnis. Pasangan yang kamu ajak berbisnis bareng pada akhirnya berstatus sebagai partner bisnis kamu. Sebagai rekan kerja, tentu perlu ada sikap menghargai di antara keduanya.

Bagaimana cara kamu berkomunikasi, bertukar pikiran, dan bekerja tentu perlu dilakukan secara profesional meskipun menjadi couplepreneur. Untuk itu, para couplepreneur harus fleksibel dan bisa menempatkan diri.

Sebagai partner bisnis, kamu dan pasanganmu akan sama-sama berbagi ide dan cara kerja. Oleh karena itu menghargai pendapat sangat diperlukan, agar nantinya ada pembagian kerja dan kebijakan yang jelas. Dengan begitu bisnis yang kamu jalankan bersama memiliki visi misi yang jelas.

Memiliki Pembagian Yang Jelas

Tidak dapat dipungkiri bahwa berbisnis dengan orang lain perlu ada pembagian yang jelas. Pembagian di sini bukan hanya pembagian pendapatan dan pengeluaran saja, tetapi juga pembagian jobdesk.

Kamu bisa menyesuaikan tugas apa yang paling cocok dengan keunggulan kamu, dan tugas apa yang paling cocok dengan keunggulan pasangan kamu. Misalnya kamu unggul dalam manajemen, kamu bisa mengurus bagian tersebut.

Kemudian pasangan kamu unggul dalam marketing, maka dia bisa bertugas di bagian pemasaran dan penjualan.

Baca juga: Lepas Posisi Nyaman sebagai Bankir BUMN, Pasangan Ini Sukses Berbisnis Camilan

Pembagian tugas yang jelas bisa memudahkan couplepreneur saat evaluasi bisnis. Dengan begitu bisa terlihat jika ada yang perlu ditingkatkan atau diperbaiki dari pembagian tugas masing-masing.

Sama halnya dengan pembagian keungan. Saat mulai membangun bisnis, kamu bisa sepakat bagaimana pembagian modal awal. Kemudian saat bisnis mulai menghasilkan, bagaimana pembagian hasil nantinya.

Jangan lupa untuk tetap membuat perjanjian hitam di atas putih. Bagaimana pun, tetap ada ketentuan yang berlaku dalam berbisnis untuk menghindari kesalah pahaman di kemudian hari.

Pahami Gaya Berbisnis Masing-masing

Cara setiap orang bekerja tentu berbeda-beda. Terlebih lagi untuk membangun bisnis dengan dua kepala di dalamnya. Mendapati perbedaan pendapat dan perbedaan gaya bekerja merupakan hal yang wajar.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau