Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Denny Membangun Layanan Pengelolaan Sampah Jagatera, Ubah Sampah Jadi Sepatu

Kompas.com - 24/06/2024, 10:57 WIB
Alfiana Rosyidah,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pengelolaan sampah menjadi salah satu masalah serius di Indonesia, yang tak kunjung ada solusinya, sehingga volume sampah terus meningkat.

Melihat hal itu, sebagian masyarakat Indonesia berinisiatif melakukan pengelolaan sampah.

Salah satunya Denny M Pondiu (41) yang tergerak menyelamatkan lingkungan, dengan mengelola sampah menjadi barang baru.

Di tahun 2014, Denny mendirikan layanan pengelolaan sampah Jagatera. Banyak lika-liku yang sudah dialami Denny selama menjalankan Jagatera.

Dalam wawancara bersama Kompas.com, Denny membagikan cerita awal mula pendirian layanan sampah Jagatera, serta berbagai produk yang sudah dihasilkan.

Baca juga: Ubah Sampah Jadi Perhiasan Lewat Usaha Limbah Kaca

Berawal dari Social Movement 

Sebelum Jagatera berkembang, Denny memang sudah terlibat dalam social movement yang bergerak di bidang pengelolaan sampah.

Pada 2014, ia mengumpulkan pakaian-pakaian bekas yang kemudian disalurkan ke penerima manfaat. 

"Mulanya kami memang tidak duduk untuk membicarakan soal bisnis ya. Tapi ini inisiasi buat teman-teman yang punya pakaian yang masih baik dan layak, ayo disalurkan," ucap Denny pada Kompas.com, Minggu (23/6/2024).

Empat hingga lima tahun kemudian saat pandemi Covid-19 merebak di Indonesia, rupanya menjadi momentum bagi Denny untuk mengembangkan social movement ini lebih lanjut. 

"Waktu pandemi kan berhenti semua aktivitas. Akhirnya kami kembangkan jadi layanan pengelolaan sampah. Awalnya memang bukan bisnis, bisnis itu bonus. Tapi akhirnya kami diberi jalan untuk mengelola ini lebih besar lagi," lanjutnya.

Baca juga: Berawal dari Keresahan, Komunitas Ini Sulap Sampah Organik Jadi Briket

Buat Produk Home Decor dan Sepatu dari Sampah Spesifik

Dari tahun ke tahun, Jagatera semakin berkembang dan tidak hanya menerima sampah pakaian, tetapi juga menerima sampah spesifik lainnya. Mulai dari furnitur, boneka, alat elektronik, hingga peralatan rumah tangga. 

Hingga saat ini, Jagatera telah menerima sampah dari masyarakat sebanyak lima hingga 10 ton perbulannya.

Sampah spesifik tersebut lalu mulai diolah kembali. Beberapa sampah spesifik dibuat menjadi barang baru, seperti produk home decor dan sepatu. 

Baca juga: Di Tangan Argo dan Vera, 3 Sampah Tak Terpakai ini jadi Cuan

Sampah spesifik di JagateraKompas.com - Alfiana Rosyidah Sampah spesifik di Jagatera

 "Kalau pengelolaan masih beberapa ya yang kami kelola. Saat ini kami ada produk home decor namanya Jagatera Brick, itu bata dekoratif. Kami juga ada produk sepatu yang 30 persen komposisinya dari bahan daur ulang," jelas Denny.

Selain membuat produk, Jagatera juga menerima botol plastik, kardus, kertas, logam, dan besi yang nantinya akan dikirim ke mitra daur ulang. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Upaya Sederhana Untuk Mengurangi Risiko Siber dalam Bisnis

5 Upaya Sederhana Untuk Mengurangi Risiko Siber dalam Bisnis

Training
KemenKopUKM dan Aisyiyah Kolaborasi Perkuat Peran Perempuan dalam Memberdayakan Ekonomi Umat

KemenKopUKM dan Aisyiyah Kolaborasi Perkuat Peran Perempuan dalam Memberdayakan Ekonomi Umat

Program
Tips Mengelola Retur, Agar Bisnis Terhindar dari Kerugian

Tips Mengelola Retur, Agar Bisnis Terhindar dari Kerugian

Training
Dompet Dhuafa gelar FGD Peran Agama dan Budaya dalam Pemberdayaan

Dompet Dhuafa gelar FGD Peran Agama dan Budaya dalam Pemberdayaan

Program
Teten Masduki Tegaskan Pentingnya Wirausaha Muda Berbasis Riset

Teten Masduki Tegaskan Pentingnya Wirausaha Muda Berbasis Riset

Program
UMKM Binaan Bank Indonesia NTB Ekspor Anyaman Rotan ke Jerman

UMKM Binaan Bank Indonesia NTB Ekspor Anyaman Rotan ke Jerman

Program
Dukung Digitalisasi UMKM, Grab Dorong Terciptanya 2,3 Juta Kesempatan Kerja

Dukung Digitalisasi UMKM, Grab Dorong Terciptanya 2,3 Juta Kesempatan Kerja

Training
4 UMKM Binaan Astra Ungkap Manfaat Basic Mentality Untuk Kemajuan Bisnis

4 UMKM Binaan Astra Ungkap Manfaat Basic Mentality Untuk Kemajuan Bisnis

Training
UMKM Mukti Tempa Dibina Astra Tingkatkan Manajemen, Raup Omzet Jutaan

UMKM Mukti Tempa Dibina Astra Tingkatkan Manajemen, Raup Omzet Jutaan

Jagoan Lokal
Hingga Agustus 2024,  LPDB-KUMKM Salurkan Dana Bergulir Rp 1,31 Triliun ke Koperasi

Hingga Agustus 2024, LPDB-KUMKM Salurkan Dana Bergulir Rp 1,31 Triliun ke Koperasi

Program
Berbisnis Toko Bunga, Ikuti Panduan Lengkap Ini

Berbisnis Toko Bunga, Ikuti Panduan Lengkap Ini

Training
Selama Januari-Agustus, Dinas Penanaman Modal Kudus Terbitkan 3.931 NIB

Selama Januari-Agustus, Dinas Penanaman Modal Kudus Terbitkan 3.931 NIB

Program
Agar Tak Tertipu Produk Impor Tak Berkualitas, Teten Masduki Tekankan Pentingnya Edukasi dan Literasi

Agar Tak Tertipu Produk Impor Tak Berkualitas, Teten Masduki Tekankan Pentingnya Edukasi dan Literasi

Training
Ini 9 Jenis Diskon dalam Bisnis dan Penggunaannya, Sudah Tahu?

Ini 9 Jenis Diskon dalam Bisnis dan Penggunaannya, Sudah Tahu?

Training
3 Tantangan Berbisnis Salon, Berikut Tips Mengatasinya

3 Tantangan Berbisnis Salon, Berikut Tips Mengatasinya

Training
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau