JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) menggelar UMK Academy dirancang untuk membantu para pelaku UMKM naik kelas dan mampu meningkatkan produktivitas.
VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso menyampaikan bahwa program ini sejalan dengan komitmen perseroan dalam mengimplementasikan semangat Sustainable Development Goals (SDGs) yakni pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan serta tenaga kerja penuh dan produktif pada Goal 8 SDGs, yang diwujudkan melalui program pendanaan dan pembinaan UMK.
“Dengan Pertamina UMK Academy 2023, kami berharap dapat meningkatkan kualitas dan kemampuan UMK agar dapat bersaing secara lebih efektif di pasar,” ungkap Fadjar dalam keterangan resmi, Kamis (13/7/2023).
Baca juga: Dorong Pelaku UMKM Perempuan Lebih Melek Digital, Menteri PPPA Meluncurkan Modul
UMK Academy merupakan kelanjutan dari kick off UMK Academy 2023 “Juara Kelas Bukan Sekadar Mimpi.” Dalam program ini, Pertamina menghadirkan Exclusive Facilitator, yakni Nila Kresna di kelas Go Modern, Rininta Hanum, di kelas Go Online, Magdalena, di kelas Go Online, dan Alya Mirza di kelas Go Global.
Materi pembelajaran yang diberikan terkait strategi pemasaran dan penjualan, manajemen keuangan, pengembangan produk dan layanan, hingga manajemen operasional.
Pertamina, imbuh Fadjar, berkomitmen untuk memberikan pendampingan jangka panjang bagi peserta setelah selesai mengikuti program, untuk memastikan mereka dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dalam pengembangan bisnis mereka.
Salah satu pelaku usaha yang mengikuti program ini, adalah Amelia Agustina pemilik Indang Apang Gallery, di Jalan Tjilik Riwut, Palangka Raya, Kalimantan Tengah.
Baca juga: Dorong UMKM Naik Kelas, Pegadaian Luncurkan Program Pelatihan GadePreneur
Sebagai peserta UMK Academy, ia mendapat pelatihan akselerasi bisnis intensif dan pendampingan usaha selama 5 bulan ke depan.
“Sebagai pengusaha yang tidak memiliki pengalaman melakukan kolaborasi dengan pihak lain, pembekalan ini sangat membantu saya memahami berbagai konsep dasar yang sangat diperlukan oleh setiap pelaku usaha,” ungkapnya.
Amelia merintis usaha penjualan produk anyaman rotan berupa tas ransel, tas pinggang, tas kerja, topi, dompet, name tag, sepatu, sendal, gantungan kunci, tikar dan lain-lain. Produknya dijual dengan kisaran harga mulai Rp30.000 hingga Rp1.000.000.
Adapun untuk bahan bakunya bekerja sama dengan para pengrajin di wilayah Kalimantan Tengah di antaranya Mandomai, Barito, Kaladan, Palangka Raya dan Pulang Pisau.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya