Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Ajaran Baru, Toko Seragam Sekolah Laris

Kompas.com - 30/07/2023, 07:20 WIB
Nugraha Perdana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Pedagang seragam sekolah di Pasar Besar Kota Malang beberapa waktu ini sedang semringah memasuki tahun ajaran baru. Salah satunya, Toko Murya Collection yang omzetnya naik hingga 80 persen dibandingkan hari biasa.

Salah satu pegawai Toko Murya Collection, Ari (38) mengatakan, penjualan tertinggi terjadi saat pekan lalu atau H -1 menjelang hari anak masuk sekolah. Dalam sehari, tokonya bisa menjual lebih dari 10 lusin seragam sekolah.

Rata-rata setiap satu setel seragam sekolah yang dijual kisaran mulai dari Rp 130.000 - Rp 200.000 menyesuaikan ukuran. Sedangkan untuk atribut pakaian sekolah seperti badge, topi dan dasi dari Rp 2.000 - Rp 15.000.

Baca juga: 4 Langkah Mengubah Ide Menjadi Bisnis

"Harga enggak naik, beberapa item saja. Mulai dari Rp 150.000 - Rp 200.000, itu untuk SMP lengan pendek, yang lengan panjang Rp 180.000 - Rp 200.000. Seragam SD lengan pendek Rp 130.000 - Rp 150.000, lengan panjang Rp 150.000 - Rp 170.000," kata Ari saat ditemui pada Jumat (28/7/2023).

Kondisi itu berbanding terbalik ketika hari biasa yang hanya laku rata-rata 10 setel seragam sekolah.

"Hari biasa paling 10 setel lakunya," katanya.

Lebih lanjut, tokonya juga menyuplai seragam sekolah ke beberapa sekolah di Kota Malang. Selain itu, beberapa pembeli merasa lebih murah ketika membeli seragam sekolah dalam bentuk jadi di pasar dibandingkan membeli kain dari sekolah kemudian dijahit.

"Sering pembeli bilang lebih murah beli jadi di pasar, banyak pilihan, ukuran, kalau beli kain, itu belum ongkos jahitnya. Kalau jahit ke penjahit seperti musim anak masuk sekolah seperti ini juga mengantri lama (rata-rata satu bulan)," katanya.

Kompas.com juga menelusuri harga kain seragam sekolah di salah satu toko kain di Pasar Besar Kota Malang. Untuk harga kain jenis tetoron berwarna putih dan coklat (pramuka) harganya di kisaran harga Rp 23.000 per meter.

Begitu juga dengan harga kain jenis drill yang biasanya digunakan untuk pembuatan celana seragam sekolah.

Harga kain jenis tersebut dikisaran Rp 29.000 setiap meter. Sedangkan kebutuhan untuk pembuatan baju lengan pendek dan celana panjang seragam sekolah rata-rata 1,75 meter.

Bila ditotal untuk kebutuhan kain seragam sekolah biru-putih dan pramuka masing-masing satu setel yakni Rp 182.000. Kemudian, ongkos biaya penjahit untuk setiap setel seragam sekolah rata-rata Rp 130.000. Maka total biaya keseluruhan mencapai Rp 442.000.

Pengeluaran untuk Seragam

Salah satu warga, Fahzah (28) bercerita, bagaimana kakak iparnya menghabiskan uang sekitar Rp 1.000.000 untuk pemenuhan kebutuhan seragam sekolah keponakannya yang diterima di salah satu SMP Negeri di Kota Malang.

Baca juga: 5 Sumber Daya yang Dibutuhkan untuk Memulai Bisnis

Dia mengatakan, pihak sekolah awalnya membebankan biaya seragam kepada para orang tua atau wali murid yang dinilai mahal. Yakni, Rp 1.250.000 untuk ukuran standar dan Rp 1.325.000 ukuran jumbo.

Seragam tersebut dalam bentuk kain biru - putih, pramuka, batik, dan dikecualikan pakaian olahraga serta termasuk atribut lainnya. Untuk murid perempuan dikenakan tambahan jilbab tiga stel dengan total Rp 75.000. Namun, kakak iparnya lebih memilih untuk sebagian seragam membeli di toko online.

Pihak sekolah memberi kelonggaran dengan memperbolehkan keluarganya hanya membeli seragam dan atribut yang tidak tersedia di toko.

"Untuk seragam lainnya, seperti putih - biru dan pramuka, beli di online shop harga Rp 150.000 setiap setelnya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com