Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Tips Menjalankan Usaha Repacking

Kompas.com - 28/11/2023, 14:12 WIB
Nur Wahyu Pratama,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Saroni (31) adalah salah seorang disabilitas yang aktif merintis usaha. Ia merintis usaha dengan merek Orselo sejak tahun 2017.

"Orselo itu artinya orang Selo, Selo merupakan nama daerah, yaitu Kecamatan Selo, Jawa Tengah yang merupakan desa kelahiran saya,” kata Saroni kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Selain menjual kacang, pangsit, dan kerupuk. Saroni juga bekerja sama dengan temannya untuk repacking kopi pelaku UMKM di Rembang.

Baca juga: Kisah Saroni, Seorang Disabilitas yang Merintis Usaha Makanan Bermodal Rp 20 Ribu

Repacking adalah membeli produk dari produsen untuk kemudian dikemas ulang dan diberi merek dagang pelaku usaha, yang selanjutnya akan dijual kepada konsumen.

“Repacking kopi kita sudah jual ke Jakarta, Cirebon, dan paling jauh ke Papua. Tapi kebanyakan yang beli itu orang Rembang,” ujarnya.

Jika kamu tertarik memulai usaha dengan melakukan repacking produk, Saroni membagikan beberapa tips untuk menjalankan usaha ini.

1. Semangat Branding Produk

Sebagai pelaku usaha repacking produk, penting untuk melakukan branding produkmu sendiri. 

“Branding itu berguna untuk meningkatkan pasar, karena kalau tidak melakukan branding seperti saya, maka pasarmu akan kecil,” ungkap Saroni.

Saroni mengatakan, dirinya memang tidak menggunakan media sosial, karena kurang memahami cara membuat konten yang menarik.

Baca juga: 5 Tips Membuat Karyawan Betah Bekerja, Pelaku Usaha Harus Tahu

2. Untung Sedikit Lebih Baik

Untuk menggeluti usaha repacking produk, pelaku usaha biasanua membutuhkan modal awal yang cukup besar, karena harus membeli produk mentah dari orang lain. Hal ini tentu akan membuat keuntungan yang didapat lebih sedikit.

Meskipun demikian, menurut Saroni, asalkan masih ada keuntungan yang didapat dari penjualan, maka hal tersebut bukan masalah.

Keuntungan yang sedikit akan menjadi banyak, jika pelaku usaha mampu menjual produk lebih banyak.

3. Perbanyak Kerja Sama

Saroni bisa menjadi seorang repacking kopi berkat kerja samanya dengan teman pelaku UMKM di daerah Rembang, Jawa Tengah yang mempunyai usaha kopi.

Oleh karena itu, sebagai pelaku UMKM penting untuk memperbanyak relasi, sehingga bisa menciptakan peluang-peluang bisnis baru dan kerja sama baru.

4. Manfaatkan E-commerce untuk Penjualan

Saroni mengungkap, meski dirinya tidak dapat memaksimalkan media sosial untuk berjualan, ia mencari jalan lain untuk meningkatkan penjualan produknya, yakni dengan memanfaatkan e-commerce seperti Shopee.

Baca juga: Bagaimana Membuat Usaha Berkembang dan Naik Kelas? Owner Havilla Tea Bagikan 3 Tips

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau