JAKARTA, KOMPAS.com - Kenaikan BBM bersubsidi dan non-subsidi secara serentak pada 3 September 2022 lalu berdampak pada setiap aspek di masyarakat, tak terkecuali bagi para pengusaha.
Menyikapi hal tersebut, pengusaha perlu punya strategi jitu untuk menghadapi kenaikan harga BBM agar roda bisnis tetap berjalan.
Lantas apa saja langkah-langkah yang bisa ditempuh pengusaha untuk menghadapi dampak dari kenaikan harga BBM tersebut? Berikut ulasannya:
Baca juga: Optimalkan Ide Bisnis Food Truck, Simak Tipsnya!
Bagi para pengusaha yang memproduksi sendiri produknya, langkah yang satu ini bisa menjadi siasat menghadapi lonjakan harga BBM.
Langkah ini menekan biaya produksi, dan juga mengurangi mobilisasi produk yang akan didistribusikan karena jumlahnya lebih sedikit.
Akan tetapi cara ini bisa dibilang cara sementara saja, sampai nantinya biaya produksi bisa ditinjau dan disesuaikan saat konsumen sudah terbiasa dengan kenaikan harga BBM.
Sebab cara ini dalam jangka panjang berdampak pada turunnya omzet karena supply yang sedikit.
Langkah ini perlu Anda pertimbangkan mengingat operasional bisnis khususnya dalam proses distribusi, dan pengiriman ke konsumen mengharuskan Anda menggunakan jasa logistik atau kurir.
Kenaikan harga BBM membuat biaya logistik berpotensi meningkat sebesar 30 persen, oleh karenanya Anda perlu bijak dalam memilih jasa logistik atau pengiriman yang terjangkau.
Tidak ada salahnya di tengah lonjakan harga BBM Anda memanfaatkan dana bantuan pemerintah. Dana ini bisa Anda gunakan untuk keperluan operasional untuk menutupi kenaikan harga BBM.
Langkah ini didukung juga oleh Kementerian Koperasi dan UKM (MenkopUKM) yang mengusulkan ke Menteri Keuangan dan Menko Perekonomian, untuk memberikan bantuan pelaku usaha khususnya UMKM yang terdampak kenaikan harga BBM sebuah dana bantuan sebesar Rp 600.000.
Baca juga: 4 Ide Bisnis di Masa Pensiun agar Punya Cuan
Anda bisa mulai menaikkan harga produk secara perlahan apabila kondisi bisnis Anda mulai mendesak. Hal ini perlu untuk mengantisipasi kerugian yang akan dialami.
Akan tetapi, sebelum menaikkan harga, Anda perlu perhitungan dan harga baru yang dipatok tepat sasaran agar daya beli konsumen tidak menurun.
Apabila langkah ini dirasa memberatkan, Anda juga bisa mempertimbangkan opsi mengurangi sedikit keuntungan. Opsi ini bisa menjadi pilihan untuk menjaga biaya operasional dan omzet tetap seimbang dan mencegah kerugian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.