KOMPAS.com – Bank Sampoerna mendorong UMKM untuk bisa beradaptasi melalui pendampingan dan edukasi.
Direktur Keuangan dan Perencanaan Bisnis Bank Sampoerna, Henky Suryaputra, mengatakan bahwa hal sulit dalam channel UMKM adalah edukasinya.
“Membicarakan digital, orang selalu berpikiran semua bisa karena kebanyakan tinggal di kota besar. Jadi, gampang melihatnya wah semua digital,” Ungkap Henky Suryaputra ketika melakukan diskusi dengan media, Rabu (21/6/2023).
Baca juga: Bank Sampoerna Optimis Dorong Bantuan UMKM lewat Program Digital
“Tetapi di pelosok? Realitanya, tidak bisa dimungkiri bahwa UMKM tidak mudah menggunakannya, berbeda dengan UMKM yang berada di kota,” sambung Henky Suryaputra.
Tidak hanya itu, sempat terjadi peristiwa masyarakat yang berada di pelosok merasa takut untuk mendatangi bank karena terlihat seperti hotel bintang 5.
Menanggapi hal tersebut, Bank Sampoerna melakukan kerja sama dengan banyak koperasi, Bank Perkreditan Rakyat (BPR), dan multifinance karena berkaitan dengan pelaku UMKM pelosok.
Baca juga: Bank Sampoerna Gandeng 40 Fintech hingga Koperasi untuk Dukung UMKM
Bank Sampoerna juga sebagian besar memberikan edukasi secara terbuka untuk pelaku UMKM. Jadi, tidak hanya pelaku UMKM yang menjadi nasabah Bank Sampoerna saja.
Edukasi yang diberikan Bank Sampoerna dilakukan secara matang, sehingga edukasi yang diberikan bisa berjalan secara efektif dan berkualitas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya