Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Tips Memulai Bisnis Jualan Segar, Dijamin Laris Manis

Kompas.com - 30/09/2023, 09:18 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Sayur mayur sudah jadi kebutuhan yang sangat penting dan tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari sebagian besar masyarakat. Hampir semua jenis masakan pasti menggunakan sayur mayur sebagai bahan utamanya.

Tak heran jika setiap harinya permintaan akan ketersediaan sayuran segar menjadi sangat tinggi.

Tentunya, hal ini menjadi peluang bisnis yang menjanjikan untuk dikembangkan. Untuk menjalankan bisnis jualan sayuran segar bisa dimulai dengan modal minim, sehingga siapapun yang ingin memulai bisnis bisa mencobanya.

Permintaan yang tinggi akan sayuran segar membuat bisnis ini dilirik banyak orang. Selain itu, untuk memulai bisnis jualan sayuran segar ini pun juga cukup mudah tanpa perlu modal besar. Inilah yang menjadikan persaingan dalam bisnis ini terbilang cukup tinggi.

Meskipun demikian, bisnis ini tetap menjanjikan untuk dijalankan oleh para pemula. Agar bisnis jualan sayuran segar yang ingin dilakukan bisa berjalan lancar, simak beberapa hal penting berikut ini dilansir dari Cermati.com:

1. Menentukan Jenis Sayuran Segar yang akan Dijual

Langkah penting pertama yang wajib dilakukan untuk memulai bisnis ini adalah memilih jenis sayuran apa yang akan dijual.

Apapun yang dipilih, pastikan selalu dalam kondisi yang segar, bagus dan tidak mengalami kerusakan. Contohnya saja layu, menguning, berlubang karena dimakan ulat dan sebagainya.

Kondisi sayuran yang demikian, sepatutnya tidak boleh dijual ke pelanggan. Pasalnya hal ini dapat membuat citra bisnis Anda di mata pelanggan menurun. Bahkan, bukan tidak mungkin bisa membuat pelanggan pindah dan belanja di tempat yang lain.

Kualitas menjadi daya tarik utama dalam bisnis, terutama jualan sayuran segar. Maka dari itu, pastikan kondisi sayuran yang akan dijual dalam kondisi segar dan terjaga kualitasnya.

2. Perhatikan Kemasan Sayuran

Agar sayuran segar yang dijual tampak semakin menarik, perhatikan soal kemasan yang digunakan. Ini merupakan strategi penting untuk menarik minat calon pembeli. Dengan kemasan yang bagus, rapi dan juga higienis, sayuran segar yang dijual akan tampak lebih menarik dan punya nilai jual lebih.

Anda bisa mengemas sayuran seperti di supermarket atau swalayan bisa jadi contoh untuk kemasan sayuran yang baik. Kemas sayuran dalam styrofoam lalu lapisi dengan plastik wrap. Agar sayuran segar tersebut tampak lebih rapi, awet segarnya dan tampak bersih.

Pengemasan yang terlihat 'mahal', bukan hanya akan membuat tertarik tapi juga bisa menaikkan nilai jualnya. Misalnya, tadinya dua buah wortel cuma dibanderol Rp 3.000 - 5.000 per pack. Nah, setelah dikemas dengan styrofoam dan plastik wrap, harganya bisa naik menjadi Rp 7.000 - Rp 10.000.

Selain kemasan, penataan display sayuran pun juga berperan penting dalam perkembangan bisnis jualan sayuran segar. Tata semua stok sayuran yang dijual di lapak jualan dengan rapi, jika perlu tambahkan display agar makin terorganisir dan tidak saling menumpuk.

Dengan penataan stok sayuran yang lebih terorganisir dan rapi, maka pembeli akan lebih mudah memilih belanjaannya. Sehingga mereka akan lebih nyaman dan senang saat belanja. Alhasil, pembeli akan kembali lagi untuk berbelanja ke lapak Anda berjualan.

3. Jaga Kebersihan Lapak Jualan

Jangan lupa, Anda juga harus memperhatikan tempat atau lapak yang digunakan untuk berjualan, terutama soal kebersihannya. Karena hal ini sangat penting berkaitan dengan kualitas produk sayuran yang dijual dan kenyamanan pembeli saat berbelanja.

Halaman:

Terkini Lainnya

6 Ide Bisnis Mudah Bermodal Uang Pesangon untuk Karyawan yang Terkena PHK

6 Ide Bisnis Mudah Bermodal Uang Pesangon untuk Karyawan yang Terkena PHK

Training
WamenKop: Koperasi Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Jeratan Rentenir

WamenKop: Koperasi Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Jeratan Rentenir

Training
5 Ide dan Peluang Binsis Produk Skincare dari Susu Sapi

5 Ide dan Peluang Binsis Produk Skincare dari Susu Sapi

Training
Olah Limbah Jadi Mainan Anjing, Warga Purworejo Sukses Ekspor Produk Ke Belgia

Olah Limbah Jadi Mainan Anjing, Warga Purworejo Sukses Ekspor Produk Ke Belgia

Program
Tantangan dan Strategi Tarunira Mendorong Digitalisasi Petani Lontar

Tantangan dan Strategi Tarunira Mendorong Digitalisasi Petani Lontar

Training
Kisah I Komang Sukarma, Berdayakan Petani Lontar di Karangasem Melalui Tarunira

Kisah I Komang Sukarma, Berdayakan Petani Lontar di Karangasem Melalui Tarunira

Jagoan Lokal
Pemerintah Jadikan KSUKB Bank Nagari sebagai Role Model Holdingisasi Koperasi

Pemerintah Jadikan KSUKB Bank Nagari sebagai Role Model Holdingisasi Koperasi

Training
iFortepreneur 2024 Dorong Transformasi Digital UKM Indonesia

iFortepreneur 2024 Dorong Transformasi Digital UKM Indonesia

Program
Cerita Ryan, Berbisnis Helm Anak Berawal dari Rasa Peduli

Cerita Ryan, Berbisnis Helm Anak Berawal dari Rasa Peduli

Jagoan Lokal
Tren Bisnis Laundry Tahun 2025, Seperti Apa Prediksinya?

Tren Bisnis Laundry Tahun 2025, Seperti Apa Prediksinya?

Training
Seminar Laundry Innovation Summit 2024 Akan Digelar pada 9-10 Desember

Seminar Laundry Innovation Summit 2024 Akan Digelar pada 9-10 Desember

Program
Langkah Budi Arie Setiadi Revitalisasi Koperasi, Apa Saja?

Langkah Budi Arie Setiadi Revitalisasi Koperasi, Apa Saja?

Program
Maybank Indonesia Beri Solusi Finansial Customer-Centric untuk UKM

Maybank Indonesia Beri Solusi Finansial Customer-Centric untuk UKM

Program
Hingga September 2024, Pembiayaan UKM Berbasis Syariah di Maybank Indonesia Capai Rp 30,98 Triliun

Hingga September 2024, Pembiayaan UKM Berbasis Syariah di Maybank Indonesia Capai Rp 30,98 Triliun

Program
7 Ide Bisnis Produk Makanan dan Minuman Olahan dari Susu Sapi

7 Ide Bisnis Produk Makanan dan Minuman Olahan dari Susu Sapi

Training
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau