JAKARTA, KOMPAS.com - Di Indonesia, sudah mulai menjamur para pengusaha yang mampu untuk memasarkan produk mereka ke luar negeri. Ada bisnis di bidang makanan, kerajinan, bahkan parfum.
Di Magelang, Jawa Tengah ada pebisnis parfum yang produknya diminati oleh masyarakat Timur Tengah. Ia adalah Laily (30), perempuan asal Magelang yang juga berbisnis fashion. Bisnis parfum milik Laily bermula dari perjumpaannya dengan wisatawan India dari Borobudur.
Ketika berjumpa dengan Kompas.com secara daring, Laily menceritakan perjalanan bisnisnya secara lebih lanjut. Termasuk perjumpaannya dengan wisatawan India dan pengiriman produk hingga ke Timur Tengah.
Baca juga: Cerita Naning Membangun Bisnis Parfum Beromzet Puluhan Juta Sebulan
Sebelum terpikirkan untuk memulai bisnis parfum, Laily adalah seorang pebisnis di bidang fashion. Akan tetapi, ia juga memiliki minat dengan wewangian sepeti parfum dan produk aromaterapi. Kemudian, minat tersebut tersalurkan ketika bertemu dengan wisatawan Borobudur.
"Saya sekarang juga kebetulan punya usaha fashion dan rumah saya dekat dengan Borobudur. Di sana saya ketemu wisatawan India yang punya usaha parfum," ucap Laily pada Kamis (16/5/2024).
Kemudian, Laily banyak berbincang dengan wisatawan India tersebut sampai pada pembicaraan soal parfum. Laily diajak untuk bergabung dengan bisnis parfum Aquilaria Plantation Research Centre, bisnis parfum yang menggunakan bahan-bahan alam.
Baca juga: Ingin Bisnis Parfum Bisa Cuan? Simak Tips dari Founder Carl & Claire Ini
"Dia ngajak saya untuk gabung sama bisnis parfum dia. Nanti saya yang buka cabangnya di Indonesia. Namun, saya pakai bahan-bahan yang berasal dari petani atsiri lokal di sini," lanjutnya.
Meski dia juga merintis bisnis parfum, ia tidak menghentikan bisnis fashion yang sedang digelutinya. Jadi, dia memiliki dua bisnis yang dijalankan secara bersamaan.
Dalam berbisnis parfum, Laily menggunakan essential oil yang didapat dari tanaman lokal. Bahkan, tanaman lokal ini ia dapatkan dari para petani yang berada di berbagai daerah. Contohnya minyak jeruk purut yang diambil dari Purworejo.
Baca juga: Cerita Mariska Agustina dan Syafii Sugara Berbisnis Inspired Parfum dengan Harga Terjangkau
"Kalau di daerah lain kami juga ambil dari Jawa Barat. Di sana ambil minyak nilam. Terus juga kami ambil minyak dari jahe, cengkeh, dan kapulaga," tuturnya.
Tanaman-tanaman lokal tersebut kemudian diolah menjadi parfum, minyak aromaterapi, dan balm yang berguna untuk melembapkan kulit. Laily membuat berbagai varian yang bisa disesuaikan dengan karakter pembeli.
"Jadi kalau pembeli sukanya yang wangi-wangi alam, kayak wangi tanah setelah hujan, itu kami juga ada. Kami juga ada wangi yang manis, floral, bahkan wangi yang strong seperti rempah-rempah," lanjut Laily.
Baca juga: Keuntungan dan Manfaat Gunakan Ekosistem Digital Versi CEO Parfum HMNS
Rupanya, produk parfum yang diproduksi oleh Laily mendapatkan atensi dari masyarakat di luar negeri. Khususnya Timur Tengah.
"Di luar negeri, juga ada orang yang beli produk kami. Biasanya dari Timur Tengah. Ada dari negara Qatar, Dubai, dan Arab Saudi," ucap Laily.
Tidak hanya di luar negeri, produk parfum Laily juga laku di dalam negeri. Ia sudah menjual ke berbagai daerah di Indonesia bahkan hingga ke luar pulau Jawa.
Baca juga: Mengulik Perjalanan HMNS, Parfum Buatan Lulusan ITB yang Go International
"Kalau di dalam negeri, pelanggannya udah sampai Jakarta, Wonogiri, dan Boyolali. Ke luar Jawa sudah sampai Sumatera dan Kalimantan," pungkasnya.
Lalu dalam satu bulan, rupanya Laily berhasil menjual sebanyak 100 produk parfum. Apalagi juga sudah dibantu oleh reseller yang kebanyakan berada di Jawa Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.