Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Owner Mimpi Bags Ungkap Modal dan Bahan Baku untuk Bisnis Tas Kanvas

Kompas.com - 22/05/2024, 09:05 WIB
Alfiana Rosyidah,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Selain tas berbahan kulit, tas berbahan kanvas juga banyak disukai orang. Pasalnya, tas kanvas cenderung kokoh dan lebih mudah dicuci.

Ferry Yuliana (53), pemilik bisnis Mimpi Bags di Yogyakarta melihat hal itu sebagai peluang bisnis.

Ia melahirkan produk tas kanvas yang ringan dan tidak sakit untuk disampirkan pada bahu. Selain itu, ia juga memoles tas kanvas dengan aneka lukisan, sablon, dan hasil sulaman. 

Sama seperti bisnis lainnya, untuk merintis bisnis Mimpi Bags, Ferry juga membutuhkan modal.

Kepada Kompas.com, ia mengungkap kisaran modal untuk bisnis tas kanvas dan bahan baku apa saja yang dibutuhkan.

Baca juga: Beralih dari Dokter Gigi, Ferry Rintis Bisnis Tas Kanvas saat Usia 50 Tahun

Dapat Bahan Baku dari Pabrik dan Sisa-Sisa di Pasar

Untuk membuat produk tas kanvas, Ferry mencari bahan baku yang 100 persen berupa kanvas.

Ia bisa mendapatkan bahan kanvas dari pabrik dan bisa juga request jenis kanvas pada pabrik tersebut.

"Di pabrik itu bisa request juga. Kaya kemarin ada orang luar negeri yang ingin punya tas kanvas, tapi biji kapuknya kelihatan banyak. Itu bisa dimintakan ke pabriknya," ungkap Ferry melalui telekonferensi, Selasa (21/5/2024).

Selain di pabrik, Ferry juga biasa membeli bahan baku dari sisa-sisa kanvas yang murah di pasar. Bahkan, Ferry juga membeli benang yang belum menjadi kain lalu ia tenun sendiri. 

Baca juga: Dari Hobi Gambar dan Koleksi Tas, Kikie Ciptakan Tas Motif Batik Hingga Berhasil Dipajang di Uniqlo

Satu Gulung Kain Kanvas untuk 200 Tas

Dalam menyiapkan kain kanvas, Ferry biasanya membutuhkan satu gulung kain kanvas untuk 200 tas. Lalu per minggunya, ia sanggup memproduksi sebanyak 500 tas. 

"Satu gulung kanvas itu bisa buat 200 tas ya, dan kami per minggunya bisa bikin 500 tas. Terus satu gulung kain itu panjang, 100 meter," paparnya.

Ketika ditanya kapan waktu yang biasa digunakan Ferry untuk mendapatkan bahan baku, ia mengatakan, pembelian bahan kanvas tergantung pada kebutuhan. Apalagi, pabrik akan selalu menyediakan kain kanvas yang dibutuhkannya. 

"Kalau bahan itu gampang sih. Pabrik sudah siap lengkap. Terus kalau ada order banyak, aku harus siap ambil dalam jumlah yang banyak. Tapi kalau enggak, aku pakai yang kecil, 50 meter," lanjutnya.

Baca juga: Kreasi Unik Produk Fajar Wonk, Hasilkan Tas dari Kulit Pohon

Bermodal Rp 20 Juta hingga 25 Juta

Untuk mendapatkan bahan baku kanvas serta alat-alat untuk memoles kanvas tersebut, Ferry membutuhkan dana sekitar Rp 20 hingga 25 juta rupiah. Namun, tidak termasuk alat-alat untuk melukis kanvas, karena Ferry menggunakan alat seadanya yang ia punya.

"Untuk painting (lukis) gitu pakai kuas seadanya, pakai tangan juga bisa. Terus pakai sikat gigi yang enggak terpakai pun bisa," jelasnya. 

Baca juga: Cari Vendor Tas Berkualitas dan Kekinian untuk Event? Karya Bintang Abadi Bisa Jadi Pilihan

Ferry menyebut, dirinya selalu berusaha menggunakan alat yang mudah dan ada di sekitarnya, kecuali untuk sablon. 

"Saya ingin bisa membantu orang (untuk bisa kerja) dan pekerjaannya bisa dilakukan di rumah. Akhirnya beli alat sablon. Beli sablon juga murah, ukurannya ada yang kecil, ada yang besar," pungkasnya. 

Bagaimana, tertarik mulai merintis bisnis tas kanvas? Selamat mencoba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Disperindag Sulsel Siapkan Strategi Pemasaran untuk Bantu UMKM Naik Kelas

Disperindag Sulsel Siapkan Strategi Pemasaran untuk Bantu UMKM Naik Kelas

Training
Wamen UMKM Sebut PNM Katalisator Tumbuh Kembang Pengusaha Ultra Mikro di Indonesia

Wamen UMKM Sebut PNM Katalisator Tumbuh Kembang Pengusaha Ultra Mikro di Indonesia

Training
Pemerintah Perkuat Pembiayaan UMKM Pertanian dan Perikanan

Pemerintah Perkuat Pembiayaan UMKM Pertanian dan Perikanan

Program
Menteri UMKM dan Sejumlah Menteri Lainnya Dipanggil Prabowo, Ada Apa?

Menteri UMKM dan Sejumlah Menteri Lainnya Dipanggil Prabowo, Ada Apa?

Program
Menteri UMKM Ajak Mahasiswa Muhammadiyah jadi Pebisnis

Menteri UMKM Ajak Mahasiswa Muhammadiyah jadi Pebisnis

Training
Dukung Diaspora, BNI Salurkan Kredit untuk Restoran 'Dapur Van Java' di Perth

Dukung Diaspora, BNI Salurkan Kredit untuk Restoran "Dapur Van Java" di Perth

Program
1,5 Bulan Jelang Ramadhan, Blok B Pasar Tanah Abang Dirasakan Pedagang Masih Sepi

1,5 Bulan Jelang Ramadhan, Blok B Pasar Tanah Abang Dirasakan Pedagang Masih Sepi

Program
Pedagang Keluhkan Blok B Pasar Tanah Abang seperti Mati Suri, Omzet Terjun Bebas

Pedagang Keluhkan Blok B Pasar Tanah Abang seperti Mati Suri, Omzet Terjun Bebas

Program
Menteri UMKM Lantik Pejabat di Pasar Tanah Abang, Pedagang: Jangan Seremonial Saja, Tanya Keluhannya Apa

Menteri UMKM Lantik Pejabat di Pasar Tanah Abang, Pedagang: Jangan Seremonial Saja, Tanya Keluhannya Apa

Program
Pemprov NTB Minta UMKM Jangan Takut Ekspor Komoditas Non Tambang

Pemprov NTB Minta UMKM Jangan Takut Ekspor Komoditas Non Tambang

Program
Obyek Wisata di Bogor Produk Koperasi Diresmikan, Budi Arie: Libatkan Masyarakat dan Anggota

Obyek Wisata di Bogor Produk Koperasi Diresmikan, Budi Arie: Libatkan Masyarakat dan Anggota

Program
Menteri UMKM Minta Polisi Tindak Oknum yang Tawarkan Jasa Program Makan Bergizi Gratis

Menteri UMKM Minta Polisi Tindak Oknum yang Tawarkan Jasa Program Makan Bergizi Gratis

Program
Menteri UMKM Ungkap Alasan Lantik Pejabat Kementerian UMKM di Pasar Tanah Abang

Menteri UMKM Ungkap Alasan Lantik Pejabat Kementerian UMKM di Pasar Tanah Abang

Program
Bukan di Gedung Ber-AC, Menteri UMKM Lantik Pejabat di Pasar Tanah Abang

Bukan di Gedung Ber-AC, Menteri UMKM Lantik Pejabat di Pasar Tanah Abang

Program
Selvi Gibran Rakabuming Raka Ajak Kelompok Ibu-Ibu Gabung Koperasi

Selvi Gibran Rakabuming Raka Ajak Kelompok Ibu-Ibu Gabung Koperasi

Training
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau