KOMPAS.com - Dalam bisnis yang berbasis transaksi online, transaksi reversal atau pembatalan transaksi adalah tantangan yang sering muncul.
Reversal adalah pembatalan atau penghapusan transaksi yang belum benar-benar diproses sepenuhnya atau terjadi kesalahan dalam prosesnya. Dalam reversal, transaksi seolah-olah tidak pernah terjadi.
Transaksi reversal terjadi ketika transaksi dibatalkan, baik oleh sistem pembayaran, bank, atau pelanggan, sebelum dana benar-benar berpindah ke rekening penjual. Jika tidak dikelola dengan baik, transaksi reversal dapat berdampak buruk pada arus kas bisnis, meningkatkan risiko fraud, serta merusak reputasi perusahaan.
Baca juga: Macam-macam Serangan Siber yang Incar UMKM dan Cara Mengantisipasinya
Maka dari itu,ketika bisnis kamu menghadapi transaksi reversal, penting untuk mengambil langkah-langkah yang tepat untuk meminimalkan dampak negatif. Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi transaksi reversal seperti yang dilansir dari Gramedia.com,
Memahami akar permasalahannya akan membantu menentukan solusi yang tepat. Setelah menerima notifikasi reversal, langkah pertama yang harus diambil adalah meneliti penyebab reversal tersebut.
Baca juga: Ini 5 Cara Menarik Kepercayaan Pelanggan, Kamu Perlu Tahu
Apakah itu karena kesalahan input, deteksi fraud, atau kegagalan otorisasi dari bank? Segera tinjau transaksi yang dibatalkan melalui sistem pembayaran yang kamu gunakan.
Biasanya akan ada informasi pemberitahuan mengapa transaksi tersebut gagal. Ini dapat membantu menemukan pola atau penyebab yang sering muncul.
Perlu diingat bahwa transaksi reversal bukan hanya terjadi karena kesalahan sistem saja, tetapi mungkin juga terjadi karena kesalahan pengguna atau pembeli.
Baca juga: Bagaimana Cara Mengikuti Tren Pemasaran Digital? Simak 5 Tips Ini
Jika reversal disebabkan oleh kesalahan pelanggan atau pembatalan yang disengaja, segera hubungi pelanggan untuk memberikan penjelasan atau mencari solusi.
Misalnya, jika pelanggan salah memasukkan data pembayaran, kamu dapat mengarahkan mereka untuk memperbaiki kesalahan dan mencoba kembali.
Coba komunikasikan misalnya dengan mengirim email kepada pelanggan yang transaksinya dibatalkan, tanyakan apa alasan dan kendala yang mereka alami, dan arahkan untuk melanjutkan pembayaran dengan benar.
Jika reversal terjadi karena sistem mendeteksi aktivitas mencurigakan atau potensi penipuan, pastikan bahwa kamu menggunakan sistem keamanan yang baik. Sangat mungkin transaksi reversal terjadi karena adanya deteksi penipuan.
Baca juga: 4 Cara Mudah Membuat Bisnis Lebih Ramah Lingkungan
Meningkatkan verifikasi pembayaran seperti autentikasi dua faktor dapat membantu mengurangi transaksi yang berisiko.
Kamu juga bisa ajukan kerja sama dengan penyedia payment gateway untuk menambahkan fitur keamanan tambahan yang dapat mendeteksi dan memverifikasi identitas pelanggan dengan lebih baik.
Kesalahan input data, seperti nomor kartu yang salah atau CVV yang tidak sesuai, sering kali menyebabkan transaksi dibatalkan. Oleh karena itu, pastikan pelanggan memasukkan informasi pembayaran dengan benar sebelum menyelesaikan transaksi.
Baca juga: Ketahui 4 Kendala Bisnis Agrowisata dan Cara Mengantisipasinya