Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mengatasi Bisnis yang Alami Transaksi Reversal

Kompas.com - 25/10/2024, 20:28 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

Sumber Gramedia

KOMPAS.com - Dalam bisnis yang berbasis transaksi online, transaksi reversal atau pembatalan transaksi adalah tantangan yang sering muncul. 

Reversal adalah pembatalan atau penghapusan transaksi yang belum benar-benar diproses sepenuhnya atau terjadi kesalahan dalam prosesnya. Dalam reversal, transaksi seolah-olah tidak pernah terjadi.

Transaksi reversal terjadi ketika transaksi dibatalkan, baik oleh sistem pembayaran, bank, atau pelanggan, sebelum dana benar-benar berpindah ke rekening penjual. Jika tidak dikelola dengan baik, transaksi reversal dapat berdampak buruk pada arus kas bisnis, meningkatkan risiko fraud, serta merusak reputasi perusahaan.

Baca juga: Macam-macam Serangan Siber yang Incar UMKM dan Cara Mengantisipasinya

Maka dari itu,ketika bisnis kamu menghadapi transaksi reversal, penting untuk mengambil langkah-langkah yang tepat untuk meminimalkan dampak negatif. Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi transaksi reversal seperti yang dilansir dari Gramedia.com,

Cara Mengatasi Transaksi Reversal

1. Lacak dan Teliti Penyebab Reversal

Memahami akar permasalahannya akan membantu menentukan solusi yang tepat. Setelah menerima notifikasi reversal, langkah pertama yang harus diambil adalah meneliti penyebab reversal tersebut.

Baca juga: Ini 5 Cara Menarik Kepercayaan Pelanggan, Kamu Perlu Tahu

Apakah itu karena kesalahan input, deteksi fraud, atau kegagalan otorisasi dari bank? Segera tinjau transaksi yang dibatalkan melalui sistem pembayaran yang kamu gunakan.

Biasanya akan ada informasi pemberitahuan mengapa transaksi tersebut gagal. Ini dapat membantu menemukan pola atau penyebab yang sering muncul.

2. Komunikasi dengan Pelanggan

Perlu diingat bahwa transaksi reversal bukan hanya terjadi karena kesalahan sistem saja, tetapi mungkin juga terjadi karena kesalahan pengguna atau pembeli.

Baca juga: Bagaimana Cara Mengikuti Tren Pemasaran Digital? Simak 5 Tips Ini

Jika reversal disebabkan oleh kesalahan pelanggan atau pembatalan yang disengaja, segera hubungi pelanggan untuk memberikan penjelasan atau mencari solusi.

Misalnya, jika pelanggan salah memasukkan data pembayaran, kamu dapat mengarahkan mereka untuk memperbaiki kesalahan dan mencoba kembali.

Coba komunikasikan misalnya dengan mengirim email kepada pelanggan yang transaksinya dibatalkan, tanyakan apa alasan dan kendala yang mereka alami, dan arahkan untuk melanjutkan pembayaran dengan benar.

3. Tingkatkan Sistem Verifikasi Pembayaran

Jika reversal terjadi karena sistem mendeteksi aktivitas mencurigakan atau potensi penipuan, pastikan bahwa kamu menggunakan sistem keamanan yang baik. Sangat mungkin transaksi reversal terjadi karena adanya deteksi penipuan.

Baca juga: 4 Cara Mudah Membuat Bisnis Lebih Ramah Lingkungan

Meningkatkan verifikasi pembayaran seperti autentikasi dua faktor dapat membantu mengurangi transaksi yang berisiko.

Kamu juga bisa ajukan kerja sama dengan penyedia payment gateway untuk menambahkan fitur keamanan tambahan yang dapat mendeteksi dan memverifikasi identitas pelanggan dengan lebih baik.

Cara Menghindari Transaksi Reversal

1. Pastikan Input Data Pembayaran yang Benar

Kesalahan input data, seperti nomor kartu yang salah atau CVV yang tidak sesuai, sering kali menyebabkan transaksi dibatalkan. Oleh karena itu, pastikan pelanggan memasukkan informasi pembayaran dengan benar sebelum menyelesaikan transaksi.

Baca juga: Ketahui 4 Kendala Bisnis Agrowisata dan Cara Mengantisipasinya

Halaman:

Terkini Lainnya
Dompet Dhuafa Kenalkan Potensi Ekonomi Kaki Gunung Lawu lewat 'Fun Run'
Dompet Dhuafa Kenalkan Potensi Ekonomi Kaki Gunung Lawu lewat "Fun Run"
Program
Kajari Kota Malang Blusukan ke Pasar Klojen, Dorong UMKM Miliki Legalitas Usaha
Kajari Kota Malang Blusukan ke Pasar Klojen, Dorong UMKM Miliki Legalitas Usaha
Training
Miliki 45 Juta Peserta Aktif, BPJS Ketenagakerjaan Bidik Pekerja Informal
Miliki 45 Juta Peserta Aktif, BPJS Ketenagakerjaan Bidik Pekerja Informal
Program
Berdayakan Perempuan, Penerbitan Orange Bond oleh PNM Diapresiasi
Berdayakan Perempuan, Penerbitan Orange Bond oleh PNM Diapresiasi
Program
Ekonomi Lesu, Ajang Fashion Show Jadi Panggung Harapan UMKM Fesyen
Ekonomi Lesu, Ajang Fashion Show Jadi Panggung Harapan UMKM Fesyen
Program
Dukung Petani Kopi Lokal, DBS Salurkan 'Blended Finance' ke Adena Coffee
Dukung Petani Kopi Lokal, DBS Salurkan "Blended Finance" ke Adena Coffee
Program
Ekspor Minuman Naik Tajam, UMKM Punya Peluang Tembus Pasar Global
Ekspor Minuman Naik Tajam, UMKM Punya Peluang Tembus Pasar Global
Jagoan Lokal
APINDO: UMKM Jangan Hanya Bertahan, Tapi Harus Berkelanjutan
APINDO: UMKM Jangan Hanya Bertahan, Tapi Harus Berkelanjutan
Training
Dukung Usaha Digital, Kemenko PM Gandeng Google-Meta Luncurkan Program Pemberdayaan
Dukung Usaha Digital, Kemenko PM Gandeng Google-Meta Luncurkan Program Pemberdayaan
Program
Menteri UMKM Janji Dampingi Pengusaha 'Outdoor' untuk Perluas Akses Pasar
Menteri UMKM Janji Dampingi Pengusaha "Outdoor" untuk Perluas Akses Pasar
Training
Kualitas Peralatan Outdoor Lokal Tak Kalah dari Produk Luar
Kualitas Peralatan Outdoor Lokal Tak Kalah dari Produk Luar
Training
Beri Perlindungan Hukum ke UMKM, Pemerintah Gandeng Kongres Advokat Indonesia
Beri Perlindungan Hukum ke UMKM, Pemerintah Gandeng Kongres Advokat Indonesia
Program
Kreasi Pala Nusantara Manfaatkan Limbah Kayu Jadi Produk Bernilai saat Ekonomi Lesu
Kreasi Pala Nusantara Manfaatkan Limbah Kayu Jadi Produk Bernilai saat Ekonomi Lesu
Jagoan Lokal
Usia 25, Yoel Punya 3 Gerai Makanan Sehat Berkat Kebiasaan Lama
Usia 25, Yoel Punya 3 Gerai Makanan Sehat Berkat Kebiasaan Lama
Jagoan Lokal
Panen Tebu di Blitar Melimpah, Pabrik GulaIni  Naikkan Target Giling
Panen Tebu di Blitar Melimpah, Pabrik GulaIni Naikkan Target Giling
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau