Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkat Inovasi, Payung Batik Made In Klaten Ini Berhasil Tembus India dan Hongkong

Kompas.com - 04/02/2022, 08:31 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Inovasi dan kejelian melihat celah pasar menjadi kunci agar bisnis tetap berjalan. Apalagi di masa pandemi, pelaku UMKM dituntut untuk selalu mampu membaca peluang yang ada.

Hal ini pula yang dilakukan oleh perajin batik asal Klaten Jawa Sugiyati. Selama ini, pemilik batik Bima Sena yang beralamat di Dukuh Pendem, Desa Jarum, Kecamatan Bayat, Klaten, Jawa Tengah ini memproduksi batik kain dan batik kayu.

Namun, akibat pandemi Covid-19, bisnis batik kain dan batik kayu yang sebelumnya dijalankan, menghadapi kondisi yang tidak menguntungkan.

Baca juga: Pemprov Jabar Permudah UMKM Pemenang Tender Mengakses Permodalan

Sebagaimana dikutip dari Kompas TV, Jumat (4/2/2022), Sugiyati menceritakan bahwa selama pandemi banyak toko yang tutup. Akibatnya, batik produksinya tidak bisa didistribusikan pasar.

Menghadapi kondisi yang kurang menguntungkan itu, Sugiyati tak tinggal diam. Kebetulan di rumahnya ada payung dan dia coba-coba membatik payung tersebut. Tak disangka, payung batik yang dibuat Sugiyati banyak peminatnya.

"Pas corona itu kan off semua. Pasar dan toko semua tutup. Jadi batik kayu tidak ada yang laku. Kami punya payung, kemudian kami coba untuk membatik payung tersebut. Ternyata banyak peminatnya juga," ujarnya saat diwawancara Kompas TV.

Dia mengungkapkan saat ini payungnya sudah memiliki pasar tersendiri. Bahkan karena keunikannya, payung batik yang produksi Sugiyati berhasil menembus pasar ekspor.

Sejauh ini, sudah ada dua negara yang menjadi tujuan ekspor dari payung batik ini, yakni India dan Hongkong.

"Untuk harga, itu tergantung dari motifnya. Ada juga pembeli yang request motif sendiri," lanjut Sugiyati.

Perlu Upaya Lebih

Berbeda dengan membatik kain dan kayu yang menggunakan malam, membatik payung menggunakan bahan cat. Hal ini pula yang membuat proses pembatikan memerlukan proses yang lebih lama.

Baca juga: Perseroan Perorangan: Definisi, Kelebihan, dan Cara Mendirikan

Seperti yang diceritakan salah satu karyawan, Sri Lestari, bahwa bahan cat lebih kental ketimbang malam atau lilin, sehingga tidak selalu mudah keluar dari canting.

"Ini yang membuat proses membatik menjadi agak lama," kata Sri Lestari.

Terlepas dari upaya ekstra yang dilakukan selama membatik, bisnis payung batik yang dijalankan oleh Sugiyati berhasil menggerakkan kembali perekonomian masyarakat setempat.

Banyak dari ibu-ibu di lingkungannya yang diberdayakan dalam proses produksi payung ini. Sehingga pandemi berhasil dilewati seiring dengan berjalannya produksi payung batik ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

3 Pemanfaatan Teknologi Digital yang Dilakukan Owner Makacha Bakery

3 Pemanfaatan Teknologi Digital yang Dilakukan Owner Makacha Bakery

Training
Cerita Mira Membangun Makacha Bakery, Berawal karena Anaknya Tak Mau Makan Nasi

Cerita Mira Membangun Makacha Bakery, Berawal karena Anaknya Tak Mau Makan Nasi

Jagoan Lokal
Usung Ramah Lingkungan, Kawedo Juice Siap Beli Lagi Botol Produknya

Usung Ramah Lingkungan, Kawedo Juice Siap Beli Lagi Botol Produknya

Jagoan Lokal
Wajib Halal Resmi Ditunda, LPPOM Dorong Pemerintah Fokus Menyelesaikan Permasalahan di Hulu

Wajib Halal Resmi Ditunda, LPPOM Dorong Pemerintah Fokus Menyelesaikan Permasalahan di Hulu

Program
Cerita Zahro Manfaatkan Arang Batok Kelapa untuk Bisnis Pakaian

Cerita Zahro Manfaatkan Arang Batok Kelapa untuk Bisnis Pakaian

Jagoan Lokal
Memberikan Voucer dapat Menguntungkan Bisnis? Simak Alasannya

Memberikan Voucer dapat Menguntungkan Bisnis? Simak Alasannya

Training
Astra Gandeng Sarinah untuk Pengembangan dan Memperluas Pasar UMKM

Astra Gandeng Sarinah untuk Pengembangan dan Memperluas Pasar UMKM

Program
Owner APRC Indonesia Ungkap Cara Menjaga Partnership dengan Pebisnis Luar Negeri

Owner APRC Indonesia Ungkap Cara Menjaga Partnership dengan Pebisnis Luar Negeri

Training
Ide Bisnis Jasa Yang Banyak Peminatnya, Ramai Terus Auto Cuan

Ide Bisnis Jasa Yang Banyak Peminatnya, Ramai Terus Auto Cuan

Training
Cerita Laily Merintis Bisnis Parfum, Berawal dari Bertemu Wisatawan India

Cerita Laily Merintis Bisnis Parfum, Berawal dari Bertemu Wisatawan India

Jagoan Lokal
Keuntungan Bisnis Jasa, Tak Perlu Modal Besar tapi Cuannya Tinggi

Keuntungan Bisnis Jasa, Tak Perlu Modal Besar tapi Cuannya Tinggi

Training
Strategi Aris untuk Branding Produk Fesyen Titik Nyaman

Strategi Aris untuk Branding Produk Fesyen Titik Nyaman

Training
Ini Situasi yang Tepat untuk Menggunakan Endorsement Marketing

Ini Situasi yang Tepat untuk Menggunakan Endorsement Marketing

Training
Pahami 4 Hal Ini Sebelum Menggunakan Influencer untuk Marketing

Pahami 4 Hal Ini Sebelum Menggunakan Influencer untuk Marketing

Training
Ini 4 Cara Content Marketing Kamu Bisa Menghasilkan Cuan

Ini 4 Cara Content Marketing Kamu Bisa Menghasilkan Cuan

Training
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com